Bab 18 AIL GN"Dengarkan penjelasan Ibu dulu!" Nyonya Gisel berusaha menenangkan Nathan dan juga Vanesha. Dia lantas menceritakan kisahnya sekitar dua puluh tahun yang lalu.Ayahnya Nathan lah yang sebenarnya berselingkuh. Pria itu bahkan berselingkuh dengan sahabat Gisel sendiri. Wanita itu memutuskan untuk bercerai dan pindah ke kota kecil. Sayangnya, sang suami tak mengizinkan dia membawa Nathan yang berusia lima tahun. Gisel akhirnya pindah ke kota yang sama dengan panti asuhan tempat Vanesha dibesarkan. Akan tetapi sebulan setelah perceraian, Gisel berada di acara ulang tahun teman kerjanya di sebuah club malam saat berada di luar kota. Wanita itu mabuk dan melakukan hubungan terlarang dengan seorang pelaut yang baru ia temui di klub malam tersebut. Pria itu ternyata suka berpetualang mengarungi samudra luas.Cinta satu malam itu membuat Gisel hamil. Namun, si pelaut tak pernah kembali. Bahkan kabar yang berembus terdengar memilukan, si pelaut itu telah tewas tergulung ombak tsu
Bab 19 AIL GN"Kalau aku bilang ikut, ya ikut!" Seok Jin menatap genit ke arah Yoo Ra sampai gadis itu tak bisa membantah lagi.Keduanya tampak bercanda kemudian tetapi tidak dengan sang atasan. Tae Min masih saja diam termenung. "Tae Min -ah, apa yang terjadi?" Seok Jin menyentak sahabatnya itu. "Oh, tentu saja, kau boleh ikut." Tae Min menjawab seraya mengetuk ponselnya di dagu.Padahal bukan itu yang sedang Seok Jin tanyakan."Kau berada di sini, tetapi hatimu berada di tempat lain." Seok Jin menepuk bahu Tae Min seraya tertawa."Aku hanya memikirkan–""Vanesha, kan? Nanti aku bantu untuk cari tau tentang keadaan dia di sana. Ayo, kita ke pergi ke Wang Corporation dulu!" ajak Seok Jin.Akhirnya tepat pukul sepuluh pagi, Tae Min dan Seok Jin pergi. Yoo Ra juga mengikuti langkah dua pria itu menuju mobil milik kantor."Suruh dia duduk di sampingku, aku tak mau dia duduk di depan!" titah Seok Jin pada sang sopir yang membukakan pintu mobil di bagian belakang jaguar hitam itu."Siapa
Bab 20 AIL GNSatu jam kemudian, Yoo Ra berhasil lolos edisi. Ia langsung berganti pakaian dengan para model. Wajahnya juga sudah diberi tata rias yang mempercantik gadis itu. Seok Jin dan Tae Min sempat menatap tak percaya ke arah sang sekretaris yang wajahnya berubah drastis. Namun, rasa ego Seok Jin terlalu besar untuk mengakui kecantikan gadis itu, ia malah menggoda para model lainnya.Setelah melihat Yoo Ra melakukan pemotretan, Tae Min pergi ke ruangan yang sudah disiapkan untuknya. Aneka makanan dan kopi sudah disiapkan, tetapi bukan yang sesuai dengan yang pria itu mau."Apa Yoo Ra belum selesai ya? Seok Jin, aku ingin kau membelikan kopi kesukaanku," ucap Tae Min."Oke, Bos!"Tae Min sampai tertidur saat merebahkan tubuhnya di sofa. Tak lama kemudian, Yoo Ra masuk ke ruangan tersebut saat atasanya sedang duduk di sofa dengan mata terpejam. Gadis itu mendekat ke pria tersebut dan memandangnya lebih dekat. "Dia tampan sek
Bab 21 AIL GNSebulan berlalu, Nathan akhirnya menerima keberadaan Vanesha sebagai adiknya. Mereka terlahir dari rahim yang sama. Mereka satu ibu tetapi beda ayah. Keduanya juga sudah mulai akrab satu sama lain demi menjaga ibunya. Kini, Nathan harus benar-benar menghapus rasa cintanya pada wanita yang ternyata adik kandungnya sendiri.Vanesha juga menceritakan hal tersebut pada Tae Min. Betapa senangnya pria itu kala saingan yang selama ini dia takutkan berada di sekitar kekasihnya, ternyata adalah kakak dari Vanesha sendiri. Paling tidak hati Tae Min merasa lega dalam menjalani hubungan long distance relationship bersama Vanesha.Di rumah sakit tempat Vanesha bekerja."Sudah siap semua?" tanya Nathan pada Jane dan Vanesha."Sudah, Kak!" jawab Jane dan Vanesha bersamaan. Mereka sudah menjadi sahabat dekat yang baik sejak peristiwa Vanesha yang keracunan makanan karena ulah Jane.Mereka bergegas mengikuti langkah panjang Nathan
Bab 22 AIL GNTak!“Ma-maafkan saya, Pak, saya pikir ruangan ini sudah tak ada siapa pun, makanya saya mau membersihkannya,” ucap petugas janitor di rumah sakit itu.Apalagi pintu ruangan masih terbuka. Sontak saja gagang pel di tangannya terjatuh mengejutkan Nathan dan jane. Petugas itu sampai menganga. Untung saja keduanya langsung terkejut dan tertawa ketika mereka tertangkap basah tengah bercumbu di ruang pertemuan itu."Ummm, ayo kita keluar saja, Kak,” lirih Jane setelah merapikan rok yang sempat tersingkap itu.“Baiklah, kita susul Vanesha untuk makan siang di luar,” ajak Nathan.Keduanya lantas beranjak keluar setelah membereskan berkas di meja. Wajah keduanya bersemu menahan malu. Sesekali saling tatap lalu tersenyum satu sama lain." Sini, biar aku yang bawa laptop itu!” pinta Nathan menawarkan diri.Ternyata, tanpa menunggu jawaban jawaban dari Jane. Nathan langsung mengambil tas berisi laptop yang dijinjing oleh Jane."Biar saya s
Bab 23 AIL GNHari itu terasa menyenangkan bagi Vanesha maupun Tae Min. Untuk pertama kalinya mereka berdua berbincang santai tanpa batasan setelah hubungan jarak jauh setahun belakangan ini. Sayangnya, Nathan tak mengizinkan Tae Min menginap. Dia sengaja membuat kekasih adiknya itu kesal.Akhirnya, Tae Min menginap di hotel bintang lima yang dekat dengan kawasan rumah Vanesha dan keluarganya itu. Malam itu rasa lelah sudah menghinggapi keduanya setelah lelah kencan dan berjalan-jalan mengunjungi tempat kencan terbaik di kota itu.Vanesha masih tersenyum-senyum sendiri di kamarnya. Rupanya Tae Min bersungguh-sungguh mencintainya karena rela menempuh perjalanan jauh demi ingin bertemu dan mengenal keluarganya lebih dekat. ***Tae Min menghubungi sekretarisnya, Yoo Ra. Gadis itu akhirnya mau membuka hati dan menjadi lebih dekat dengan Seok Jin. "Terima kasih untuk kalian, Yoo Ra dan Seokjin yang sudah menggantikan pekerjaan saya sampai lembur begitu," ucap Tae Min yang sedang melakukan
Bab 24 AIL GN"Wah, selera putri mu benar-benar tinggi. Pantas saja putaku tak mampu menarik perhatian Vanesha," ucap si rambut keriting. "Hahaha, apa benar begitu? Padahal dulu aku pikir putra tampan mu itu dapat menaklukkan hati putri ku, tapi yang ini memang istimewa, sih," ucap Gisel."Halo, para nona cantik!" sapa Tae Min menggoda para ibu yang sedang bergosip tentangnya."Hehehe, Nak Tae Min bisa saja. Kau pasti ke sini mau bertemu Vanesha, kan?" tanya Nyonya Gisel."Kalau mau bertemu Anda, boleh kan?" Tae Min mengedipkan satu kelopak matanya."Woaahh, kau makin membuatku gerah saja. Ayo, silakan masuk dulu. Ibu akan panggilkan Vanesha." Nyonya Gisel mempersilakan Tae Min masuk. Pria itu sempat melambaikan tangannya dan membuat para nyonya di halaman itu menjerit kegirangan bagaikan seorang fans yang mendapat lambaian tangan idolannya. Tae Min lalu duduk di atas sofa empuk dalam rumah itu. Sementara sang ini berl
Bab 25 AIL GNKeduanya sampai di sebuah bazar yang sudah ramah pengunjung. Bazar itu menarik perhatian Vanesha setelah menonton film romantis bersama Tae Min."Kita masuk situ yuk, sepertinya seru banyak permainan dan makanan," ucap Vanesha."Mobil aku bagaimana?" tanya Tae Min. "Titip di parkiran sini dulu. Kita kan masuk ke bazarnya jalan," ucap Vanesha."Oke, deh." Vanesha dan Tae Min memasuki bazar dengan berjalan kaki. Banyak juga para gadis yang menatap ke arah pria tampan milik gadis itu. Vanesha sampai sengaja berkali-kali memanggil Tae Min dengan kata sayang dan penuh kemesraan. Mereka berdua menikmati berbagai permainan yang menyenangkan di sana.Tae Min bahkan bertekad membawa pulang boneka beruang dan mickey mouse kesukaan Vanesha saat bermain lempar bola demi menjatuhkan kaleng. Padahal dia bisa membeli ratusan boneka itu. Hanya saja permainan itu sangat menantang. Ada kebanggaan tersendiri jika menang dar