Aku Pertama tapi ke-2 di Hati Suamiku#part18Pemandangan yang luar bisa sakitnya di depan mataku, suamiku bersama gundiknya dan juga sahabatku. Sahabat yang ku percaya dengan segala keluh kesahku. Tapi faktanya justru dibelakangku sahabatku pun menikam hatiku. Melukai kepercayaanku.Aku bulatkan tekadku untuk menghampirinya. Tanpa ragu tapi tak ku tepis beselimut rasa takut, ku putuskan ku langkahkan kakiku...TapTapTap"Mas Dirga....Sofie..." Sapaku padanya dengan memasang wajah ceria. Harus ku sembunyikan rasa murkaku!!!"Sedang apa disini..." Tambahku.Ku lihat ekspresi mereka sangat kikuk, jelas sekali mereka tak pernah menyangka atas hadirku yang tiba- tiba." Ehm..anu mbak ....lagi belan
Aku Pertama tapi ke-2 di Hati Suamiku#part19Aku masih terdiam. Bukankah ini yang aku inginkan?? bukti nyata atas penghianatan suamiku?? Dengan bukti video mesra mereka aku bisa saja dengan mudah menghancurkan suamiku. Tapi ternyata rasa cintaku lebih besar dari rasa benciku. Ku ambil Handphoneku dan ku hapus video itu!!! Ada apa denganku?? Entahlah..aku pun tak tahu!!!"Sofie...apa maksudmu kirim video itu??" Ku ketik chat pada Sofie." Aku ingin membuktikan kalau aku di pihak mbak Sekar.." Jawab chat Sofie padaku."Dengan cara seperti ini..??" Jawabku padanya." Iyalah mbak...!! Ini bukti perselingkuhan suamimu dengan pelakor itu!! Ini jadi senjata untuk menghancurkan mereka!! Aku pun tak rela mbak Sekar dikhianati..." isi chat selanjutnya dari Sofie." Lalu apa kamu engga
Aku Pertama Tapi ke-2 di Hati Suamiku #Part20 Sehari setelah percakapanku dengan Sofie, dan atas segala pengakuannya yang membuat hatiku tersayat lagi, dengan luka baru. Aku putuskan hari ini untuk menemui Sofie. Aku ingin menanyakan langsung dengannya, face to face atas segala pengakuannya. Aku telah berdiri di depan rumah mungil bercat hijau, gerbang rumahnya pun berwarna hijau. Di depan rumahnya di hiasi tanaman dan bunga - bunga, nampak asri. Rumah mungil yang sejuk di pandang mata. Ku pencet tombol bel di samping gerbang rumah warna hijau itu. Tak selang lama, pemilik rumah itu pun keluar. Dari pintu gerbang, ku pandangi sesosok gadis manis mengenakan celana jins dan setelan kaos warna putih, simple tapi terlihat cantik. Apa yang kurang pada diri Sofie?? Tidak ada, bahkan bisa dibilang sempurna. Cantik, tinggi, berpendidikan, karier yang cemerlang di usia muda, lalu kurang apa lagi??. Tapi m
Aku Pertama Tapi ke-2 di Hati Suamiku#Part21( POV Dirga )Aku tersentak seketika mendengar apa yang terlontar dari mulut istriku. Memberi isyarat seakan dia mengetahui kecuranganku. Hatiku pun berdebar saat mas Arya, kakak kandungku, orang yang sangat aku segani melontarkan pertanyaan bak pisau belati. Aku pun tak bisa menyembunyikan kecemasanku, bahkan tanganku pun gemetaran berkecambuk gelisahku. Aku hanya membatu, tertunduk kelu." Dirga...apa kamu selingkuh?? Apa harus ku ulangi lagi pertanyaanku.." Tanya mas Arya padaku dengan tatapan tajamnya.Entah apa yang harus aku jawab. Lidahku kelu. Mulutku terkunci rapat, aku terdiam tak mampu mengelak." Ini bukan tentang mas Dirga..tapi yang Sekar maksud Ranti...,mas Arya inget Ranti kan?? Suami Ranti yang selingkuh mas...." Sahut istriku.
Aku Pertama Tapi ke-2 di Hati Suamiku#Part22Nampaknya angin segar yang di bawa oleh mas Arya ke dalam rumahku membuahkan hasil. Mungkin wejangan dari kakak kandung suamiku itu bisa menyentil hati mas Dirga. Sore ini mas Dirga berjanji padaku akan pulang normal, dia tidak lembur. Bahkan suamiku request masakan favoritnya, orek tempe teri.Dengan semangat empat lima ku sambut sedikit perubahan diri mas Dirga. Akan ada pelangi setelah hujan, aku harus percaya itu.Aku berbelanja bahan - bahan untuk memasak orek tempe teri ke warung yang tak jauh dari rumahku. Hanya selang enam rumah dari rumahku, warung itu berada. Tanganku asik memilih bahan - bahan yang ku butuhkan. Tiba - tiba ada sentuhan tangan menoel tubuhku." Mbak Sekar tambah cantik ajah nih...belanja sayur mbak..." Aku menoleh asal suara itu. Bu Ida, ketua RT di komplek per
Aku Pertama tapi ke-2 di Hati Suamiku#Part23( POV Dirga )Aku tertegun saat melihat Riska berjalan menghampiri kami. Kegelisahan dalam hatiku kini mulai berkecambuk. Aku pun tak menyangka bahwa Anin, sahabat karib anakku adalah keponakannya. Aku hanya menunduk pura - pura menikmati makananku. Sungguh, pertemuan yang tidak sengaja ini membuatku canggung." Hallo.. tante Sekar dan Om Dirga, kenalin ini tantenya Anin" Sapa anak gadis berumuran lima belas tahun itu menyapa kami, sekaligus memperkenalkan tantenya pada kami."Hallo juga Anin...udah lama ya nggak maen ke rumah mbak Atta ya...oh ini tantenya Anin ya..." Sahut istriku, bahkan istriku duluan yang menyodorkan tangannya. Tanda penerimaan perkenalan." Hallo...saya Riska, tantenya Anin" Riska pun menyambut sodoran tangan istriku.
Aku Pertama tapi ke-2 di Hati Suamiku#Part24Mas Dirga nampak histeris. Menjerit dan menangis tersedu - sedu, air matanya pun jatuh ke pipi meski matanya sedang terpejam.Aku menepuk pipinya berlahan, tapi tak ada tanggapan. Kini ku guncang - guncangkan tubuhnya dengan sekuat tenagaku. Memang membangunkan mas Dirga yang sedang tertidur adalah termasuk hal tersulit."Pak...pak..paaaak....banguuuun!!!"Kini mata mas Dirga terbuka. Menatapku lekat, lalu tubuh kekarnya tiba - tiba menyambar tubuhku. Pelukan eratnya membuat aku sedikit kesulitan untuk bernafas." Bapak mimpi buruk..??"Mas Dirga tak menjawab pertanyaanku. Justru kini malah terdengar isak tangisnya.Ku lepaskan berlahan pelukan tangannya dari tubuhku, kini ku genggam kedua tangan
Aku Pertama Tapi ke-2 di Hati Suamiku#Part25Seperti sedang jatuh cinta yang kedua kalinya pada suamiku, itu yang ku rasakan saat ini. Hatiku yang dipenuhi bunga. Kemesraan layaknya pengantin baru yang di mabuk cinta. Hingga berlahan menutup luka yang telah menganga. Tidak ku pungkiri, aku menikmati lembaran baru perubahan sikap suamiku. Meski masih terselip asa, tapi ku tepis untuk saat ini. Biarlah hari - hari bahagia ini memenuhi catatan lembaran cerita cintaku yang baru meski yang lalu sempat usang. Akan ku coba percaya, meski tidak akan mudah seperti sedia kala.Aku telah selesai mandi. Aku duduk di depan kaca, tanganku masih sibuk mengeringkan rambutku yang basah." Ntar juga basah lagi rambutnya..." Suara mas Dirga membuyarkan lamunanku." Yaudah sekarang aja yuk..." Sahutnya lagi, kini tangan kekarnya telah melingkar di pin