BAB 8 PERSEKONGKOLAN LICIKTalisa memperhatikan foto Calvin yang sedang mengendong seorang bayi. Nampaknya foto tersebut sengaja diambil diam-diam oleh Tamara. Talisa benar-benar tidak bodoh, dia cukup berpikir sederhana. Jika Tamara sudah merasa mendapatkan Calvin, dia tidak perlu mengirim foto macam itu untuk dia pamerkan pada Talisa. Kecuali Tamara juga masih tidak percaya diri, dia hanya ingin menyisihkan Talisa. "Kau pikir berurusan dengan siapa!" Talisa tidak akan mempan dengan permainan psikologis licik yang coba dijalankan oleh Tamara untuk menjatuhkan mentalnya.Justru dari foto yang dikirim oleh Tamara, Talisa jadi tahu berapa usia anak laki-lakinya. Karena selama ini Talisa hanya tahu jika Tamara memiliki anak laki-laki yang dia klaim sebagai putranya bersama Calvin, tapi Talisa tidak tahu berapa usian anak tersebut.Talisa memperkirakan bayi dalam gendongan Calvin baru berumur sekitar dua bulan. Talisa juga jadi tahu jika Tamara menghilang untuk menyembunyikan kehamilan.
BAB 9 DIAM-DIAM BERTEMUSelain sedang menyelidiki DNA dari anak laki-laki yang telah dilahirkan oleh Tamara, sebenarnya Calvin juga masih terus menyelidiki kematian neneknya yang mencurigakan. Calvin harus sangat berhati-hati untuk menghadapi musuh yang bersembunyi di dalam keluarganya sendiri. Calvin terus memperhatikan anting-anting mutiara milik neneknya dan yakin salah satu dari anting tersebut telah terjatuh di suatu tempat. Tempat yang mungkin di datangi oleh neneknya beberapa saat sebelum dia harus dibunuh.Calvin juga sangat yakin jika neneknya telah mengetahui sebuah rahasia besar, karena itu dia harus dilenyapkan. Tangan Calvin kembali mengepal jika teringat bagaimana neneknya masih sempat menelpon untuk segera bertemu, tapi Calvin telah terlambat untuk selamanya.Tiba-tiba perhatian Calvin teralihkan pada layar ponselnya yang baru saja berkedip. Sebuah pesan dari anak buahnya yang mengirim file PDF.[Ini hasil uji sampel yang kemarin Anda inginkan Mr. Alexander]Calvin meli
BAB 10 MENJADI PASANGANTernyata Daren dan Tamara pergi ke sebuah hotel, semakin jelas sudah persekongkolan mereka. Talisa yakin Tamara sudah berselingkuh dengan Daren sejak dia masih berstatus sebagai istri Calvin.Sebenarnya Talisa juga tidak terlalu heran kenapa Tamara sampai bisa berselingkuh dari pria seperti Calvin. Selain karena sifat Calvin yang dingin dan kaku, Daren adalah pria yang sangat licik, bisa bermain sangat halus untuk menjerat wanita. Talisa benar-benar belum lupa ketika dulu dia juga sering hampir tertipu dengan ketulusan palsunya.Setelah memperhatikan Tamara dan Daren sampai masuk ke dalam lobby hotel, Talisa segera menoleh pada Robin dan Tomas."Berapa lama kalian bekerja pada Calvin?" Talisa bertanya kepada dua pengawal kepercayaan Calvin.Ternyata Tomas dan Robin sudah cukup lama bekerja pada Calvin, sejak Calvin dan Tamara masih tinggal di Jerman. Mereka ikut ke Indonesia ketika Calvin memutuskan untuk pindah dan membangun perusahannya sendiri. Sebenarnya T
BAB 11 PAGI HARIsetelah mendapat banyak sindiran tajam dari Talisa, Tamara jadi curiga jika Talisa sudah tahu mengenai hubungannya dengan Daren. Benar-benar sangat berbahaya bila pihak musuh sampai memegang kelemahan rahasianya.'Tapi dari mana Talisa bisa tahu? Kecuali memang benar ada yang berkhianat!'Tamara memperhatikan pria yang masih tidur pulas di sampingnya dan ternyata Tamara juga kesal jika ingat dengan ejekan Talisa bahwa dirinya telah terjebak. Tamara jadi semakin yakin Talisa memang telah mengetahui sesuatu, tapi entah bagaiman? karena Tamara dan Daren juga sangat berhati-hati. Bahkan Calvin tidak pernah tahu jika Tamara pernah berkomunikasi dengan Daren.Selama di hadapan Calvin, Tamara memang selalu menampakkan dirinya sebagai musuh besar bagi Tuan Harlan dan putranya. Bahkan sebenarnya Tamara sendiri juga tidak habis pikir bagaimana dia bisa terlibat hubungan kotor dengan sepupu laki-laki calvin. Tak jauh beda dengan ketika Daren coba mendekati Talisa, pemuda itu n
BAB 12 WANITA LICIKTamara panik luar biasa karena mendengar bayinya hilang diculik."Bagaimana kalian bisa lengah!" Tamara berteriak pada perawat yang bertugas menjaga bayinya."Kami baru meninggalkannya sebentar di kamar dan tiba-tiba bayi Anda sudah tida ada.""Mustahil!" Tamara tidak percaya. "Mana mungkin kalian tidak melihat ada orang masuk dan pergi membawa bayi!"Tamara masih emosi tidak terkendali ketika sebuah pesan video masuk dari nomor tidak dikenal. Sebuah video pendek bayi laki-laki Tamara yang sedang menangis kencang. Tamara langsung menelpon nomor asing tersebut tapi panggilan teleponnya tidak dijawab."Sialan!" Tamara mengumpat sambil buru-buru mengetik pesan.[Terkutuk,siapa kalian?][Datanglah bila kau ingin bertemu bayimu!] Sebuah alamat asing ikut dikirim setelah pesan jawaban tersebut."Iblis terkutuk!" Tamra terus mengumpat. "Beraninya kau mengusik putraku!"[Aku menunggumu besok pukul sembilan malam]Tamara kembali mengetik pesan. [Jangan berani sentuh putraku
BAB 13 SUDAH MENGETAHUI PERSELINGKUHAN TAMARA."Apa kau yakin anak laki-laki yang dilahirkan Tamara adalah darah dagingmu?" Talisa juga langsung bertanya.Calvin belum menjawab tapi dia berhenti untuk menatap Talisa dengan serius."Aku tidak bermaksud meragukan anak laki-lakimu. Aku hanya tidak mau Tamara memanfaatkan anak itu untuk tujuan tertentu!""Kenapa kau memeriksa mobil Tamara?" Calvin bertanya dengan nada tegas dan pertanyaan itu cukup tidak terduga oleh Talisa. "Kenapa kau sangat ingin mencari tahu masa laluku!"Sepertinya Calvin tetap tidak suka masa lalunya diusik dan Talisa tidak paham jika Calvin masih sangat sakit hati. Ternyata pengkhianatan yang diperjelas juga sama sekali tidak membenahi masa depan kecuali cuma menambah sakit berulang.Talisa langsung berdiri, memungut kemeja milik Calvin untuk berpakaian lebih cepat kemudian keluar. Talisa keluar tanpa bicara, dia pergi meninggalkan Calvin seorang diri di ruang kerjanya. Calvin pikir hubungan mereka yang mulai terbu
BAB 14 KETAHUANKetika Talisa melihat Tamara menghampiri Calvin dan wanita itu berbisik mesra pada suaminya, sungguh Talisa langsung dibakar cemburu hebat yang luar biasa, jantungnya berdegup kencang dan rongga dadanya bergemuruh panas. Talisa merasa tidak memiliki kendali terhadap Calvin dan terhadap perasaanya sendiri yang sudah terlanjur terjerumus dalam pada lelakinya yang masih menyimpan banyak masa lalu.Rasanya sangat sakit, saat itu Talisa hanya ingin lenyap, lenyap sejauh mungkin agar tidak perlu ikut menyimak drama Calvin bersama mantan istrinya. Talisa juga suda tidak perduli ketika malam itu Daren bersikeras mengantarnya, Talisa ingin segera kabur ke bandara. Daren duduk di depan kemudi sementara Talisa ngotot duduk di belakang untuk memperlakukan Daren seperti supir taksi.Isi kepala Talisa masih sangat kacau ketika jemari tangannya tidak sengaja terus bergerak menyelip ke celah jok tempat duduknya. Talisa terkejut dengan benda kecil yang tiba-tiba menusuk ujung jarinya.
BAB 15 AKHIRNYA CALVIN TAHU"Anak siapa yang kau lahirkan?" Mata Daren melotot pada Tamara yang langsung tidak berani bergerak. "Jadi karena itu kau bersembunyi selama tujuh bulan?" Daren terus melotot. "Kau sengaja menyembunyikannya dariku!"Daren sangat murka, meraih leher Tamara untuk dia cengkeram kasar. "Wanita licik pendusta! Beraninya kau mengkhianatiku!" Kebohongan Tamara telah terbongkar, dia terpojok tidak memiliki pilihan."Aku tidak ingin menyembunyikan rahasia darimu." Akhirnya Tamara bercerita dengan tarikan napas agak tersendat sesak. "Aku terpaksa karena Katrina!"Tamara balas menatap Daren untuk meyakinkan. "Katrina coba memperalatku mengunakan bayi itu."Baru kali ini Daren melihat wanita seperti Tamara sampai menangis."Mereka memaksaku mengunakan bayi itu untuk memeras Calvin!" Pelan-pelan Tamara mulai melempar kesalahan pada Katrina. "Karena itu aku harus menyembunyikan bayiku dari semua orang. Aku benar-benar tidak memiliki pilihan sementara Katrina terus meng