Share

Bab 13

"Green tea segar tanpa bubble, sesuai pesananmu," kata Mark sambil memberikan minuman pada Zeeya.

"Terima kasih," ucap Zeeya lantas menyeruput minuman itu.

"Suka?" tanya Mark lagi.

Zeeya mengangguk sambil tersenyum.

"Kau suka dengan filmnya?"

"Suka."

Mereka berjalan berdampingan keluar dari area bioskop yang ada di salah satu mall terbesar pusat kota.

"Bagian mana yang kau suka?"

"Mm, saat si pemeran pria mengorbankan dirinya demi gadis yang dia cinta. Aku cukup tersentuh melihat dia yang rela mati dengan membawa segenap kebencian orang-orang. Maksudku, apa mungkin ada orang sebaik itu di dunia nyata? Dia rela dibenci bertahun-tahun oleh wanita yang dia cinta untuk sebuah kesalahan yang tidak pernah dia lakukan. Dia tidak mencoba melakukan pembenaran atau sekadar membela diri. Membiarkan dunia mencapnya jahat sampai akhir hayatnya. Bukankah itu tindakan yang bodoh?"

"Sebagian penonton mungkin menganggapnya demikian. Tapi

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status