Share

part 3

"Betul firasat Bapak, keluarga Azam memang tidak baik." Bu Sartinah menimpali cerita pak Gimin.

Setelah mengantarkan barang dan cincin ke rumah bu Nurma, pak Gimin kembali ke rumah pak Herman dan menceritakan semua kejadian disana. Pak Gimin nampak kurang suka dengan prilaku bu Nurma saat pertama kali ia datang kesana.

"Sudahlah masih banyak pria baik diluar sana Bapak yakin diantara orang baik tersebut ada yang berjodoh dengan Mira," celetuk pak Herman merasa telah mengambil keputusan yang tepat.

Diam-diam percakapan ketiga orang tersebut didengarkan oleh Mira. Ia merasa tak terima telah diperlakukan seperti itu oleh keluarga Azam. Mira bertekad untuk menemui Azam secara diam-diam.

Mira kembali masuk kedalam kamarnya. Deru napasnya terdengar kasar, sementara bahunya nampak terlihat naik turun menahan emosi pada mantan kekasihnya.

Tut ... tut ... tut...!

Suara sambungan telpon yang masih belum diangkat. Satu hingga dua kali Mira mencoba menghubungi Azam masih tidak diangkat.

Mira memutuskan keluar rumah menggunakan motor metiknya untuk menemui Azam. Mira berbohong pada orang tuanya jika ia hendak pergi ke rumah Mila. Ia beralasan ingin bertemu temannya agar tak merasa suntuk dan terus mengingat perlakukan keluarga Azam padanya.

Mira mengendarai motor tersebut dengan kecepatan tinggi, kemudian ia berhenti di salah satu warung di dekat bank swasta tempat Azam bekerja. Mira kembali mencoba untuk menghubungi Asam. Setelah berusaha menghubungi berkali-kali akhirnya pria berhidung mancung itu mengangkat telpon dari Mira.

"Kenapa baru diangkat susah sekali untuk menghubungimu mas," cerocos Mira pada Azam pada saat telponnya baru diangkat.

"Maaf, Dek. Mas habis meeting sama atasan. Memangnya ada apa? tumben sekali telpon tidak mengucapkan salam terlebih dahulu,"

"Temui aku sekarang di warung dekat kantor mas. Aku ingin bicara, kalau mas tak mau aku akan masuk kantor dan buat keributan disana."

"Tunggu sebentar, mas akan keluar sekarang." Azam mulai panik dengan perubahan sikap Mira.

Dengan langkah seribu Azam menghampiri Mira.

PLAAAAAK ...!

Belum sempat Azam berkata apa-apa satu tamparan sudah mendarat dipipi kirinya. Azam begitu kaget dengan sikap Mira, tak pernah sekalipun gadis ini berkata kasar apa lagi sampai berlaku kasar seperti ini.

"Jadi karena kamu ingin melamar Ayu, makanya mas hanya memberikan uang satu juta pada keluargaku. Tujuan mas agar pernikahan kita batal bukan?" hardik Mira pada Azam. Wajahnya nampak dengan kebencian pada lelaki yang berdiri di depannya.

Beberapa mata melihat kearah mereka membuat Azam merasa malu dan kesal dengan apa yang telah Mira lakukan dan tuduhkan padanya.

"Ngomong apa kamu Mir, kalau tujuanmu kesini hanya ingin mempermalukanku seperti ini lebih baik kamu pulang saja." Azam hendak kembali ke kantor namun tangannya dicekal oleh Mira.

"Jika memang yang aku katakan itu benar, aku sangat bersyukur tak jadi menikah dengan laki-laki sepertimu," ucap Mira dengan deraian air mata wajahnya.

Azam menatap mata Mira dengan lekat dan menghempaskan cekalan tangannya dengan kasar. Ia pergi masuk kembali kedalam kantornya meninggalkan Mira seorang diri.

Begitu banyak mata yang menatap pada Mira namun ia tak memperdulikannya. Mira pergi meninggalkan tempat itu dengan deraian air mata di wajahnya. Kerudung yang ia kenakan nampak berantakan tertiup angin diatas motor. Cuaca yang sedari tadi mendung menurunkan hujan dengan derasnya.

Mira menangis dibawah derasnya hujan sambil mengendarai motor metiknya. Mira sampai di depan rumahnya dengan keadaan basah kuyup. Nampak satu mobil asing yang tak pernah ia lihat sebelumnya.

"Ada tamu rupanya," gumam Mira pada diri sendiri.

Mira masuk mengendap-endap dari pintu samping ke kamar mandi untuk membersihkan diri. Selesai mandi ia berjalan perlahan ke kamarnya terdengar obrolan orang tuanya.

"Kalau memang ada jodohnya, saya sangat setuju jika Mira menikah dengan Ridho yang sudah jelas baik dan dari keluarga yang baik," ujar Herman yang membuat Mira memicingkan matanya.

Bersambung.

Maaf tulisannya masih belum panjang, bab nanti saya tambahin biar panjang ya.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status