Share

Mencari Jalan Keluar

Mulut perempuan. Entah mengapa kata-kata itu mengiang-ngiang di telingaku yang menghangat, nyaris panas. Berani-beraninya Mas Tyas men-judge seluruh wanita yang menghuni planet bumi seperti itu? Apa dia lupa, bukan hanya aku yang berjenis kelamin perempuan? Lagi pula berapa perempuan sih,  yang dia miliki dalam hidup ini, sampai-sampai bisa menciptakan label seburuk itu? Mulut perempuan. Selain aku, siapa lagi sih, memangnya? 

Apa iya, karakter berbicaraku sama dengan Ibu? Tidak mungkin kan, karena kami pribadi yang berbeda? Kami juga tak ada hubungan darah. Kami bisa menjadi keluarga karena aku menikah dengan Mas Tyas. Iya, kan? Jelas, aku bukan Ibu yang kalau bicara ketus, sembarangan dan angkuh! Masa sih, dia tak bisa membedakannya? Ugh, Mas Tyas! Jadi, dia maunya aku bersikap seperti apa dengan semua tingkah laku jahatnya itu? Bermanis-manis, begitu? Cuih, sorry! 

"Ya, Jeng?" aku mengangkat telepon Ajeng dengan perasaan yang belum bisa dikatakan rapi

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status