Share

261. Sang Dewa Perang Dari Timur

Laura memakai sarung tangan putih. Walaupun usianya tidak muda lagi, dia tetap terlihat menawan karena perawatan kulit yang mahal. Laura tersenyum saat Kevan menyapanya.

"Halo, Nyonya Laura!" Kevan menyapa istri Derren dengan lembut, lalu mencium punggung tangannya.

Laura menatap Kevan sambil melamun. Sesaat kemudian, kedua matanya berkaca-kaca.

'Apa ada yang salah sama sikapku? Nyonya Laura kok keliatan sedih gitu, sih?' Kevan bertanya-tanya. Namun, dia tetap tersenyum.

Saat Kevan hendak melepaskan tangan Laura, Wanita itu menahannya.

'Kamu benar-benar mirip Baron, Van,' kata Laura dalam hati sambil terus menatap wajah tampan Kevan. 'Kamu ... suatu saat nanti, kamu pasti akan bertemu sama Baron kami.'

Laura mengusap wajah Kevan dan tanpa sadar, dia tersenyum.

Menyadari ada yang tidak beres dengan istrinya, Derren segera mengambil sikap.

Derren menegur Laura. "Cukup, Laura! Nanti Kevan jadi malu."

Laura mengerjap. Dia buru-buru melepaskan tangannya dari wajah Kevan.

"Ah, aku cuma
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status