Share

82 — Apa Kak Dara Mau Turun Jabatan?

"Sayang," panggil Ansel dengan suara lembut yang diiringi dengan desahan manja yang menggoda. Melihat istrinya hanya menoleh sekilas, dia semakin mendekat.

"Lagi ngapain?" tanyanya lagi. Padahal harusnya dia bisa melihat dengan jelas apa yang dilakukan istrinya. "Mau aku bantu?"

Adara sengaja mengiris bawang bombai di permukaan talenan itu dengan gerakan memukul naik turun. Ansel agak ciut nyalinya karena Adara memegang benda tajam mengkilap yang bisa saja mengurangi nyawanya.

"Ini diletakkan dulu," ucap Ansel dengan senyum lebar. Dia berniat menurunkan pisau tersebut dari udara kosong yang menyebalkan tapi sang istri justru melotot. "Oke. Nggak diletakkan juga nggak apa-apa. Asal kamu kemari sebentar, kita ngobrol."

"Ngobrol? Bahasa apa sih ngobrol itu? Aku sibuk sekarang dan nggak punya waktu untuk mengobrol jadi kamu pergi saja!"

Kalimat yang Adara ucapkan sama persis dengan ucapan Ansel tadi siang. Wanita itu menyimpan dendam rupanya. Tentu saja, orang gila mana yang tidak dend
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status