Share

11. Keputusan

Bukan Pahlawan 11

Keputusan

“Aku mencintaimu, Na. Aku sudah berusaha berbesar hati untuk menerimamu yang sudah tidak suci lagi, jangan paksa aku untuk menerima benih jahanam di perutmu. Gugurkan dia dan aku akan melupakan apa yang pernah terjadi padamu,” katanya sendu.

 Ucapan Rizwan itu terus saja bergema di hatiku membuat aku hanya terdiam sepanjang perjalanan pulang dari rumah Rizwan. Bu Teguh memelukku erat dan membiarkan aku menangis dalam pelukannya. Sesekali bu Teguh akan menghiburku meskipun dia tahu hal itu tak akan mempan karena aku sama sekali tidak akan mendengarnya tapi setidakknya dia tidak membiarkanku sendirian.

 Di kursi depan, Zayn tampak murung, entah apa yang dipikirkannya. Sepertinya Zayn merasa kesal dengan apa yang terjadi padaku. Tadi dia bahkan hampir memukul Rizwan ketika mendengar ketika laki-laki itu mengatakan hal yang menyakitkan itu kalau saja ibu tidak segera menenangkannya.

Setengah jam perjalanan, ak

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status