Share

Janji Manis

Aruna duduk di depan meja rias. Dia mengoleskan bedak ke wajahnya dengan gerakan lambat. Tidak bersemangat untuk berhias.

Aruna yakin, wanita manapun akan enggan berdandan jika berada dalam posisinya sekarang.

Dulu, Aruna memang selalu ingin tampil cantik dihadapan Bagas. Meski dalam keadaan sakit atau pun malas, Aruna selalu memaksakan diri untuk berdandan, walau hanya memakai lipstik dan bedak.

Namun sekarang, keinginan itu sudah sirna. Aruna tidak lagi peduli dengan penampilannya. Dia sudah terlanjur kecewa pada Bagas yang sudah mengkhianatinya.

"Sayang … tersenyumlah! Wajahmu semakin cantik saat tersenyum," pinta Bagas. Melihat ekspresi wajah Aruna yang datar.

Aruna mendengus. Bagaimana bisa ia tersenyum saat hatinya menangis.

Namun rupanya, Bagas sama sekali tidak menangkap kesedihan yang Aruna rasakan. Pria itu malah mengecupi bahu Aruna seraya bergelayut manja padanya.

"Aku sangat merindukanmu, sayang."

Aruna bergeming. Tidak menjawab. Hatinya terlalu sakit hingga tidak mengi
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status