Share

Chapter 13

Ray terkejut ketika membuka pintu apartemen karena Maya sudah ada di depan pintu. “Bu Maya,” Ray memegangi dadanya. “Bikin kaget, aja. Horor deh.”

“Maaf, Ray, ibu baru aja mau pencet bel pintu, malah pintu udah dibuka.”

“Masuk saja, Bu. Saya mau beli sirup pesanan Kak Intan.”

“Terima kasih Ray.”

Maya duduk di sofa ruang tamu, meletakkan tas dan melepas jaket. Diambilnya tabloid yang ada di meja. Dia hanya membaca sekilas beberapa judul artikel halaman demi halaman. Samar-samar didengarnya suara dari arah kamar yang ada di sebelah ruang tamu.

“Dia cewek yang baik, lho. Sekarang dapat cewek baik-baik susah, Rei. Yang bisa diajak hidup bersama dan nggak mementingkan diri sendiri.”

“Udah berapa kali aku bilang, aku nggak tertarik sama Maya. Aku hanya anggap dia teman saja. Nggak lebih dari itu.”

Tubuh Maya seketika kaku. Hatinya perih. Air mata mengalir tanpa sadar.

Apa aku nggak memiliki daya tarik apapun di matany
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status