Share

Chapter 44

Ketukan di pintu ruang kerjanya membuat Reihan menghentikan gerakan jari jemarinya di atas laptop. Tuti memberitahu ada tamu yang minta dibuatkan menu sehat untuk makan siang. Reihan segera menuju dapur. Dari pesanan menu tersebut dia tahu bahwa tamunya memiliki riwayat penyakit jantung.

Reihan terkejut ketika mengantarkan makanan ke meja tamu itu. Gunawan tersenyum padanya.

“Silakan dinikmati.” Reihan berusaha  bersikap profesional. “Semoga hidangan kami sesuai dengan selera Bapak.”

“Terima kasih, Reihan.”

Terdengar celoteh riang anak-anaknya di lobby restoran. Reihan menyambut mereka. Tanpa Reihan sangka Ardi menyapa Gunawan.

“Halo, Om.” Sapanya riang. “Mama, Papa, Om ini yang kasih hadiah mobil remote ke aku.”

Maya tersenyum walau terpaksa. “Terima kasih, Pak. Maaf merepotkan.” Ditariknya tangan Ardi agar tidak mendekat pada Gunawan.

“Nggak sama sekali. Ardi imut banget jadi saya pengin kasih hadiah.”

Maya te
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status