Share

Pinokio

Tak berapa lama, pesanan Arie datang, dua mangkuk bubur ayam yang masih hangat plus ati ampela. Duh jangan sampai deh Irena ilernya netes, saking laparnya. Arie menyodorkan semangkuk bubur itu ke depan Irena. Irena menggeleng padahal perutnya udah jelas meraung-raung minta diisi, tapi Irena mempertahankan keinginannya untuk tidak sarapan. Arie menghela napas lalu menyodorkan sesendok bubur ayam itu ke depan mulut Irena.

“Aaaa buka mulutnya.”

“Ih, aku enggak mau. Aku bisa makan sendiri.”

“Ya sudah makan dong, dari tadi dianggurin.”

“Tapi aku—”

“Lagi diet? Biar Tria lirik kamu?” Tuh ‘kan kenapa sih Arie selalu pandai menebak jalan pikiran Irena? sebenarnya bukan itu, dia enggak niat kok jadi pelakor antara Rara sama Tria. Tap kalau dia langsing mungkin akan ada cowok yang meliriknya.

“Kok ngomongnya gitu,”

“Jangan berubah jadi orang lain, jadilah d

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status