Share

Perdebatan Careless dan Mommy

Di saat Careless menampar Fionez tiba-tiba lengannya di tarik oleh Christian dari belakang.

"Kakak, dia mencari masalah dulu denganku!" kata Careless yang di tarik hingga berdiri.

"Christian, wajahku sakit," erang Fionez yang sambil menangis.

"Paul, bawa dia ke rumah sakit!" perintah Christian.

"Baik!" jawab Paul dengan menurut.

"Christian, siapa dia?" tanya Fionez yang berusaha untuk berdiri.

"Fionez, aku tidak perlu memberi penjelasan, kenapa kau menimbulkan keributan di sini?" jawab Christian dengan kesal.

"Dasar Fiono tidak masuk akal!" ketus Carelees.

"Namaku adalah Fionez Andrianez Casolino, bukan Fiono!" ketusnya dengan kesal.

"Sama saja, Nono!" balas Careless yang tidak mau kalah.

"Kau...." ketus Fionez yang ingin melayangkan tangannya dan langsung di tahan oleh Christian.

"Apa kau sudah puas menimbulkan masalah," bentak Christian yang melepaskan tangan wanita itu.

"Christian, aku adalah tunanganmu, kau jangan lupa janjimu pada kakekku!" ujar Fionez.

"Jika aku ingin membatalkan pertunangan ini aku yakin tuan Lion tidak akan membantah," jawab Christian.

"Demi dia kau ingin membatalkan pertunangan ini?" tanya Fionez dengan kesal

"Tidak ada hubungannya dengan dia!" jawab Christian.

"Dia telah memecahkan vas bunga mu, kenapa kau tidak memarahinya? vas itu adalah kesukaanmu!"

"Hei...kau yang mendorongku makanya aku terjatuh. jadi, kau yang pecahkan bukan aku!" bentak Careless yang tidak mau kalah.

Tidak lama kemudian datanglah seorang pria yang tak lain adalah anggota Christian, Pinque.

"Bos," sapanya dengan hormat.

"Pinquen, antar nona ini pulang ke rumahnya!" perintah Christian.

"Baik, Bos!" jawab Pinque dengan menurut.

"Aku pulang dulu, terima kasih kak!" ucap Careless yang melangkah pergi.

Careless yang baru melangkah lalu ia membalikan badannya dan menghampiri Christian dengan bertanya," kakak, siapa namamu? aku semalaman tidak pulang bibiku pasti akan bertanya aku tidur di mana tadi malam!"

"Christian Christoper," jawabnya.

"Chris...Chris...hah...kenapa susah kali di sebut!" ucap Careless.

"Apa sudah bisa pergi, berhati-hati saja lain kali jangan sampai aku melihatmu lagi," gertak Fionez dengan kesal.

"Siapa yang takut denganmu, aneh!" ketus Careless yang memalingkan wajah dan melangkah pergi.

"Keterlaluan, bahkan tidak meminta maaf dan ganti rugi sudah pergi begitu saja," ketus Fionez.

"Apa kau sudah cukup menimbulkan keributan di sini? dari kau menginjak kaki kau sudah melakukan kesalahan," bentak Christian.

"Christian, aku hanya merasa tidak senang ada wanita lain di rumahmu. kau tahu jika aku ini adalah tunanganmu. tentu saja aku merasa marah saat melihat ada wanita lain di rumahmu, apa lagi dia bermalam di sini."

"Tunangan? kita tidak pernah bertunangan sama sekali dan selain itu jangan pernah menginjak ke dalam rumahku lagi," kata Christian tegas.

"Paul, usir!" perintah Christian yang melangkah ke anak tangga dan menuju ke lantai dua.

Fionez yang merasa kesal ia pun melangkah menghampiri Christian dengan sambil berteriak," Christian, kau jangan lupa kakek pasti akan menyalahkanmu, dan kau harus menikahiku."

"Nona Fionez, silakan pergi!" seru Paul dengan sopan.

"Aku akan mengadu pada kakek!" ketus Fionez dengan kesal.

Careless yang tidak pulang semalaman timbullah perdebatan antara dirinya dan bibinya.

PRANG....PRANG....PRANG...

"Bibi, hentikan....sakit sekali jangan pukul aku lagi!" teriak Careless yang berlari dari dalam hingga keluar

"Berhenti di sana jika kau masih sayang nyawamu!" teriak bibinya yang sedang mengambil panci gagang sambil mengejar langkah keponakannya itu.

"Aku tidak gila harus berdiri diam dan membiarkan bibi memukul kepala ku," teriak Careless yang lari ke sana ke sini.

"Semalaman kau tidak pulang apa kau mau cari mati ha?" bentak bibinya dengan kesal.

"Bibi, sudah ku katakan semalam aku di kejar tiga preman yang ingin merampok ku dan kemudian aku bertemu dengan seorang kakak tampan dia menyelamatkanku, karena hujan deras makanya aku hanya inap di rumahnya," jawab Careless yang sedang berlari sana sini

"Di kejar tiga preman dan bertemu dengan kakak tampan, apa kau mengira bibimu ini bodoh ya?" ketus bibinya.

"Bibi, kenapa tidak pernah percaya padaku, aku tidak melakukan kesalahan sama sekali," bentak Careless dengan kesal.

"Careless, bagaimana aku bisa percaya padamu, setiap kau keluar pasti menimbulkan masalah, setiap kau pergi belanja pasti menyasar entah kemana-mana, dan setiap kali kau mengantar bunga kau pasti merusak tempat orang. apa kau masih ingat minggu kemarin, aku menyuruhmu ke cafee kau malah menyasar ke restoran. dan menyuruh mu antar bunga ke kamar pasien di rumah sakit itu kau malah menyasar ke kamar mayat, menyuruhmu antar bunga ke kuburan kau malah mengantar ke tempat pesta pernikahan orang. memangnya kapan kau pernah tidak menyasaaarrr..ha!" teriak bibi yang sambil melibas-libas panci gagangnya.

PRANG...PRANG...PRANG...

"Aarrghh..sakit, Bibi, jangan galak-galak padaku nanti tidak ada yang mau sama bibi," teriak Careless yang menutupi kepala dengan ke dua tangannya.

"Anak gadis tidur di luar lihat saja aku akan memberimu pelajaran hari ini juga," bentak bibinya dengan sambil mengejar gadis itu ke sana ke sini

Kehidupan Careless dan bibinya yang biasa di panggil Mommy sangat sederhana, bagi tetangga di sana sudah biasa dengan kehidupan mereka berdua yang setiap hari ada perdebatan dan saling mengejar. Mommy yang membesarkan Carelees seorang diri sangat menyayangi gadis itu walau selama ini mereka sering bertengkar.

Careless yang di kenal sangat ceroboh, pelupa dan sering menyasar selalu membuat Mommy khawatir pada dirinya, gadis berusia 22 tahun itu sering saja melawan di saat ada yang menyinggungnya, sikap bar-bar dan pemberani selalu membuatnya melukai setiap orang yang ingin menindasnya dan bahkan dengan tanpa ragu ia juga menghancurkan tempat orang. akan tetapi bibinya menyimpan sebuah rahasia mengenai keponakannya itu, yang bahkan tidak di ketahui oleh Careless sendiri.

Di sisi lain Fionez yang sedang terluka di bawa ke rumah sakit oleh Paul, dan tidak lama kemudian Lion yang adalah kakek dari Fionez datang dengan di temani oleh sejumlah pengawal andalannya.

Lion adalah bos mafia yang memiliki bisnis besar serta memiliki harta yang melimpah, di usianya yang sudah 65 tahun juga tidak membuatnya memilih untuk mengundurkan diri dari dunia mafia.

"Kakek, aku ingin membalas dendam!" kata Fionez dengan bersikap manja.

"Fionez, kakek sudah tahu semua kejadian itu, Christian sudah menjelaskan semuanya. ini semua salahmu karena memulainya dulu. kau tahu tempat itu adalah tempat tinggal Christian akan tetapi kau malah melakukan kesalahan besar," ujar Lion dengan teguran.

"Kakek, ini tidak benar! ada wanita lain yang tinggal di sana, aku sebagai tunangannya aku berhak mengusir wanita itu, aku ingin menangkap wanita sialan itu dan membalasnya!" jawab Fionez dengan merasa kesal

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status