Share

Hujan dan Pelukan Hangat

Desisan pelan berhasil lolos saat tubuhnya ia baringkan ke atas tempat tidurnya. Kembali mengubah posisi tidurnya, tetap saja. Matanya tak kunjung mau menutup. Padahal dia sudah merasa sangat mengantuk saat ini.

Aera mebawa tubuhnya bangkit kembali dan terduduk bersila di ranjangnya. Mengunci lurus tatapannya pada pintu kaca balkonnya yang terlihat mengintip dari balik tirai yang berayun pelan.

Entah angin dari mana yang masuk, kini kedua tungkainya membawa tubuh rampingnya mendekat pada pintu itu. Menyibak perlahan tirai putih bersih tanpa corak itu. 

Tepat setelah itu, kerlap-kerlip lampu menjadi pandangan utamanya. Decakan kagum muncul begitu kedua manik jernihnya menangkap puncak tower tertinggi yang menjadi ikon dari kota mereka, sekaligus penarik minat turis datang ke sini. Cahaya warna-warni itu semakin membuatnya terkesan. Menghipnotisnya hingga masuk ke dalam buaiannya. 

Rasa girang kembali membuncah dalam dirinya, segera ia buka pi

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status