Share

15. Siapa Bian?

"Emang kamu mau ngomong apa?" tantang Ega seraya berkacak pinggang. Andai bukan suami sendiri sudah getok kepalanya. Abisnya songong.

"Kalian pesta, makan-makan dan minum. Membuat kacau rumah. Aku yang harus merapikannya, Ga."

"Ya kan itu memang tugasmu," sahut Ega meremehkan.

"Maka dari itu, wajar dong kalo aku kelelahan. Ketiduran sampai sore," kilahku merasa benar, "lagian Tania yang bukan nyonya rumah saja bebas tidur siang, masa aku harus capek-capek kaya babu di rumah sendiri," lanjutku tidak terima.

"Mau disayang seperti Tania? Makanya hamil."

Jleb!

Seperti ada belati tajam yang menghujam batin. Ega benar-benar keterlaluan.

"Kamu amnesia apa sengaja melinglungkan diri?" balasku kesal, "ingat siapa yang belum menginginkan anak di antara kita?" Aku mengungkit marah.

"Sudah-sudah! Lupain itu!" Ega menyambar cepat. "Eum ... tadi katanya ada yang mau dibicarakan. Apa?" Kali ini Ega merendahkan nada bicaranya.

"Gak jadi." Aku membuang muka. Dongkol!

"Mik!"

Aku menarik napas dalam-da
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status