Share

Bab 12

WILSON

Kakek Mukti tidak langsung menjawab tanyaku. Dia justru termenung. Mungkin sedang mengingat-ingat nostalgia di masa lalu dengan kakeknya Tiwi. Sedetik kemudian kedua matanya berkaca-kaca.

"Kakek dan kakeknya Tiwi dulu adalah sahabat. Kakeknya Tiwi adalah orang yang sangat baik dan berbudi luhur. Pada suatu hari, kakeknya Tiwi menyelamatkan kakek yang nyaris tertabrak mobil. Nyawa kakek memang selamat dan kakek baik-baik saja. Tapi tidak begitu dengan kakeknya Tiwi. Karena menolong kakek, kakinya cidera. Dan kakeknya Tiwi menderita pincang seumur hidup. Yang pasti, jika kakeknya Tiwi tidak menyelamatkan kakek, mungkin kakek sudah tidak ada di dunia ini. Dan pastinya kamu dan Kevin juga tidak ada."

Dadaku terasa sesak mendengar cerita ini. Pengorbanan seorang sahabat kepada sahabatnya hingga mengorbankan diri sendiri. Wajar jika kakek begitu sayang pada Pertiwi.

"Sebelum kakek dan kedua orangtua kakek pindah ke kota, kakek berkata pada kakeknya Tiwi. Jika kami berdua mempunyai a
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Tiraya
kakek keliling rumah lah ... cek cek isi rumah... dan jeng jeng jeng...ada kuntilanak lah dikamar hahahaha
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status