Share

75. Dia Milikku

Nicky mengetuk pintu kamar Kenneth untuk membangunkannya. Namun, tak ada sahutan dari dalam. Hati-hati sekali Nicky memutar kenop pintu. Setelah terbuka, ia masuk. Kenneth masih tidur telentang dengan sebelah tangan tertumpu di atas perut.

"Kenny." Nicky menepuk perlahan pundak Kenneth supaya tak mengejutkan "Kenny, bangun. Sudah waktunya sarapan." Ia kembali menepuk pundak Kenneth. "Kenny bangunlah. Aku sudah membuatkan sarapan untukmu."

Masih tak mendapat jawaban, Nicky mendesah. Ia lalu membungkuk dan mengamati wajah lelah Freak Brother #1. Wajah itu hampir selalu terlihat lelah. Namun meski begitu, tetap saja terlihat mempesona. 

Si kucing mendesis frustrasi. Kenneth kakaknya, bisa-bisanya ia mempunyai ketertarikan 'semacam itu', layaknya ketertarikan seseorang terhadap lawan jenis. Kenapa harus ada kutukan seperti ini? Seatap dengan laki-laki tampan, bahkan kadang seranjang, tetapi tak bisa memiliki hubungan lebih dari sekedar saudara.

Nicky

Natalie Bern

Setiap dukungan dari reader, adalah oksigen yang memberikan semangat bagi Bee untuk terus melanjutkan ceritanya sampai TAMAT. So, jangan lupa, comment, rate and vote❤️

| Sukai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status