Share

Bab 6

****

Bel menandakan pulang sudah berbunyi sejak beberapa menit yang lalu tetapi Cia masih enggan untuk beranjak dari tempat duduknya.

"Cia cepetan pulang lanjutin tidurnya dirumah aja" kata Puti yang sedari tadi mengajak Cia pulang begitupun dengan yang lainnya.

"Hah" Cia menegakan kepalanya dengan mata yang masih sayu "kalian duluan aja gue nunggu Gladien disini aja" katanya kembali merebahkan kepalanya.

"Beneran Lo gapapa nih, katanya sih dulu anak-anak yang kelasnya disini, ini kelas angker loh, suka ada yang nangis-nangis gitu" ujar Sindi yang sempat mendengar gosipan dari salah seorang murid.

"Gapercaya gue duluan aja Sono" usir Cia.

"Yaudah deh kita duluan ya byeee"kata Sindi.

"Tiati ya Cia" tambah Puti.

Kini hanya Cia yang berada di kelasnya dengan keadaan tidur. Dimanapun kapanpun kalo lagi mau tidur ya tidur. Sampai seketika Cia terbangun dari tidurnya.

Dilihatnya jam di layar ponselnya yang dinyalakan "eh udah jam segini aja, mampus mana banyak pangilan tak terjawab dari Gladien"Cia panik lalu berlari keluar sekolah takut jika gerbang sudah ditutup.

"Yahh sial mana gerbang udah pada ditutup" Cia celingak-celinguk mencari celah yang bisa dia panjat. 

Cia melihat tembok disebelah gerbang yang agak lumayan rendah dan dibawahnya ada kursi. Cia terpaksa memanjat temboknya.

Brukk 

"akhirnya gue bisa keluar" kata Cia setelah melompati tembok itu.

Drenggg gerbang terbuka lebar. Cia membelalakkan matanya melihat itu "pak budiiiii" teriak Cia kepada satpam yang bertugas disekolah nya itu.

"Astaga kenapa neng bikin kaget aja"kata pak Budi.

"Aaaa pak Budi gimana sih Cia udah susah-susah manjat tembok biar bisa keluar eh tau-tau pak Budi masih disekolah"dumel Cia.

"Eh maap atuh neng Cia bapak kira semua murid udah pada pulang, tadi bapak teh lagi ngunci semua kelas jadi gerbangnya bapak kunci biar gak ada orang lain yang masuk gitu neng"ujar pak Budi.

"Yaudah deh pak, tadi bapak ada liat orang yang biasa jemput saya disini gak pak?"Tanya Cia.

"Ada neng, tadi dia sempat nanya sama bapak bapak bilang gak tau abis itu bapak gak tau dia kemana,"

"Yahh sial,"

Tiba-tiba ada motor melintas di hadapan Cia dan menemui pak Budi "pak nitip motor sebentar mau ambil buku yang ketinggalan" katanya.

"Oh iya ini kunci kelasnya" kata pak Budi.

"Wah kesempatan nih" pikir Cia "eh gajadi gengsi gue, nanti dia malah seenaknya sama gue kalo dibiarin toh tadi dia nginjak kaki gue gak minta maaf" gumamnya.

Titttt...

klakson mengagetkan Cia "apaan sih berisik kan bisa lewat sana" dumel Cia kesal.

"Cepetan naik"katanya.

"Akhh kesempatan ini" kata Cia dalam hati "gajadi ah baru juga nawarin sekali,"

"Ogah!" kata Cia.

"Cepetan, angap aja permintaan maaf gue tadi 

pagi" katanya "ayo gapake nolak,"

"Dih maksa" kata Cia sambil naik kemotor itu "udah cepetan,"

"Pegangan" katanya.

"Gavin Abraham yang terhormat GAK USAH MODUS LU BABI"kesal cia sembari menabok punggung Gavin.

Gavin meringis sambil memegangi punggungnya yang di tabok Cia barusan.

"Turun, Lo gajadi gue tumpangin!" Kata Gavin.

"Cih cowok ngambekan pantesan gak laku-laku" cibir Cia yang masih enteng duduk di atas motor tanpa memperdulikan pemiliknya.

"Lo juga pantesan jomblo kerjaannya tidur, ngomel gajelas cowok mana yang mau sama Lo coba" balas Gavin menusuk.

"Yaudah berati kita sama-sama galaku mending jadian aja gimana" kata Cia enteng.

Deg!

"Bhahah gausah baper aelah, cepetan jalan gue udah lapar ini,"

"Y-ya siapa juga yang baper"balas Gavin.

"Eh perasaan sebelumnya gue pernah tau Lo deh" kata Cia mengingat-ingat kembali.

"Yaiyalah kan gue terkenal banyak yang tau"katanya pede.

"Aneh ya Lo, dikelas aja kek anjing eh canda anjing hehe, iya loh dikelas Lo kek gimana gitu susah gue mendefinisikan yang jelas kalo dikelas Lo kek dugong eh pas diluar nyinyir kek emak-emak arisan" Cia tertawa kecil.

"Terserah"

"Dih dikit-dikit terserah lagi pms lo hah!"

"Eh tapi beneran loh gue pernah liat Lo waktu itu lagi berantem bener kan? Jangan-jangan Lo anak geng gitu ya? Ngaku Lo!"

Deg! Gavin kaget mendengar ucapan Cia barusan, gimana dia bisa tau. Gavin tidak ingin rahasia nya dan teman-temannya yang sudah lama ini terbongkar.

"Woiii kenapa diam lo? Benaran kan?"

"Engak Lo salah liat kali,"

"Gue tau semua yang Lo sembunyiin, gue bukan cewek seburuk yang Lo pikir, kalo Lo jujur ke gue gabakalan gue bilang kesemua orang kali tapi gapapa semuanya privasi Lo dan teman-teman Lo" kata Cia dalam hati.

"Gue tau itu privasi tapi kalo Lo mau cerita ke gue nanti gue gak bakalan ngumbar keorang-orang kok" kata Cia menyakinkan.

"Eh udah nyampe ya, Lo mau mampir dulu gak" tanya Cia.

"Gausah gue langsung pulang aja"balas Gavin.

"Eh besok gue numpang lagi dong yaa Lo kan pergi sendirian juga, yang marah juga nggak ada oke! besok gue numpang gak boleh nolak byeee"ucap Cia tersenyum lebar lalu meninggalkan Gavin yang tak bergeming dari tadi.

Gavin mengelengngkan kepalanya dengan cepat "akhh jantung gue kenapa sih" kesal Gavin lalu melakukan motornya.

"Assalamualaikum" Gavin masuk kedalam rumahnya dan disambut oleh adiknya yang masih kelas satu SMP itu.

"Bang temenin gue ke Starbucks dong ya PLISSS" katanya dengan menyatakan kedua telapak tangannya pertanda memohon.

Olivia Nindia Abraham adik satu-satunya Gavin yang memiliki sifat sangat manja kalau bersama Gavin maupun orang tuanya. Oliv sangat suka mengusili Gavin yang memiliki sikap dingin dan cuek itu.

"Males abang capek,"

"Gue bilangin papa sama Mama kalo Abang punya pacar"ancam Olivia.

"Bilangin aja Abang gak punya pacar kok, emangnya Lo yang masih bocil udap pacaran"kata Gavin lalu meningalkan Olivia.

Olivia mengejar Gavin "jangan boong Lo bang kasihan noh anak tetangga gak Lo angap"kata Olivia lagi.

Gavin tertawa "jadi Lo liat tadi?"

"Iya, ketauan kan Abang pacaran,"

"Dia bukan pacar gue" kata Gavin lalu masuk kedalam kamarnya dan menguncinya.

"Tapi bang"Oliv mengetuk-ngetuk pintu kamar 

Gavin "temenin gue bentar janji deh besok-besok gak lagi bang" mohon Olivia

"Gak!"

"Yaudah gue ngambek,"

"Tunggu gue dibawah" balas Gavin.

"Yes"Oliv tersenyum penuh kemenangan lalu 

berlari kekamarnya untuk mengambil tas  selempang nya.. 

****

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status