Share

Insomnia Tanpa Maria

"Aakk... sial! Mengapa aku tidak bisa tidur?" Mark berteriak frustasi saat mata birunya tak dapat terpejam. Sedangkan waktu telah menunjukkan pukul sepuluh malam, saatnya istirahat setelah makan malam bersama Edward, klien dari Jerman.

Namun, netra itu masih tak mau diajak bekerjasama. Beberapa kali Mark memaksa diri untuk masuk ke alam mimpi. Akan tetapi, lagi-lagi ia kesulitan. Sudah beberapa botol wisky diminumnya sebagai umpan. Namun, hasilnya tetap saja nihil.

Mark hendak meneguk segelas minuman keras lagi, tetapi diurungkan. Sebab, ia merasa dada sebelah kiri terasa sesak.

Mark menyadari, bahwa mengkonsumsi terlalu banyak minuman beralkohol tentu saja lambat laun akan merusak kesehatan. Ibarat benalu tersembunyi yang pelan-pelan menghancur seluruh organ tubuh.

Sesekali Mark berdiri, lantas duduk kembali. Terkadang ia memutar musik agar rasa kantuk itu datang menyapa. Namun, hingga pukul dua belas malam Mark masih juga terjaga.

Terlihat Mark memeriksa ponselnya, memastikan kondis
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status