Share

Luruh

"Kamu kenapa duduk di lantai, sih? Kayak anak kecil aja!"

Omelan Haris ketika daun pintu terkuak adalah hal pertama yang menyadarkanku dari pikiran yang mengawang entah kemana.

Kutatap muka Haris sejurus lamanya sampai dia membuang pandang ke sembarang arah.

Semalam, pria yang kusebut suami ini sepertinya tidak mampir ke kamar kami. Dia tidur di kamar ibu, atau di ruang kerjanya, atau bahkan di tempat lain, aku tak tahu.

"Aku ... aku capek, Pa," sahutku setengah protes terhadap situasi saat ini.

"Jangan konyol, Ma. Siapa yang tidak capek hidup."

Usai menyahuti perkataanku, dia menarik kursi lalu duduk di depanku. Dengan posisi macam ini, kami persis majikan dan babu.

"Katakan, kenapa kamu memintaku pulang tiba-tiba? Padahal perusahaan sedang sibuk-sibuknya?"

Tanpa banyak bicara, kutunjukkan pesan dari dokter yang menangani Ciara.

Haris memindai hasil laporan itu sekilas. Tentang istilah medis dan h
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status