Share

13. Trembling Heart

Ada pepatah yang mengatakan jangan membangunkan singa tidur. Bila ia bangun, maka kita sendiri yang akan berada dalam bahaya. Malam ini, seperti itulah perasaan Lynea setelah dengan sukses melempar cincin pertunangannya dan mengenai wajah Enrico persis di pelipisnya.

Kedua mata Tuan Muda De Luca itu memerah, menahan amarah. Giginya gemeretak seolah siap menerkam musuh yang begitu ganas di depan. Kedua tangannya mengepal di samping tubuh, siap untuk melukai siapa yang berani menyerang.

“Ma-maaf … maafkan a-aku … maaf …,” ucap Lynea terbata-bata. Ia sungguh menyesali ketidak mampuannya menahan emosi terhadap Enrico.

“Kurang ajar kamu!” maki Enrico kembali menggebrak meja. Dua buah gelas yang sudah ada di pinggir meja akhirnya terjatuh dan pecah berserakan di lantai.

Suara pecahan gelas membuat Lynea melompat kaget sekaligus takut. Ia mundur beberapa langkah dengan gemetar. Ketika tumitnya menyentuh tembok, ia terpaksa berhenti karena sudah tidak ada lag

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status