Share

Part 42 A

Part 42

Darmi yang tidak terima dengan keputusan Resmi menitipkan tanah pada orang lain, mulai melancarkan aksinya. Ia mengumpulkan seluruh keluarga besar dan memberi informasi tentang Dinis yang menurut warga kampung dijual.

“Mustahil Si Resmi gak jadi pe-lacur karena sekarang dia terlihat berbeda. Tidak mungkin kalau dia bekerja hanya sebagai pembantu saja, bisa punya emas dan uang banyak,” ucap Darmi berapi-api.

“Harus ditanyakan lagi alasan kenapa dia jual anaknya,” sahut Imin, adik laki-laki satu-satunya yang kebetulan juga sedang berkunjung.

“Stress memang Si Resmi. Sudah, kita usir saja dia dari sini untuk selamanya. Nanti, uang yang dia minta sama Haji Abas biar bapaknya Fariha yang menebus.”

“Lalu tanahnya?” tanya Imin.

“Ya tanahnya buat aku dong. Aku yang menebus,” jawab Darmi. Ia berambisi menguasai harta Resmi.

“Ayo kita geruduk saja rumahnya. Bila perlu bawa warga ramai-ramai buat usir. Aku mau panggil warga dan kamu, Imin, kamu panggil Bapak supaya jadi saksi. Aku tidak
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status