****
Kenan memberhentikan mobil nya di basement apartmentnya. Dia keluar dan membukakan pintu untuk Gladys.
Gladys merasa tersanjung saat Kenan menjaga kepalanya agar tidak terantuk. "Hati-hati kalo kena nanti sakit,"Kata Kenan dengan senyuman manisnya.
Mereka berjalan masuk kedalam lift. Setelah lift sampai dilantai yang dituju mereka keluar dan masuk ke apartment Kenan.
Kenan menekan sandi apartmentnya membuat pintu itu terbuka. Kenan mempersilahkan Gladys untuk masuk dan langsung membawanya kekamar.
Gladys menatap Kenan dengan malu-malu sedangkan Kenan menatap Gladys penuh hasrat.
Kenan menarik pinggang Gladys, otomatis tubuh mereka menjadi sangat dekat tanpa jarak. Kenan mendekatkan bibirnya ketelinga Gladys.
"Hug me!" bisik Kenan ditelinga Gladys.
Gladys langsung memeluk Kenan dengan erat dan menyembunyikan wajahnya dileher Kenan. Kenan menurunkan ritsleting baju Gladys.
"AAKKHH!!!"
Gladys menjerit deng
****Kenan memarkirkan motornya diparkiran sekolah. Dia membuka helmnya dan turun dari motornya.Mata Kenan menelusuri parkiran ini. Dia sedang mencari Oceana tadi malam Oceana tidak bisa dihubungi.Kenan mengepalkan tangannya penuh emosi saat netra biru nya melihat teman-temannya dan Oceana dengan seorang lelaki asing.Mereka membiarkan Oceana pergi bersama lelaki asing itu bahkan dengan berani nya lelaki asing itu menggenggam tangan gadisnya.Kenan melangkahkan kakinya menuju teman-temannya. "Kenapa kalian membiarkan Oceana pergi sama laki-laki asing?" tanya Kenan saat sudah tiba didekat mereka semua.Mereka semua tersentak kaget. Adera yang kaget dan memang memiliki kepribadian yang asal ceplas-ceplos itu pun langsung menunjuk Bryan."Bryan.... Bryan yang nyuruh Ana pergi sama Romeo," ucap Adera dengan cepat.Bryan yang mendengar itu langsung menatap Adera dengan tajam. Adera yang takut dengan tatapan itu bersembunyi d
****Motor Kenan melaju membelah jalanan ibukota. Kenan menurunkan kecepatan motornya dan melihat Oceana dari kaca spion."Sayang, aku udah minta supir rumah kamu untuk bawa barang-barang kamu ke apartment aku," kata Kenan.Oceana mengangguk Kenan yang melihat iti menghela napas. "Mau jalan-jalan dulu enggak?" tanya Kenan.Oceana yang mendengar itu langsung memeluk perut Kenan dengan erat mengangguk dengan semangat. "Beli es krim ya?" tanya Oceana.Sudah Kenan duga. Kenan pun hanya bisa mengangguk lalu menambah kecepatan motornya mengarah ke kedai es krim.Oceana mengerutkan dahinya bingung, dia meminta es krim tapi mengapa Kenan membawanya ketaman? Kenan benar-benar menyebalkan."Ayo turun!" ucap Kenan.Oceana turun dengan perasaan dongkol. Setelah kakinya menginjak tanah Oceana langsung membuang muka dan menghentakkan kakinya ketanah.Kenan yang melihat itu terkekeh geli. Dia mengacak rambut Oceana ta
****"Selamat tidur honey, semoga mimpi indah."Kenan mencium kening Oceana saat Oceana sudah memejamkan matanya masuk ke alam mimpi. Oceana tidak bisa tidur dikamar yang baru maka dari itu Kenan menemani Oceana hingga tertidur.Saat Kenan berniat beranjak dari ranjang fokus nya mengarah pada handphone Oceana yang menyala yang berada diatas nakas. Kenan mengambil handphone itu dan melihat layar utamanya yang dipenuhi oleh pesan dari Bryan dan Romeo.Bryan|Kenan enggak ngapain-ngapain lo kan Ana?|Semoga lo baik-baik aja disana|Kalau Kenan nyakitin lo kasih tau gue ya gue bener-bener khawatir.Romeo|Na lo beneran tinggal sama Kenan?|Lo kenapa masih mau bertahan sih sama iblis itu?|Na lo udah tidur ya? Ya udah deh have a nice dream Na.Kenan mengepalkan tangannya dengan kuat saat
****Angin berhembus dengan kencang. Siang ini udara tidak terasa begitu panas sehingga enak untuk dinikmati. Langit biru yang dipenuhi oleh awan terlihat indah jika dilihat dari tempat ini."Gue bener-bener enggak habis pikir, Romeo berani banget," ucap Galan sambil menyugar rambutnya karena terkena hembusan angin.Kenan menatap kearah Galan dia menaikkan satu alis nya. Galan yang melihat reaksi Kenan mengolo tak percaya."Lo belum tau?" tanya Galan tak percaya.Kenan menggeleng pertanda bahwa dia memang tidak tahu apapun. Galan menghela napas dan berkata, "Tadi Romeo meluk Oceana."Kenan yang sebelumnya menatap langit lepas kini menatap Galan dengan tajam tak percaya dengan apa yang Galan katakan. "Maksud lo apa?" tanya Kenan dengan emosi yang siap untuk dilampiaskan.Galan menarik napas lalu menghembuskan nya dia menatap Kenan dengan serius. "Jadi tadi Oceana masuk ke kelas sambil nangis, terus Romeo main meluk Oceana t
****"Kamu istirahat aja dulu biar enggak lemes lagi."Kenan menuntun Oceana untuk berbaring diranjang nya. Oceana baru saja pulang dari rumah sakit karena luka nya yang tak seberapa maka dari itu Oceana dipulangkan."Aku udah sehat Lio!" ucap Oceana dengan kesal.Kenan mengacak rambut Oceana. "Sehat dari mana? Masih pucet gini juga," kata Kenan membantah perkataan Oceana."Yang seharusnya istirahat tuh kamu bukannya aku," ujar Oceana sedih sambil mengelus lebam dipipi Kenan.Kenan menyentuh tangan mungil Oceana yang berada dipipinya. "I'm okay," Ucap Kenan mencium punggung tangan Oceana."Jangan lakuin ini lagi ya .... "Kenan mengangguk dan kembali menuntun Oceana untuk tertidur. "Aku keluar dulu ya sayang, kamu tidur biar cepat pulih!" Kenan mencium kening Oceana kemudian melangkah pergi meninggalkan kamar.Baru keluar dari kamar Oceana Kenan sudah didatangi oleh Romeo. Teman-temannya dan teman
****Sudah seminggu sejak pertengkaran antar Romeo dan Kenan. Dan semenjak hari itu disaat Romeo pergi mereka tidak pernah kalau Romeo tidak akan kembali.Romeo pergi menghilang tanpa jejak. Bryan sudah mencari Romeo dimana-mana namun tidak ditemukan entah dimana keberadaan Romeo sekarang.Bryan khawatir akan terjadi sesuatu yang tidak pernah diinginkan. Romeo pergi dengan rasa malu dan amarah. Bryan sangat mengenal Romeo, Romeo adalah orang yang sangat ambisi dan Romeo sangat ingin mengalahkan Kenan."Bryan, Dera bawain nasi goreng buatan mama. Nih!"Lamunan Bryan buyar saat Adera datang dengan sekotak nasi goreng. Bryan menatap Adera yang tengah menyodorkan kotak bekal yang berisikan nasi goreng itu kepadanya.Bryan menghela napas. "Lo kok tau gue kesini?" tanya Bryan sambil memainkan rumput-rumput yang tidak terlalu panjang."Iih.... Ambil dulu nasi goreng nya nanti baru Dera jawab. Pegel tau!" Adera memanyu
**** Motor Kenan memasuki area parkir Diamond High School, dia sedang memboceng Oceana. Oceana turun dari motor saat motor itu berhenti. Kenan melepaskan helm yang tengah bertengger dikepala Oceana. Kenan merapikan rambut Oceana membuat Oceana tersenyum. Kenan membuka helmnya saat akan turun dari motor handphone yang berada disaku celana Kenan bertegar membuat Kenan mau tak mau mengangkat nya. Oceana berjinjit mengintip siapa yang menelepon kekasihnya dan ternyata itu adalah Bryan. "Ada apa?" Tidak ada basa-basi Kenan langsung menanyakan apa maksud Bryan menelepon nya. Terdengar dengusan Bryan dari seberang sana. "Jemput gue!" sahut Bryan. "Gue udah disekolah" "Jemput gue bentar!" "Kenapa lo enggak naik kendaraan sendiri sih?!" "Hm.... Gue lagi males hehe" Sudah Kenan bayangkan kalau Bryan tengah cengengesan tidak jelas. Kenan memutuskan sambungan secara sepihak dan menyimpan handphonenya k
**** Kenan membawa Oceana kekantin. Kenan menyuruh adik kelas untuk memesankan makanan mereka. Mereka duduk ditempat biasa yaitu di meja pojok. Oceana menatap Kenan dia memutar-mu tar tubuh Kenan. Hingga akhirnya dia terdiam saat melihat ujung bibir Kenan sobek. Oceana menyentuh ujung bibir itu membuat Kenan mendesis kesakitan. "Kamu kenapa bisa luka gini?" tanya Oceana khawatir. Kenan tersenyum dan mengelus pipi Oceana. "Aku enggak papa. Tadi ada preman," jawab Kenan. Oceana melototi kaget. "Preman?" tanya nya dan diangguki oleh Kenan. "Ada lagi yang luka enggak?" tanya Oceana lagi dan kembali memutar tubuh Kenan. "Hey! Stop!! I'm okay honey," Kata Kenan membuat Oceana berhenti memutar tubuhnya. "Aku khawatir tau," kata Oceana dengan mata yang sudah berkaca-kaca. Kenan tersenyum. "Kamu lihat kan aku enggak papa jadi jangan sedih lagi. Kamu tau kan kalo aku enggak bisa liat kamu sedih," ucap Kenan