Share

16. Kedatangan Arnold

Pria berkulit eksotis itu berjalan turun dari atas pesawat yang membawanya mengudara selama kurang lebih 16 jam. Tangan kanannya menurunkan kacamata hitam yang bertengger di hidung mancungnya, sedangkan tangan kirinya berada di dalam saku celana.

Angin hangat mulai menyapa, seolah menyambut kedatangan pria yang tidak lain adalah Arnold. Kedatangannya kali ini terpaksa harus ditunda. Bukan tanpa sebab, pria itu mendadak merasa kurang sehat beberapa hari yang lalu.

“Kita langsung menuju hotel?” tanya pria berdarah Belanda itu.

Pria di sampingnya mengangguk mengiyakan.

.

.

.

.

.

Di dalam perjalanan menuju hotel, Arnold terlihat diam memikirkan kondisi tubuh yang masih belum stabil. Dia juga merasa heran, karena seumur hidup pria itu hampir tidak pernah sakit.

Pandangannya menatap jalanan kota Milan yang terlihat ramai. Pohon-pohon terlihat sangat asri dan menyejukkan mata. Beruntung Arnold bisa mengunjung

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status