Share

Bab 96: Jangan Menyerah

Bab 96: Jangan Menyerah

**

Tubuh bagian atasku dibebat kain panjang, yang dililitkan sedemikian rupa melingkari bahu, dada dan pundak kananku.

Sementara tangan kananku sendiri dikunci, digantung dan tersangga dengan kain serupa gendongan bayi.

Dari balik lilitan kain ini, aku mencium aroma rempah-rempah yang jika hidungku tak salah membaui terbuat dari kencur, jahe, dan mungkin sedikit cengkeh.

Rasanya nyaman, tapi panas, bercampur aduk dengan denyutan di seluruh bagian tubuhku yang cedera.

Aku tetap saja menahan rasa sakit di sepanjang perjalanan pulang ke Jakarta. Aku merasa tidak sanggup berlama-lama duduk, namun sekuat tenaga aku mencoba bertahan.

Aku tidak ingin menyiksa Kassandra lagi dengan meminjam ‘bantal’nya.

Teringat aku, sebelum berangkat pulang tadi dia kepayahan berdiri. Sampai ia juga harus dipijit oleh istri Bapak Tukang Urut itu.

Aku melihat kakinya yang membiru sebab lama tertekuk dan menaha

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status