"Apa!? Beneran lo ketemu sama ade gue?"
"Iya kak tapi dia gak ngaku sebagai Aldi melainkan Firman, itu bikin kita bingung mau maksa pun gak enak nanti dikiranya apaan lagi"
"Ya jelas gak enak lah kalau emang beneran dia bukan Aldi gimana? Kan Lo sendiri yang malu nantinya"
"Makanya itu, tapi Rara ngerasa kalau dia lagi bohong kak Rara gak akan nyerah gitu aja"
"Kalau dia emang beneran jujur gimana?"
"Gak mungkin! Dia benar-benar mirip sama kak Aldo tau! Rara yakin dia kak Aldi liat aja bakal Rara bikin dia ngaku kalau dia itu sebenarnya Aldi!"
Aldo terdiam melihat tingkah Khairana yang menurutnya sangat bersikeras untuk membuktikan bahwa yang dia liat kemarin itu adalah adiknya Aldo.
Sifat Khairana yang tidak mudah menyerah inilah yang membuat Aldo kembali mendapat semangat untuk tetap hidup, selama ini dia juga diam-diam menyelidiki ruma
"SERIUS?!" "Woy sakit telinga gue! Gue juga gak tau pasti, tapi gue rasa tadi dia bisa liat gue dengan jelas. Dari tatapannya dia kaya yang gak suka sama gue" jelas Aldo seraya mengelus-ngelus dagunya sendiri. "Mungkin sebelum kakak koma, kakak ada masalah sama kak Aldi" sahut Khairana yang tak kalah bingung dengan situasi saat ini. "Atau... Dia lah penyebab lo koma selama ini" "Hah?!" Khairana dan Aldo saling menatap mendengar perkataan Rianti. Masuk akal memang jika sebelumnya hubungan mereka baik-baik saja, kenapa Aldi sangat tidak suka saat melihat Aldo berada di ruang kepsek tadi. Teka-teki ini masih belum bisa mereka selesaikan, hanya ada satu cara untuk mengetahuinya yaitu... Bertanya langsung pada Aldi. &nbs
"Kak Aldo?!" "JANGAN SENTUH MILIKKU!" "Wah wah lihat siapa yang datang, arwah tidak seharusnya berkeliaran di dunia ini bukan begitu?" Aldi tersenyum smirk pada Aldo. "Kak Aldo kenapa bisa disini?!" Tanya Khairana yang masih kaget dengan kedatangan Aldo. "Tetap dibelakang ku, jangan bergerak" bisik Aldo yang hanya dibalas anggukan oleh Khairana. "Bagaimana rasanya menjadi arwah yang tidak punya tujuan? Sebenarnya aku kagum bisa melihatmu bertahan sampai sejauh ini" ucap Aldi seraya menyimpan kedua lengannya di pinggang. Aldo mengerutkan dahinya dan mengepalkan tangannya melihat Aldi yang bersikap sombong seperti itu.
"Gimana Ra? Udah selesai?" "Udah nih, banyak banget pembalut di toilet cewek mana belum pada dibersihin lagi jadinya ngundang mbak Kunti buat jilatin itu" jelas Khairana seraya menepuk jidatnya sendiri. "HAH?! YANG BENER AJA!!? CEWE KOK JOROK BANGET!" Rianti tercengang saat mendengar pernyataan Khairana. Seharusnya menjadi seorang perempuan itu harus bersih dan apik bukan? Setidaknya buanglah bekas pembalut dengan benar jangan sembarangan seperti itu, kalau-kalau nanti diikuti oleh makhluk halus akan susah lagi menghilangkannya. "Yaudah, ayo kita pulang aja" ajak Rianti membuat Khairana menatapnya bingung. "Kok pulang? Kita masih ada pembelaja
"Udah siap Ra?""Udah, ayo!"Khairana dan Rianti berangkat menggunakan mobil untuk menemui cenayang Iriana lagi untuk kedua kalinya.Tak lupa juga Aldo ikut bersama mereka, beberapa menit berlalu mereka pun sampai di tempat cenayang Iriana.Tok tok"Mami ana?" Panggil Khairana dan sesaat kemudian jendela kecil di pintu itu pun terbuka memperlihatkan manik wanita paruh baya itu."Oh kalian... Masuk" ucap Iriana seraya membukakan pintu rumahnya."Duduklah, ada apa kalian kemari?" Tanya Iriana seraya menuangkan teh ke gelas untuk disuguhkan pada Khairana dan Rianti."Mami ana, kak Aldo sudah mendapat sedikit ingatannya kemarin. Dia bilang adiknya kak Aldi itu dirasuki oleh arwah jahat yang selama bertahun-tahun ini bersemayam ditubuh kak Aldi" jelas Khairana dibarengi oleh anggukan Rianti dan Aldo.&nb
"Apa yang si brengsek itu rencanakan sebenarnya?!" gumam Rianti yang sangat kesal dengan perkataan Aldi."Aku punya ide Riri, sebelum kita pergi menemui kak Aldi kita harus panggil kak Aldo dulu""Kamu gak berniat untuk membuat mereka baku hantam kan?" tanya Rianti yang hanya dibalas tatapan datar oleh Khairana."Ya enggak lah! pokoknya kita harus panggil dulu sekarang""Yaudah kau yang panggil kan kau doang yang bisa manggil dia" ucap Rianti yang dibalas anggukan oleh Khairana.Khairana menutup matanya dan memanggil nama Aldo dalam hati, sesaat kemudian ia membuka mata Aldo tiba-tiba sudah ada didepannya."Kau memanggilku?" tanya Aldo tepat didepan wajah Khairana membuat sang empunya mer
"Hah? si demit itu nguping ya? gak sopan banget" sahut Rianti seraya melipat kedua tangannya."Hey! kau sudah kubantu seharusnya kau berterima kasih padaku!" balas Aldo yang malah dapat juluran lidah Rianti yang lagi-lagi menatap kearah yang berlawanan dengan Aldo."Aku disamping sahabatmu tau" ucap Aldo sweatdrop."Yaudah Ra, gelangku?" tanya Rianti seraya menjulurkan tangannya pada Khairana."Ini" Khairana memasangkan gelang itu pada tangan Rianti lagi."Idemu untuk menukar kristal milik Rianti itu berhasil, hebat juga" puji Aldo membuat Khairana tersenyum manis.Awalnya Khairana mendapat sebuah firasat tidak enak sesaat setelah Aldi mengatakan akan memberikan dirinya dan juga Rianti pelatihan khusus, dia takut Aldi akan mengincar gelang kristal milik Rianti karna hanya dialah yang tidak dianggap ancaman oleh Aldi dan juga mangsa yang sangat mudah unt
"Ri, kamu yakin mau nemuin dia juga? bukannya kalian lagi ada masalah ya?" tanya Khairana yang khawatir kalau rencana menemui Ethan hari ini akan membuat suasana hati Rianti memburuk."Tenang aja, cuma aku yang menjauh. kalau kak Ethan nggak dia gak akan bisa lepas dari aku" ucap Rianti seraya menepuk jidatnya sendiri."Aku masih gak nerima kau manggil dia kakak""Suka-suka akulah demit, bawel banget sih" omel Rianti yang merasaka jengah dengan tingkah Aldo yang selalu protes saat dia memanggil Ethan dengan sebutan 'kakak'.Selama perjalanan mereka adu mulut lagi membuat Khairana merasa kesal karna mereka berdua sangat bawel, untungnya tak lama kemudian mereka sampai di cafe yang dimana Ethan bekerja."Oke... aku harus menguatkan mentalku lag
"Kakak tadi bilang nama 'Aldo' kan? apa kakak bisa melihat arwah?" tanya Rianti yang dibalas gelengan oleh Ethan."Tidak, hanya saja aku merasa kalau dia hadir disini" ucapnya membuat Rianti dan Khairana saling menatap begitu juga Aldo."Kalau kami memberitahumu kalau kak Aldo benar-benar ada disini apa kau akan percaya?" tanya Khairana."Tentu, aku sendiri bisa merasakannya, atau mungkin itu hanya perasaanku saja?" jawab Ethan seraya memegangi dagunya sendiri.Khairana dan Rianti saling menatap dan mengangguk secara bersamaan seperti saling tau apa isi kepala mereka masing-masing dan kemudian menatap Ethan."Kak Ethan, apa besok kau sibuk?""Yah... sepertinya tidak karna besok aku libur, ada apa? kau mau mengajakku berkencan?" tanya Ethan seraya menaik turunkan alisnya pada Rianti membuat Rianti menatapnya sweatdrop."Tidak, besok aku ak