Share

7. Live streaming

Aahhh.. sudah ada 50 yang liat. Assalamualaikum semuanya, selamat malam. Udah lama aku gak on i* ya. Kali ini aku mau make up, karena aku punya baju yang sedikit glamour seperti ini aku ingin make up nya juga sedikit glamour juga. Aku akan menunjukkan meja rias aku, karena aku sudah pindah rumah, jadi ini bakal berbeda.” Aku menunjukkan meja riasku. Dan aku sempat baca beberapa komentar. Rasa antusiasku eningkat dengan pesat ketika pengunjung room liveku semakin banyak.

‘Ahh.. kangen kakak, udah lama banget gak liat kakak’ komentar baby_joo2

‘Gimana kak udah sehat?’ komentar 2nu.mber

‘Aduhhh kakak tambah cantik aja komentar koo.voice

My princess..’ komentar loli.ant

‘Wahh.. Dea udah lama gak ketemu, gimana kabarnya?’ini  komentar dari temanku.

Queen Deaaaa backkkkk’ komentar m.rsyu56

‘Lama gak muncul kemana aja kak.. sedih banget aku nungguin kakak’ komentar ko.kmo

Good night cantik’ akunnya airon21. Apa ini Airon?

Dan banyak lagi.

 Aku balikkan lagi kameranya ke arah wajahku.

“Yaa.. jadi itu meja rias aku, alat make upnya berubah ya guys.. aku jawab beberapa pertanyaan dulu ya sebelum aku memulai make up, jadi gini.. kayaknya udah 2 tahunan ya aku jarang on i*, meskipun on mungkin hanya update story doang, gak live streaming kayak gini. Jadi aku Cuma butuh istirahat aja guys. Kabarku udah baik. Udah.. selebihnya aku bakal bikin live i* dengan tema Q&A buat kalian. Langsung aja ya..” aku mulai make up. Tapi tiba-tiba Aiden masuk kamarku.

“Dee..”

“Ha?” aku kaget.dia menghampiriku. Aku lihat komen mulai banyak menanyakan tentang Aiden.

“Lagi apa?” tanyanya.

“Lagi make up, kenapa?”

“Ganggu ?”

“Eee.. enggak kok”

“Ikutan ya,” pintanya.

“Ehh..” Airon mengambil kursi didepan kaca besar. Lalu duduk di sampingku. Otomatis dia masuk ke live streaming aku dong. Aku ngblank. Gak sengaja eyeshadow aku jatuh, dan pecah.. aku makin kaget. Buru-buru aku ambil

“Yah.. pecah.” Aku menoleh ke Aiden. “Ngapain ikut?”

“Pengen.. katanya kamu gaada temen, sekarang aku temenin.” Kata dia sok dilembut-lembutin. “Dea jangan mangap terus-terusan. Nanti ada lalat masuk,” kata dia sambil tutup mulutku.

Kolom komentar semakin banjir, dan sekarang aku lihat ada 1k orang lebih yang room streaming. Semuanya menanyakan siapa itu Aiden.

“Emm.. jadi gini guys, dia ini-”

“Halo semuanya.. aku suaminya dea. Baru satu minggu ini kami menikah.”

“Aha-ha-ha.. ” ini anak ngapain sihhh.

“Jadi habis ini ngapain Dea?”

“Emm.. kita lanjut make eyeshadow ya.. karena ini sudah pecah, jadi kita ganti warna lain aja. Pake warna yang natural aja ya, tinggal warna cream ini. ..”

“Oi kalian ngapain ikut liat live streaming.

Aku ikutan liat koment ada beberapa akun yang komen.

‘Wowwwwww… ini toh istrinya aiden!! . komen zac.hery

‘Anjirr.. mantap gan, lanjutt. Komen knz64

‘Lanjut… pengantin baru nih.komen devn12a

“Temenmu?”

“Iya, cepet lanjut.. besok mau belanja make up aja? Sekalian beli kulkas.”

“Gausah, ini aja masih bisa dipake kok. Sayang mahal”

“Gapapa lah, besok aku antar sekalian ya”

“Emm oke.” aku lanjut sampai selesai make up. Lalu aku lanjut menata rambutku.

“Karena make up ku sudah selesai sekarang aku mau menata rambutku seperti ini” aku menunjukkan gaya rambut sanggul di hp ku.” kenapa aku mau model kayak gini, karena make up ku gak jadi glamour, maka aku pengen leherku keliatan lebih jenjang sehingga keliatan sexy.”

“Diurai aja lah.. ngapain sih diiket gitu,” protes aiden.

“Emangnya kenapa? Lebih bagus disanggul lah,” sanggahku.

“Jelek, bagus diurai,” dengan nada tinggi.

“Kok ngamokkk.”

“Kamu se gak dengerin pendapatku.”

“Okey, kita ganti model kayak gini aja. Jadi aku bakal nyatok rambutku dulu rambutku, dan bawahnya aku model kriting gantung kayak gini aja.” Aku menyisir rambutku, lalu memberinya dengan vitamin dan serum rambut.

“Pake yang ini?” tanya Aiden sambil memegang catokan rambut yang ada didalam laci.

“Ya..” ucapku sambil mengambil vitamin rambut. Lalu aiden memasangkan kabelnya ke stopkontak di deket meja.

“Jadi sebelum aku catok, aku pasti pakai vitamin rambut dulu sekalian nunggu catokannya panas.”

Aku liat Aiden liatin aku terus. Rada gimana gitu rasanya.

“Oke, selesai aku vitamin, aku jepit pakai jedai dulu beberapa rambutku.” Dengan kikuk aku menjedai rambutku agar lebih mudah waktu mencatoknya.

“Aku bantu, sini.” Aiden berdiri, dan menyisir rambutku, lalu menjepit rambutku.

“Nahh.. setelah kayak gini. Kita mulai catok dari bawah dulu ya.” Aku mulai menata rambutku satu persati dan akhirnya selesai.

“Selesai deh.. jadi kayak gini hasilnya. Cocok gak sih?” tanyaku pada orang-orang yang masih stay di room streamingku sekitar 1200 orang.

“Cocok, cantik,” jawab Aiden.

Thanks..” ucapku sambil tersenyum kikuk.

“Okey sudah selesai, waktunya aku matika live streamingnya, makasih udah stay di live streaming aku, nanti kapan waktu kita lanjut dengan live streaming Q&A ya.. see you bye bye.” Aku mematikan live streaming ku,

Aku berkaca dan aku lirik Aiden, dia tetep aja melihatku terus-terus an.

Why?” tanyaku yang semakin risih melihat tatapan Aiden.

“Gapapa. Dea sekarang kita temenan ya.. biar kamu gak bosen”

“Hm.. aku Cuma butuh kucing” jawabku sambil membersihkan alat make up ku.

“Aku pengen temenan sama kamu.”

“Okey”

“mau ya.”

“Hmm..”

“Aku mau foto bareng dong. Di depan kaca,” ucap dia sambil mengeluarkan benda pipih dari sakunya. Lalu mengambil pose. Aku pun ikutan. Kita selfie beberapa kali dan dia juga memotoku beberapa kali. Hasilnya bagus sih.

“Foto pake kamera dong, biar bisa aku masukin feed i* ku,” pintaku.

“Oke bentar aku ambil di kamarku dulu.” dia keluar kamar. Lalu kembali lagi. Aku mengambil beberapa pose di kamar, di atas tempat tidur dan di depan lemari. Dan kaca rias. Aku lihat hasilnya bagus-bagus.

“Bagus-bagus hasilnya. Nanti kirim ke aku ya hasilnya," pintaku pada Aiden.

“Okey,” ucap dia.

“Kamu gak balik kekamarmu?” tanyaku pada Aiden.

“Kamu usir aku?” protesnya.

“Ya.”

“Kok gitu.” Dahi Aiden mengernyit.

“Ya gimana, aku mau tidur.”

“hm.. yaudah. Aku balik dulu”

“Okey.”

Aiden keluar dari kamarku, dengan segera aku menutup pintu dan menguncinya. Aku membersihkan make up di wajahku, lalu cuci muka, gosok gigi, dan merebahkan tubuhku di atas tempat tidur. Mengingat-ingat kebersamaanku dengan Aiden, Kegiatan yang aku lakukan dengannya hari ini adalah salah satu impianku dengan tunanganku dulu. Ketika aku keluar rumah diantar, ketika aku make-up ditemani bahkan dibantu, dan berfoto bersama. Namun sekarang bisa terwujud walaupun dengan orang yang berbeda. 

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status