“Serius?” tanya Brandon.“Serius! Apa aku harus sampai bersumpah segala?”Melihat Brandon hanya diam saja tidak menanggapi, Yuna pun berkata, “Aku bersumpah begitu kita pulang nanti, kalau aku nggak beristirahat, aku bakal ….”“Sudah, sudah! Nggak perlu sampai sumpah segala!”“Jadi kamu percaya sama aku? Kamu nggak keberatan kalau kita pulang sekarang?”Yuna tahu Brandon pasti keberatan untuk pulang, dan Yuna sendiri juga tidak benar-benar akan bersumpah. Hanya saja jika tidak demikian, Brandon tidak akan menuruti kemauannya. Kalau sekarang Yuna harus berdiam diri di rumah sakit, apa bedanya dengan berada di penjara? Lagi pula dia tidak sedang sakit. Kalau dia harus berada di rumah sakit dan tidak bisa ke mana-mana, Yuna bisa mati bosan! Namun semua itu tidaklah penting. Yang penting saat ini adalah masih banyak hal yang harus Yuna kerjakan. Dia bisa saja bersantai sedikit agar tidak kelelahan, tapi dia tidak bisa jika harus lepas tangan sepenuhnya. Brandon juga bukannya tidak tahu aka
Yuna pikir sejak pertemuan terakhir mereka di restoran itu, mereka sudah bukan lagi teman dan tidak akan bertemu lagi. Namun siapa yang sangka bahwa Shane datang menemuinya secara langsung di sini.“Shane. Ada perlu apa kamu datang kemari?” tanya Brandon.Brandon yang sedang menyusul Yuna melihat Shane datang dan langsung mempercepat langkahnya. Cara Brandon menyapa Shane terkesan sopan, tapi di balik itu tersirat ekspresi dingin yang terpancar dari wajahnya. Namun tentu saja Shane sudah mengantisipasi hal itu.“Aku tahu apa yang aku perbuat selama ini sudah membuat kalian kecewa. Aku nggak berharap pengampunan dari kalian, tapi … kedatanganku hari ini karena ada hal penting yang perlu aku sampaikan ke kalian.”“Mau menyampaikan hal penting atau mau menjebak kami lagi? Shane, kamu dan Brandon adalah teman lama yang sudah bekerja bersama selama bertahun-tahun. Apa kamu pikir Brandon segampang itu dibodohi? Atau kamu pikir aku masih akan percaya padamu?” kata Yuna.“Aku nggak berharap di
Brandon langsung melepaskan cengkeramannya seketika dia mendengar ucapan Shane barusan. Walau begitu, dia masih terus menatap Shane dengan kebencian dan sekali lagi bertanya, “Apa maksud dari omongan kamu tadi?”“Nathan diculik,” kata Yuna.Spontan Brandon langsung menoleh dan menatap Yuna keheranan. Dia terkejut mendengar kabar itu karena dia tidak tahu apa yang terjadi pada Shane dan Nathan selama ini. Dari dulu Shane tidak pernah mengatakan apa-apa, jadi wajar saja jika Brandon tidak tahu. Belum lagi Brandon sibuk dengan pekerjaannya dan baru saja lolos dari maut, sehingga dia tidak terpikir untuk menanyakan kabar Shane.Sebagai orang yang menjadi korban langsung, reaksi Shane justru terlihat biasa saja. Dia menyunggingkan seulas senyum dan berkata, “Apa kita bisa ngobrol di tempat lain? Kayaknya di sini kurang pas.”Ya, apa yang akan mereka bicarakan memang tidak sepantasnya dibahas di tempat umum.“Boleh saja, tapi kami yang pilih tempatnya,” ujar Yuna menyela pembicaraan. Shane b
Biasanya dengan koneksi dan sumber daya yang mereka miliki, mencari seseorang bukanlah perkara sulit. Namun setiap hal pasti memiliki pengecualian. Apabila Nathan menawarkan sejumlah uang sebagai imbalan, pasti akan ada seseorang yang berhasil mendapatkan petunjuk, sekecil apa pun itu.“Nggak guna. Kalau aku nggak terdesak, apa kamu pikir aku sudi menuruti kemauan mereka segampang itu?”Berdasarkan pemahaman Brandon terhadap Shane selama ini, tentu saja dia tahu bahwa Shane bukan orang yang akan semudah itu tunduk kepada orang lain. Jika Shane adalah orang yang lemah, dia tidak mungkin bisa membangun bisnisnya sebesar sekarang, dan lebih tidak mungkin lagi dia menjadi partner bisnis Brandon. Saat ini Shane pasti sudah menggunakan berbagai macam cara tapi tidak berhasil.Yuna ingin mengatakan sesuatu tapi dia menahan diri. Brandon menyadari hal itu dan menepuk tangannya seraya berkata, “Ngomong saja apa yang kamu pikirkan.”“... Shane, apa kamu pernah berpikir kalau Nathan sudah ….”Yun
Awal mengira hanya dengan membantu mereka, masalahnya akan cepat selesai dan Nathan pun bisa pulang dengan selamat. Akan tetapi, hari demi hari berlalu dengan harapan yang makin menipis. Mereka bertiga terdiam dan suasana di dalam ruangan itu jadi sunyi senyap.Yuna menyeruput teh yang ada di depannya, dan beberapa saat kemudian memecah keheningan dengan berkata, “Jadi, apa tujuan kamu kasih tahu ini ke kami? Apa kamu mau kami bantu mencari Nathan?”Sebenarnya Yuna dan Brandon sudah tahu dan pasti akan memberikan bantuan meski Shane tidak meminta. Karena seperti yang sudah dikatakan sebelumnya, Nathan tidak bersalah. Mereka berdua tentu tidak akan diam saja mengetahui Nathan sedang berada dalam bahaya, tapi apa tujuan Shane hari ini tiba-tiba mencari mereka? Sudah begitu lama Nathan menghilang, tapi dia tidak pernah meminta bantuan sebelumnya. Apakah Shane baru meminta bantuan karena sudah tidak sanggup lagi?“Itu cuma salah satunya. Sebenarnya masih ada satu hal penting lagi, terkait
“Itu perbuatannya Rainie sendiri. Waktu itu dia bilang organisasi lebih menginginkan kamu untuk bekerja pada mereka, karena itu mereka nggak membunuhmu. Karena itulah Rainie mendapat hukuman dari mereka.”Yuna tidak bertanya lebih jauh tentang apa hukuman yang menimpa Rainie detailnya, toh baginya itu juga tidak penting. Sekarang Rainie sudah mati, dan semuanya …. Tiba-tiba Yuna teringat akan sesuatu dan menanyakannya pada Shane, “Aku mau tanya sesuatu! Apa Rainie benar-benar sudah mati?”“... seharusnya, dia sudah mati.”“Seharusnya?” tanya Yuna.“Kenapa kamu terkesan nggak yakin begitu?” tanya Brandon. “Bukannya hari ini kamu mau membongkar semuanya? Memang apa lagi yang kamu tutupi dari kami? Atau mungkin … Rainie belum mati?”Mereka masih curiga bahwa Rainie sebenarnya masih hidup, dan kebakaran itu hanyalah tipu muslihat. Akan tetapi, forensik kepolisian telah menyatakan bahwa sampel DNA darah yang mereka dapatkan cocok dengan Rainie, maka bisa dipastikan bahwa jasad itu benar ada
Dari dulu Yuna terus memikirkan hal tersebut dengan sangat serius, dan pada saat itu dia masih tidak menemukan jawabannya. Terutama setelah dia mendapatkan bocoran database yang diretas oleh Yohanes, terungkap bahwa eksperimen itu banyak obat-obat beracun yang diuji coba kepada manusia. Selain itu, dari data-data lain juga mengungkap bahwa organisasi ini tidak kekurangan orang-orang yang ahli di bidangnya.Banyak orang yang mengerti tentang farmasi seperti Rainie, tetapi kenapa mereka masih bersikeras mau merekrut Yuna? Hanya ada satu kemungkinan, ini semua adalah ide awal Delon yang ingin menggabungkan obat dengan parfum agar orang-orang mengonsumsi kandungan dari obat tersebut tanpa mereka sadari. Hanya saja, pada saat itu tujuan Delon adalah untuk menyelamatkan nyawa manusia, sedangkan organisasi gelap ini sudah menyimpang terlalu jauh dari tujuan awal Delon.“Ya!” jawab Shane mantap. “Terus terang saja, aku juga nggak sepenuhnya tahu, tapi apa yang sedang mereka teliti ini sedikit
“Aku belum bilang apa-apa,” ujar Shane.“Nggak perlu kamu teruskan! Aku yakin itu juga bukan ide yang bagus, dan juga kenapa aku harus bekerja sama denganmu? Kamu sudah kehilangan kepercayaan di mata kami. Bisnis tanpa kepercayaan jangan harap bisa bekerja sama.”“Tapi kali ini berbeda ….”Shane sungguh tidak mengira dia akan langsung ditolak mentah-mentah bahkan sebelum dia sempat menjelaskan rencananya. Seketika itu pun dia sungguh tidak tahu lagi harus bagaimana dia melanjutkan topik ini.“Au akan cari cara lain untuk menolong Nathan, tapi itu saja yang bisa aku lakukan. Shane, kerja sama kita cukup sampai di sini!”“Brandon, tahan dulu. Shane. Coba jelaskan apa rencana kamu, aku mau dengar.”“Nggak ada yang perlu didengarkan lagi! Nggak ada satu patah kata pun yang bisa dipercaya dari mulut dia!” balas Brandon.“Aku tahu kamu peduli dengan keselamatan Yuna dan nggak mau terjadi sesuatu sama dia, tapi dilihat dari situasi sekarang, nggak ada jalan lain lagi,” kata Shane.“Cuma kare