Share

Part 7

Part 7

"Buat malu aja!" Kataku geram, sambil menyubit lengannya dengan keras. Yang membuatnya semakin menangis histeris dan lari pulang ke rumah.

"Bapaaaak ...."

"Kenapa ini?" Tanya Bang Suryo sambil menyambut Wulan dalam pelukannya.

"Minta jajan Pak ...." Rengek Wulan sambil masih menangis.

"Kok gak dibelikan sih, Dek?"

"Masih pagi, gak boleh jajan!"

"Ya ampun Dek, Dek. Udah Wulan, ayok jajan sama bapak."

"Eh gak boleh, gak boleh! Makan nasi aja, Mamak mau masak enak ini."

Bang Suryo dan Wulan tetap melenggang pergi tak menghiraukan ucapanku. Dasar!

Gegas aku menuju dapur, untuk memasak menu yang istimewa untuk mertuaku.

Baru saja mulai meracik bahan-bahan Bik Nur tiba-tiba memanggilku.

"Masuk aja Bik, aku di dapur."

"Jam berapa Emak nyampe Mi?" Tanya Bik Nur yang sudah berada di dapur.

"Sebentar lagi mungkin Bik."

"Itu mau masak apa?"

"Menu istimewa untuk Emak dong, Bik. Sop ceker plus sambal kecap."

"Oalah Mi, Mi. Kakakku sekali-sekali pulang cuma dimasaki ceker. Duitmu banyak, yo
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
pengendaliair
sukurin, haduh2 susah kalo sdh cetakan dr pabrikx medit. pelototin aja tu emas g usah msak nti jg perutx tami knyang sndiri
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status