Share

143. Semakin Gencar Mendekati Mantan

Naura merapihkan pakaian Axel ke dalam koper di bantu Dila yang sedang menemani Axel yang masih tidur.

"Sepertinya Axel kecapean, dia pasti senang bermain sama Papahnya," ucap Dila mengusap rambut Axel.

"Hm, dia sangat bahagia. Bahkan dia main semua wahana yang ada di sana," jelas Naura.

Perlahan Dila beranjak dari ranjang menarik koper Axel yang sudah penuh. "Berapa lama kamu di Jakarta?"

Naura mengambil koper yang lain kemudian membukanya. "Sekitar tiga hari, kenapa Ibu mau ikut?"

"Pengen. Ibu nggak enak kalau di rumah sama Pak Teddi," ucapnya dengan nada pelan.

Naura duduk di samping Dila. "Apa Papah menyatakan cinta sama Ibu?"

"Ih, apa sih. Emangnya anak muda," ujar Dila tersipu malu.

Naura menyenggol lengan Dila. "Cie ... akhirnya Papah di bukakan hatinya juga. Papah orang yang baik kok, lagi pula Ibu bukan pelakor seperti yang orang lain tuduhkan. Aku tau seperti apa mertuaku dan aku saksi bisu yang melihat sendiri perselingkuhannya."

"Pe-perselingkuhan, maksud kamu Ibu Sinta be
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status