Share

KESEDIHAN SANG PANGERAN

Air mata Pangeran Balaputeradewa menetes membasahi pipinya. Belum pernah selama hidupnya ia merasa dipermainkan seperti ini. Harga dirinya sebagai laki-laki sungguh terluka meskipun akhirnya ia bisa menguasai Tanah Walaing, namun tanpa lontar yang diinginkannya.

"Karma itu ada Pangeran. Tak ada waktu untuk menyesalinya. Berbuatlah lebih banyak kebajikan dan mulai tata hati serta pikiran, Paduka." Mpu Wirathu menasehatinya setelah ia mengetahui semua kejadian yang dialami Sang Pangeran.

Pangeran Balaputeradewa sendiri akhirnya mengerti apa yang di dalam ajaran Sang Sidharta di sebut sebagai samsara. Cintanya menjadi sumber penderitaannya kini. Sama seperti Ganika yang tidak mampu membunuhnya, maka ia-pun tidak mampu membunuh Ganika. Setiap kali jauh darinya, kerinduan menyiksanya namun setiap kali menatap Ganika, ia tidak melihat cinta yang menyala di mata gadis itu.

Balaputeradewa memang tidak menahan Ganika, namun mengurungnya di kamarnya. Hanya seorang dayang yang diperbolehkan masu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status