Share

172. Dan Dia Kembali

Hari libur, Yenan mengajakku berkeliling di sekitar pasar. Kemarin pertama kalinya aku dapat gaji sebagai guru. Aku ingin membeli beberapa kemeja juga celana katun untuk mengajar.

Yenan menunjuk satu toko yang menjadi langganannya. Toko itu terletak tak jauh dari pasar. Aku dan Yenan berjalan-jalan dari kontrakan sampai ke pasar. Lumayan dekat. Jalan kaki saja cukup.

“Kamu duluan ke sana ya, aku beli dulu beberapa barang. Adik perempuanku mau pulang, dia pasti akan berisik kalau gak ada pengharum ruangan di rumah,” Yenan memberi tanda akan berbelok di trotoar.

“Oh, oke!”

Yenan sudah memberitahu tempat itu sebelumnya saat kami pulang kerja kemarin. Aku masih ingat jalannya.

Pagi itu, pasar lumayan ramai. Karena hari libur, trotoar dijadikan pasar tumpah yang menjajakan aneka barang dengan harga murah. Pedagang membuka lapaknya dengan menggelar tikar di trotoar. Hanya setengah jalan, sebab setengahnya lagi dipakai untuk para p

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status