"Beraninya kau …!" Hug Luwis menggeram marah ketika mendapatkan tamparan dari seseorang.
Namun saat dia akan membalas tamparan tersebut. Dia menyadari bahwa orang yang menamparnya adalah orang yang tidak bisa diprovokasi olehnya. Dia menarik kembali tangannya dengan cepat."Tu-tuan Moore. Kenapa? Kenapa anda menampar saya?" tanya Hug Luwis sambil menundukkan kepala.Dia tidak memiliki keberanian untuk mengangkat kepalanya tinggi-tinggi tatkala melihat tatapan tajam dari Tuan Moore. Bulu kuduknya berdiri saat Hug merasakan hawa dingin dari sorot mata orang itu."Karena kau telah menghina tamu Keluarga Moore." Tuan Moore berkata dengan nada dingin.Hingga membuat Hug Luwis bergidik ngeri saat mendengarnya. Dia masih tidak mengerti dengan apa yang dimaksud oleh Tuan Moore. Dia memikirkannya untuk beberapa saat. Setelah menghabiskan beberapa waktu untuk berpikir. Dia menyadari bahwa dia pasti telah salah berbicara hingga membuat Tuan MooSelama harganya masih ada dalam jangkauan finansial mereka. Mereka akan memperjuangkannya. Mereka semua yakin bahwa harga barang itu akan kembali naik dalam beberapa tahun saja. Selain itu mereka juga yakin dapat menjualnya kembali dengan sangat mudah. Saat semua orang sibuk dengan pikirannya masing-masing. Hades yang ada di bangku barisan depan menatap lekat ke arah nampan itu. Dia sedikit memicingkan matanya. Saat menggunakan kekuatan tembus pandang yang di ajari oleh Leo beberapa hari lalu. Dia menggunakan kekuatan itu untuk melihat benda seperti apa yang ada di sana.Setelah beberapa saat memperhatikan nampan itu. Hades mengerutkan keningnya. Karena barang tersebut hanya barang antik biasa yang tidak memiliki kekuatan spiritual apapun di dalamnya."Mungkin barang bagus belum dikeluarkan." Hades bergumam dengan suara pelan. Dia menghela napas panjang setelah menutup mata tembus pandangnya. Awalnya dia berpikir akan mendapatkan
Karena barang-barang yang berikutnya di lelang masih barang-barang biasa. Hades tidak berniat untuk mengajukan penawaran. Dia menunggu barang yang menurutnya memiliki nilai tinggi.Meskipun barang-barang yang di lelang memiliki nilai antik dan harga tinggi. Akan tetapi, yang Hades anggap bernilai yaitu sesuatu yang memiliki kekuatan spiritual. Di matanya barang-barang tersebut baru barang berharga. Saat ini Mc yang ada di atas panggung berkata, "barang berikutnya yang akan kami lelang yaitu sebuah batu yang masih belum diketahui nilainya. Dikatakan bahwa batu itu berasal dari letusan gunung berapi satu setengah abad yang lalu di salah satu Negara bagian Asia Tenggara." Mc terdiam sesaat menarik napas panjang lalu menghembuskannya secara perlahan sebelum melanjutkan perkataannya. Dia melirik sesaat ke arah batu berwarna hitam mengkilat itu. Lalu kembali menatap para tamu terhormat yang hadir di acara pelelangan. "Sebelum kami mula
"1000 Dollar Seril." Saat semua orang sibuk dengan pikirannya masing-masing. Hug Luwis yang sejak awal memiliki dendam terhadap Hades mengangkat papan nomor secara tiba-tiba. Menaikan harga barang tersebut berpuluh-puluh kali lipat. Hingga membuat semua orang menjadi lebih penasaran. Bagaimanapun Hug lah yang menyatakan bahwa benda itu sama sekali tidak berharga. Meskipun Hug sendiri yang menyatakan bahwa benda itu tidak memiliki nilai seni sedikitpun. Akan tetapi, ketika menyadari bahwa orang yang mengajukan penawaran itu adalah orang yang membuatnya mendapatkan masalah beberapa saat lalu. Dia tidak bisa membiarkan pemuda itu mendapatkan barang yang diinginkannya dengan mudah. Dia harus memberinya sedikit pelajaran untuk membalaskan dendam lama saat di Jalan Antik. Dan dia juga berniat untuk membalaskan kekesalannya karena ditampar oleh Tuan Moore. Bagaimanapun hal itu benar-benar melukai harga dirinya sebagai pemimpin barang antik Kota MyBerry. H
Bab 19Namun sayangnya Hug Luwis salah menangkap maksud dari tatapan peringatan dari, Tuan Moore. Dia mengartikan tatapan itu sebagai peringatan bahwa dia hampir mengacaukan bisnis Keluarga Moore. Bagaimanapun barang yang Hades beli berasal dari rumah lelang Keluarga Moore. Dan jika dia terus mengatakan bahwa itu hanyalah sampah. Maka nama baik Rumah Lelang Moore akan tercoreng karena menjual barang sampah. "Maafkan aku, Tuan Moore. Aku tidak bermaksud untuk menghina Keluarga Moore. Aku hanya ingin membuktikan pada semua orang bahwa sampah itu tidak memiliki sedikitpun keahlian dalam menilai barang," ucap Hug sambil menunjukkan jarinya ke arah Hades. Hal itu kembali menyulut api amarah di dalam diri Graham Moore. Dia bersiap untuk memanggil para penjaga menyuruh mereka untuk memukuli Hug Luwis. Namun, sebelum dia sempat untuk melakukan hal itu. Hades secara tiba-tiba menghentikannya dengan perkataan yang membuatnya terpana di tempat. "Apa kau y
Meskipun mereka berdua melakukan perbincangan dengan suara pelan dan saling membisikkan kata. Akan tetapi, kata-kata yang keluar dari mulut kedua orang itu masih bisa didengar oleh orang-orang yang ada disekitar mereka. Hal itu berhasil menarik perhatian sebagian orang. Lalu menyebarkannya ke orang lain yang ada di sana. Informasi itu menyebar hanya dalam beberapa detik saja. Dan orang-orang yang mendapatkan informasi tersebut merasa tertekan. Kebanyakan dari mereka memasang ekspresi menyesal di wajahnya. Karena telah kehilangan kesempatan untuk mendapatkan barang berharga dengan harga yang sangat murah. Dan semua orang menyesal karena tidak memperjuangkan benda itu. Andai saja mereka bisa mengulang waktu ke beberapa menit yang lalu. Mereka pasti tidak akan melepaskan benda itu. Meskipun ada orang yang menodongkan pistol tepat di kepala mereka. Mereka semua akan tetap memperjuangkan barang tersebut sampai batas tertentu.Hal yang sama di rasaka
"Berapa harga yang akan anda tawarkan untuk membeli permata itu, Tuan Lowell?" Senyum santai masih terlihat di wajah tampan Hades. "Aku akan membayar lima ratus juta untuk Permata Merah Muda itu, Tuan Baker. Jika anda benar-benar ingin melepasnya," jawab Fin Lowell dengan tergesa-gesa. "Baiklah aku akan menjualnya padamu." Sikap santai dan acuh tak acuh yang Hades tunjukkan membuat semua orang tertegun. Mereka semua tidak mengerti kenapa pemuda berusia dua puluhan itu bisa sesantai itu. Meskipun, orang itu sedang membahas bisnis besar. Akan tetapi, semua orang merasa pemuda itu seolah-olah sedang membahas makanan yang akan di makan siang nanti.Sikapnya berbanding terbalik dari apa yang mereka bicarakan. Hal itu semakin membuat kagum para pebisnis besar kota MyBerry yang menghadiri acara malam ini. Fin menghela napas panjang tatkala mendengar jawaban dari Hades. "Terima kasih, Tuan Baker," ucap Fin Lowell sambil memasang sen
"Wow selamat karena telah mendapatkan lukisan kuno itu, Tuan Luwis," ucap Hades sambil tersenyum ejekan terdengar dari nadanya. Hug tertegun sesaat ketika mendengar perkataan yang keluar dari mulut pria itu. Dia sangat marah setelah memahami maksud dari ucapan itu. Saat dia akan meluapkan amarahnya. Tiba-tiba dia merasakan sesuatu yang memaksa keluar dari mulutnya. Dia memuntahkan seteguk darah kental berwarna merah tua. Dia juga merasakan pusing dikepalanya otaknya terasa berputar-putar. Dengan mata yang mulai berkabut dan pandangan yang mulai buram. Dia menjatuhkan tubuhnya ke lantai. Dia berusaha sekuat tenaga untuk menjaga kesadarannya agar tidak pingsan. Bagaimanapun hal itu akan sangat memalukan bagi citranya. "Tuan Luwis!" Orang yang duduk di samping Hug segera membantunya. "Apa kau baik-baik saja?" tanya orang itu dengan kekhawatiran yang tergambar di wajahnya. Hug melambaikan tangan lalu kembali bangkit dan duduk di ban
Pelelangan kembali dilanjutkan karena masih ada satu barang lagi yang belum di lelang. Akan tetapi pelelangan berikutnya terjadi sangat membosankan karena tidak ada drama seperti sebelumnya. Hingga akhirnya acara itu pun berakhir secara formal. Semua orang mulai meninggalkan tempat satu persatu setelah mereka selesai bersosialisasi dengan kenalan mereka masing-masing. Begitu pun dengan Hades. Dia lekas keluar dari aula utama. Dia ingin segera meninggalkan tempat itu karena penasaran terhadap pecahan batu yang ada di sakunya. "Apa kau akan pulang sekarang, Tuan Baker?" tanya Tuan Moore yang menyusul dari arah belakang. "Ya … ada sesuatu yang ingin kulakukan di rumah." Hades menjawab sambil menganggukkan kepala. "Kalau begitu biarkan aku mengantarmu, Tuan Baker," ucap Tuan Moore. Hades tidak menolak tawaran tersebut. Dia sedikit menganggukkan kepala lalu memimpin jalan ke arah tempat di mana Tuan Moore memarkirkan mobil.