Share

Bab 11

Setelah mendirikan sebuah kemah untuk mereka beristirahat, Brockley menghidupkan api unggun untuk memberikan kehangatan di sekitar sana. Dia akan tidur di luar sementara Riley tidur di dalam.

Namun, Riley tidak bisa tidur. Dia duduk di samping Brockley sambil melihat api di hadapan mereka. “Aku mau ngobrol sama kau, Brockley. Aku heran, kenapa kau bisa sangat peduli dengan dua pengemis tadi?”

Brockley meneguk air hangatnya lalu berkata, “Walaupun aku belum pernah merasakan apa yang mereka rasakan, tapi aku berusaha untuk merasakannya. Sungguh pedih. Aku pastikan mereka merasakan pedih di hatinya ketika dicaci, dihina, ditertawakan, diusir. Aku membayangkan jika aku di posisi mereka. Maka dari itu, aku tidak tega melihat orang dizalimi.”

Setelah hening beberapa saat, dia melanjutkan, “Dan aku lebih tidak suka dengan para penjaga pasar itu. Seandainya mereka sudah keterlaluan, bisa jadi aku berekelahi dengan mereka. Aku sudah banyak membaca kisah-kisah pembu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status