Share

16. Tersanjung

POV Rizal

"Loh, kenapa mukanya, Mas?" tanya Novi yang terheran melihat wajahku merah. Tidak langsung menjawab, aku memilih menghempaskan bokongku di sofa.

"Saya ambilkan air dulu!" Wanita dewasa itu begitu cekatan melayaniku. Ia tidak pernah mengeluh apalagi meminta yang tidak-tidak. Novi juga sangat mahir memuaskanku di ranjang, sehingga benar-benar hati dan tubuh ini terkunci padanya.

Novi menghampiriku sambil membawa nampan berisi cangkir teh dan piring kecil berisi kue.

"Ini, Mas, minum dulu!" Novi tidak sungkan membukakan kaos kaki ini dan langsung membawanya ke dapur. Lalu istri keduaku itu kembali lagi duduk di sampingku, sambil memijat keningku.

"Lagi banyak pekerjaan di pabrik?" tanyanya perhatian.

"Neneng ke pabrik dan membuat keributan. Pipi saya merah karena dapat oleh-oleh dari Neneng. Keluar-keluar dari rumah sakit, tenaga Neneng meningkat, begitu juga dengan keberaniannya," terangku sambil menatap Novi. Rahang Novi nampak mengeras.

"Mau apa?" tanyanya.

"Neneng marah p
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status