Share

Bab 5 - Satu Syarat

“Lucas, kamu tahu kan maksud Ayah itu ingin kamu mencari wanita di luar, bukan wanita di dalam kantor!” cetus Alvaro dengan kesal setelah semua orang meninggalkan mereka.

Lucas menyeringai dingin. “Memangnya apa bedanya, Ayah? Bukankah Ayah hanya tidak ingin mendengar ada orang yang mengatai putramu ini lagi? Benar, kan?”

Tiga bulan lalu, Lucas pernah menghadiri perjodohan karena dijebak oleh ibunya. Saat itu ia menemui para wanita tersebut, tetapi semua berakhir mendapatkan penolakan dari Lucas.

Namun, para wanita itu malah menyebarkan rumor aneh tentangnya. Ada yang mengatakan jika Lucas Morgan adalah seorang gay dan penggila kerja yang membosankan.

Bahkan ada yang sampai mengatakan jika Lucas adalah seorang pertapa suci karena menyia-nyiakan kecantikan seorang wanita di depan matanya.

Sejak saat itu Lucas memilih untuk tidak hadir di acara perjodohan mana pun yang diatur oleh ibunya. Walaupun ibunya sangat marah, tetapi Lucas tidak peduli hingga akhirnya ayahnya memberikan persyaratan seperti ini.

“Sienna Sherwood juga seorang wanita, bukan?” seloroh Lucas merujuk pada kata-kata sang ayah, yang malah menambah awan gelap di wajah Alvaro. “Dari segi mana Ayah melihatnya sebagai seorang lelaki?”

“Lucas!” Alvaro menggeram kesal.

Sejak awal Alvaro memang hanya mengatakan jika ia hanya ingin Lucas menjalin hubungan yang serius dengan seorang wanita agar tidak ada lagi rumor aneh yang beredar tentang putranya itu.

Meskipun istri Alvaro, Veronica Ramsey, lebih menginginkan Lucas mencari calon istri, tetapi Alvaro berpikir setidaknya Lucas mau meluangkan sedikit waktunya untuk menjalin cinta dengan seorang wanita sehingga ia melakukan kesepakatan dengan putranya dengan cara seperti ini terlebih dahulu.

Hanya saja Alvaro tidak pernah menyangka jika wanita pilihan Lucas jatuh pada karyawan dalam satu perusahaannya sendiri!

“Saya hanya mengatakan kebenarannya, Ayah. Lagian sangat menghemat waktu kalau berpacaran di dalam kantor, bukan? Ini namanya ‘membunuh dua burung dengan satu batu’,” imbuh Lucas dengan acuh tak acuh.

Kegelapan wajah Alvaro semakin nyata. Pria paruh baya itu sadar jika putranya sangat pintar berargumen dan mencari celah untuk membuatnya kehilangan akal.

“Saya rasa pembicaraan kita sudah cukup, Ayah. Saya masih ada beberapa pekerjaan lagi. Ayah tidak ingin kan besok melihat nama Luminous masuk dalam daftar likuidasi,” cetus Lucas yang membuat amarah di dalam dada Alvaro bergemuruh semakin hebat.

Tidak! Pria paruh baya itu menolak keras. Ia tidak akan membiarkan putranya terus berbesar kepala seperti ini!

Alvaro Morgan mencoba berpikir dengan tenang sebelum memberikan tanggapan kepada putranya tersebut.

“Ayah tidak tahu apa yang kamu lihat dari sekretarismu itu, Lucas,” ucap Alvaro. “Tapi, sebaiknya kamu mempertimbangkan lebih jauh lagi untuk tetap menjalin hubungan dengannya.”

Namun, Lucas mengabaikan ucapan sang ayah dan justru melangkah menuju ke meja kerjanya. Ia memilih untuk tidak melanjutkan pembicaraan dengan ayahnya lagi.

Akan tetapi, langkah Lucas terhenti ketika Alvaro berkata, “Jika kamu hanya sekedar bermain-main dengannya, Ayah tidak akan ikut campur. Tapi, jika kamu berniat sampai menjadikannya menantu keluarga Morgan, bukan hanya Ayah saja yang akan menentang, tetapi juga semua anggota keluarga Morgan. Ayah harap kamu tidak mengecewakan Ayah, Lucas.”

Setelah mengatakan hal tersebut, Alvaro beranjak dari tempat duduknya. Ia melirik sekilas punggung putranya yang masih membelakanginya, lalu mendengus kasar dan kembali berjalan keluar dari ruang kerja putranya tersebut.

Sementara itu, Sienna Sherwood yang sedang sibuk melakukan catatan kecil setelah menerima panggilan telepon, sangat terkejut ketika melihat Alvaro keluar dari ruangan atasannya dengan wajah yang lebih nanar daripada sebelumnya.

Sienna bergegas bangkit dari kursi kerjanya dan membungkuk kecil sebagai tanda hormatnya kepada Alvaro Morgan.

Gadis itu mengira Alvaro akan melewatinya begitu saja, tetapi pria paruh baya itu malah berhenti tepat di depan mejanya, lalu meliriknya dengan tajam.

‘Aduh, ada apa lagi ini?’ batin Sienna bertanya-tanya, khawatir jika dirinya menjadi tempat pelampiasan amarah Alvaro Morgan. ‘Apa yang sudah Zombi Kutub itu lakukan kepadanya?’

Sienna meneguk salivanya dengan takut, tetapi perlahan ia mengangkat wajahnya. Ketika melihat ekspresi Alvaro, Sienna tahu jika Lucas telah memperburuk keadaan.

‘Sepertinya gunung berapinya akan meletus sekarang,’ batin Sienna yang telah memasang wajah pasrah.

“Namamu Sienna Sherwood?” selidik Alvaro dengan suara yang terdengar berat dan tajam.

“I-iya, Tuan Besar,” sahut Sienna dengan gugup.

Alvaro tampak tertegun selama beberapa detik, tetapi setelah mempertanyakan hal itu, ia langsung berjalan meninggalkan meja Sienna.

Gadis itu mengerjapkan matanya berulang kali dengan bingung. 

“Hanya itu?” gumamnya. Pandangannya masih tertuju pada Alvaro yang berjalan menuju ke ruang tunggu di mana para petinggi lain sedang menunggunya.

Hening.

“Ternyata Zombi Kutub itu berhasil menaklukkannya. Syukurlah,” gumam Sienna lagi seraya mengelus dadanya sendiri.

Baru saja Sienna menghempaskan tubuhnya di atas kursi, tiba-tiba telepon di mejanya berdering. 

Melihat nomor yang tertera pada layar interkomnya itu, Sienna buru-buru menjawabnya, “Ya, Direktur Morgan. Apa ada yang Anda butuhkan?”

“Masuk sekarang!” titah Lucas tanpa basa-basi, lalu panggilan tersebut langsung terputus tanpa menunggu tanggapan Sienna.

Bola mata Sienna berputar dengan malas. Ia hanya bisa mengepalkan kedua tangannya erat-erat di udara untuk menguapkan kekesalannya terhadap atasannya itu.

Sienna pun meninggalkan mejanya dan melangkah masuk ke dalam ruangan presdir. Setelah mengetuk pintu dan diizinkan masuk, ia berdiri dengan sigap di hadapan meja Lucas.

Pria itu sedang duduk di kursi kebesarannya dengan posisi membelakangi Sienna. Gadis itu pun sengaja berdeham keras untuk menunjukkan kehadirannya, tetapi tidak ada reaksi darinya.

Akhirnya Sienna bertanya, “Direktur Morgan, apa Anda memerlukan sesuatu?”

Perlahan kursi yang diduduki Lucas berputar, netranya memandang Sienna dengan tajam dan terkesan sedikit angkuh.

‘Sialan! Kenapa lagi dia?’ rutuk Sienna di dalam hati, dengan kesal.

Sudut bibir Lucas terangkat tipis, lalu ia berkata, “Selamat Anda telah berhasil menyelesaikan tugas khusus yang kuberikan, Nona Sherwood."

Kalimat yang bergulir dari bibir Lucas malah membuat suasana hati Sienna semakin meredup.  Manik mata gadis itu menatap lurus atasannya tersebut.

'Apanya yang selamat, Zombi Kutub? Kamu sudah mendorongku ke jurang dan aku hampir mati! Tapi, bisa-bisanya kamu malah dengan tenang memberikan selamat di sini!'

Tentu saja semua itu hanya diluapkan Sienna di dalam kepalanya saja. 

Dengan mengembangkan senyuman profesionalnya, Sienna berkata, "Terima kasih. Tapi, saya tidak merasa telah melakukan hal yang benar, Direktur Morgan."

"Benar atau tidak, saya rasa saya yang pantas menilainya,” timpal Lucas dengan dingin.

Seperti biasanya Lucas memang seorang atasan yang otoriter dan arogan. Namun, selama tiga bulan ini Sienna sudah kenyang menerima kalimat tajam dan super pedas yang dilontarkan oleh atasannya tersebut.

Sienna hanya bisa tetap memasang wajah yang dipenuhi senyuman palsu untuk secepatnya menyelesaikan tatap muka tersebut. 

“Apa ada lagi yang ingin Anda bicarakan, Direktur Morgan?” tanya gadis itu. “Jika tidak ada, sebaiknya Anda—"

“Nona Sherwood, saya berniat untuk mengangkat Anda menjadi karyawan tetap Luminous,” sela Lucas yang membuat wajah Sienna berubah semringah seketika.

Namun, kebahagiaan Sienna tidaklah kekal. Senyumannya langsung memudar ketika Lucas melanjutkan, “Tapi, saya punya satu syarat.”

‘Ck, sudah kuduga. Zombi Kutub ini tidak mungkin memberikan sesuatu yang bagus tanpa embel-embel di belakangnya,’ sungut Sienna dengan kesal.

“Kamu tidak senang?” selidik Lucas ketika melihat ekspresi sekretarisnya tidak seperti yang diharapkannya.

Sienna kembali memasang senyum palsunya dan bertanya, “Direktur Morgan, apa persyaratan yang harus saya penuhi?”

“Syaratnya mudah,” jawab Lucas yang telah mengembangkan seulas senyuman penuh arti.

Kalimat selanjutnya yang diucapkan Lucas membuat Sienna terperangah!

“Jadilah kekasih saya.” 

Komen (6)
goodnovel comment avatar
Imelda
makin penasaran.. ceritamu smakin ak baca smakin ak suka n enjoy bngt bacany
goodnovel comment avatar
Imelda
duuhh syaratnya ngeri2 sedap nich.. jdi pacar Lucas sih emang jd impian wanita lain to kyknya Sienna ga trtarik tuh.. tp klo dia menolak yg pasti posisi dia d kantor Lucas digeser.. hmm ak agak curiga knp Pa2 Alvaro nanyain nama lengkap Sienna ap dia mau nyelidikin latar blakang kluarga Sienna??
goodnovel comment avatar
AliceLin
hehehe sabar ya, urus regis-amora dl hehehe
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status