“Siapa itu?” tanya teman gadis Galaxy.
Di sana berdiri Galen dengan wajah yang tak menyenangkan untuk dilihat. Gadis yang terjatuh tadi mencoba berdiri lalu menghentakkan kaki dan pergi keluar meski tanpa sengaja menyenggol pemuda itu. Sayangnya dia tidak minta maaf karena sudah takut lebih dulu dengan lirikan kembaran Galaxy.
Sementara si bungsu pun langsung mengambil mengambil tasnya dan dia melihat arlojinya. Dia lupa dengan tugasnya menjemput adiknya. Pasti dia akan dimarahi habis-habisan.
“Ck,” decak Galaxy.
Si sulung pun menyeret keluar saudara kembarnya dan mendorongnya di kursi depan tapi yang penumpang. Dia merebut kunci dari tangan Galaxy dan duduk di balik kemudi. Galen memilih diam tapi raut wajahnya masih kesal karena bisa-bisanya adiknya itu melupakan tugasnya.
“Len, please, bicara dong,” bujuk Galaxy yang tidak tahan dengan keheningan.
Dengan lirikan mautnya Galen membuat Galaxy diam dan men
“Belum, Dad,” jawab Galaxy menunduk.“Tunggu apa lagi?” sinis Lionel.Pria itu berencana untuk mengajak bicara Galaxy mengenai apa keinginan sang putra karena selama ini dia jarang bertanya. Lionel pikir kedua putranya serupa mengenai keinginan menuntut ilmu dan mereka sudah menetapkan impian ingin menjadi apa. Namun, tampaknya hal itu tidak berlaku terhadap Galaxy.Waktu satu tahun ke depan akan digunakan untuk Galen merealisasikan rencananya. Itu yang diketahui Lionel setelah putra sulungnya bercerita kepadanya.Sementara Galaxy sama sekali tidak pernah berbagi dengannya. Nilai putra keduanya itu termasuk bagus karena masih masuk di 50 besar. Jadi, Lionel pikir putranya itu akan sama seperti Galen. Namun, rupanya dia salah.“Galaxy, ikut daddy ke ruang kerja,” ajak Lionel.Hari ini, si kembar tidak masuk sekolah. Mereka masuk sekolah masih minggu depan. Kemarin hanya untuk upacara penerimaan siswa baru d
“Ish,” decak Galen enggan.Brooke berjalan ke arah tempat duduk yang ditunjuk oleh miss Angie sementara di sana Galen menatap aneh karena dia seperti familiar dengan seragam tersebut. Namun, pemuda itu merasa tidak menemukan ingatan sehingga dia kembali menatap ke arah luar jendela.Gadis itu hanya mendesah pelan setelah dia duduk di samping Galen. Ingin mengajak berkenalan tapi lelaki di sampingnya tidak menoleh lagi kepadanya. Perhatian Brooke kembali ke depan kelas di mana miss Angie menerangkan mengenai beberapa peraturan kelas.Apalagi dengan adanya murid baru sekaligus menjelaskan peraturan baru dari kepala sekolah untuk tingkat senior tahun ini. Mereka diperbolehkan untuk tetap mengikuti kegiatan ekstra selama 7 bulan karena sisanya mereka harus fokus untuk ujian akhir kelulusan.“Brooke, jika kamu ada apa-apa, bisa bertanya pada Galen atau menemui saya di ruang guru ya,” pesan miss Angie sebelum meninggalkan kelas.S
“Len?” panggil Jayden pelan karena suasana di ruangan itu hening.Jayden dan Perry menyusul Galen lebih dulu ke ruang privat itu daripada Galaxy. Mereka berdua sedikit takut karena si sulung tidak pernah menyukai suasana berisik. Sedikit menggelikan bagi dua orang pemuda berusia 17 tahun masih merasa ketakutan ketika ruangan itu hening.Mereka saling mendorong dan tidak ada yang ingin masuk lebih dulu. Padahal hari masih siang dan terdengar murid lain yang sedang berada di luar kelas untuk istirahat.Dengan mengendap-endap, kedua pemuda itu menemukan ternyata Galen tertidur. Pemuda yang paling tua di antara mereka berempat itu tidur di ruangan tersebut dan tidak mengikuti pelajaran hingga jam istirahat. Namun, yang membuat teman-temannya membenci Galen adalah dia selalu peringkat satu padahal jarang mengikuti pelajaran.“Len, woy,” panggil Jayden biasa. “Bisa-bisanya dia tidur. Pasti udah dari tadi deh.”“I
“Wohoo,” teriak Jayden mengagumi tokoh yang dia mainkan dalam permainan itu.“Jay, balik konsentrasi deh. Jangan ngilang,” rutuk Galaxy yang berada sedikit jauh dari Jayden.Jeff meninggalkan mereka berempat dan akan kembali setelah tiga hingga empat jam karena rata-rata pemain akan mati setelah melewati rintangan di level 70 ke atas. Tentunya pria itu juga sudah mengabari Lionel dan Joanna bahwa dia meminjam kedua putranya hingga nanti malam.Teman Lionel itu tidak lupa menyuruh sekretarisnya untuk menyiapkan makanan dan camilan untuk keempat remaja yang sudah membantunya. Perihal upah, mereka tidak meminta apa-apa karena mereka juga mendapatkan kesenangan.Beberapa jam berlalu, mereka pun selesai bermain dan juga menghabiskan semua makanan yang disediakan. Keempatnya lalu diberikan selembar kertas dalam map oleh sekretaris Jeff. Namun, untuk penjelasannya masih menunggu pemilik BioOne Tech.“Len, pulang dari sini ke
“Sayang,” panggil Lionel masuk ke kamar.Pria itu kesulitan membawa sebuket mawar karena harus dimiringkan supaya bisa masuk kamar. Karena tidak ada dari dalam, dia meletakkan buket tersebut di atas ranjang dan beralih ke kamar mandi. Namun, ternyata sang istri keluar dari closet dengan memakai dress terusan selutut.Istrinya itu benar-benar awet muda, hingga memasuki usia kepala 4, sang istri masih cantik dan tetap menawan sama seperti 10 tahun lalu. Bahkan saat pertama kali mereka bertemu.“Ini untukmu, Sayang,” ucap Lionel mengambil buket tersebut dan memberikan kepada sang istri.“Ck, buat apa ini.” Joanna yang masih kesal tidak mudah luluh dengan sikap Lionel.“Istriku paling tau deh,” kekeh Lionel mengecup tangan Joanna yang dia gandeng.Joanna menciumi buket tersebut karena sudah seminggu ini suaminya jarang memberikan kejutan. Dalam hati, dia senang mendapat kejutan kecil seperti ini, t
“Hah. Kembar? Serius?” tanya Brooke tidak percaya ucapan Milly.“Ih, dibilangin kok,” balas Milly pelan. Gadis itu kembali ke tempat duduknya di belakang kursi Brooke karena melihat guru sudah memasuki kelas mereka.Pelajaran hingga siang itu sedikit membosankan bagi Galen. Dia merasa awal semester ini tidak banyak ada tantangan karena hampir beberapa bab ke depan sudah dia pelajari saat libur kemarin. Jadi, dia tidak terlalu antusias menyambut penjelasan guru.Apalagi jika guru yang lebih tua yang mengajar, jika sudah seperti itu pasti Galen izin keluar kelas dan memilih untuk di kantin atau di perpustakaan. Namun, karena dia ditegur oleh sang ayah jadi dia berusaha hadir di kelas dan tidak membolos lagi.“Galen, boleh aku pinjam buku materi ini karena gak kamu baca,” bisik Brooke pelan.Pemuda itu hanya mendorong bukunya bergeser lalu melanjutkan melihat keluar jendela lagi. Pemandangan langit lebih membuatnya
“Grandma,” pekik Galaxy menyambut wanita yang sudah berambut putih itu.“Tante,” sapa Joanna bersamaan dengan Lionel karena terkejut dengan kehadiran Celine yang mendadak.Ya, mereka sudah dari 5 tahun yang lalu untuk mengajak Celine tinggal bersama mereka tapi selalu ditolak. Jadi, ketika wanita beruban itu berkunjung, mereka sangat gembira menyambutnya. Dalam hati juga tetap berdoa agar Celine mau tinggal di mansion lebih lama.Si kembar berebut untuk membawa koper milik Celine. Wanita sepuh itu membawa dua koper besar karena rencananya akan lebih lama tinggal bersama sang keponakan dan cucunya. Meski sebenarnya dia bisa saja pindah dan menyerahkan bisnisnya kepada orang kepercayaannya tapi entah kenapa dia masih sayang.Mungkin karena banyak kenangan di rumah itu. Namun, dia tidak ingin menghabiskan masa tuanya dalam kesendirian lagi. Lebih baik dikelilingi oleh ketiga cucunya.“Nana.” Lily berlari menghampiri
“Galen,” pekik Brooke menoleh ke belakang.Napasnya yang terengah-engah membuat pemuda itu merasa bersalah karena mengagetkan Brooke. Yang mana seharusnya dia memanggil nama gadis berkepang dua itu lebih dulu. Namun, yang membuat Galen heran, sedang apa Brooke di sana.Tanpa pikir panjang, gadis berkacamata itu langsung memeluk Galen karena merasa selamat. Akan tetapi, satu hal yang membuatnya sadar, bagaimana jika ternyata pemuda itu bernasib sama sepertinya.“Kamu sedang apa di sini?” tanya Galen mencoba mengorek informasi.“Aku tidak dengar bel dan keasyikan membaca,” gerutu Brooke sedih. “Sekarang tidak bisa keluar. Apakah kamu juga terkunci bersamaku?”Galen menggeleng karena dia memang tidak sengaja berada di perpustakaan. Ini merupakan hal biasa baginya karena dia sering pulang malam saat berada di perpustakaan. Pemuda itu beranjak pergi tapi tangan kecil milik Brooke menahannya.G