Share

Chyntia yang selalu Merajuk

"Kok ini berbeda dengan yang kau pesan sebelumnya, Mas? Lihatlah dari penampakan dusnya juga beda, harganya pasti yang ini lebih murah. Ah, kesal! Pokoknya aku nggak mau makan!"

"Sabar dong, jadi maunya gimana?" Aku jadi ikut berteriak padanya.

Anak-anak yang masih memakan oleh-olehku sebelumnya sampai berhenti makan.

"Kia udah aja deh, Yah. Udah kenyang!" sahut Kia.

"Aku pun sudah, Yah. Aku mau buru-buru tidur aja!" timpal Faiz.

"Loh kok udahan, ini masih banyak martabak kejunya dan martabak telornya."

"Nggak apa-apa, Yah. Kita udah kenyang!" Mereka tetap kembali ke kamarnya.

Cynthia masih marah, aku biarkan dulu karena aku sedang menanti telepon dari Edwin.

Benar saja, ia menelepon.

"Halo, Pak Wahyu. Saya sudah memantau rumah dan sekitarnya. Mereka baru saja pulang dari luar. Tak ada mantan istri Bapak. Saya juga sudah bertanya ke tetangga, mereka pernah melihat istri Bapak. Tapi sekarang tak pernah melihatnya lagi."

Kuhela napas sejenak. Itu berarti Tika memang sudah tidak tinggal
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status