Share

Bab 6. Maaf Ayah

Malam hari nya saat dewi sedang mempersiapkan hidangan untuk makan malam, pak Broto yang sedang menyandarkan diri di kursi sambil menonton televisi tiba-tiba bertanya

"dewi, ayah perhatikan akhir-akhir ini kamu tampak kelelahan"

"apa pelajaran di sekolah tampak semakin sulit atau gimana?"

"jangan terlalu capek nak, istirahat juga perlu untuk menjaga kondisi badan kita biar tetap fit"

"apalagi sebentar lagi kamu akan memasuki tahap ujian akhir sekolah"

"jangan sampai hilang fokus pada tahap akhir karena terlalu diforsir di awal"

Dewi yang sedang memasak telor dadar dan goreng tempe, tahu plus sayur asam yang akan disantap untuk makan malam ini menjawab singkat

" dewi gak apa-apa kok yah"

"sehat-sehat saja kok, nih lihat yah.. hehehe" timpal dewi sambil tertawa dan menunjukkan ekspresi lucu didepan ayahnya

"tampaknya ada yang kamu sembunyikan dari ayah" tanya pak broto sedikit menyelidik

"cerita saja sama ayah, mungkin ayah bisa bantu" lanjut pak broto lagi

Dewi akhirnya berfikir sejenak, mungkin ini sudah saat nya bagi ayah nay untuk tahu aktifitas lain yang dilakukan nya selepas pulang sekolah selama beberapa bulan terakhir ini.

"nanti akan aku ceritakan selepas makan malam ini saja" kata dewi dalam hati.

"makanan sudah siap yah, yokk makan"

tampak semangkuk sayur asam panas, terhidang bersama satu bakul nasi hangat disertai sepiring telor dadar, tahu dan tempe goreng, sambal bawang dan acar mentimun melengkapi menu malam itu.

"wah banyak sekali makanan malam ini"

"sudah akhir bulan ini lho, apa uang belanja bulanan yang bapak kasih masih cukup dewi? tanya pak broto sedikit curiga dengan menu yang terhidang

dewi kaget sambil berusaha untuk mengalihkan perhatian agar tidak langsung menjawab pertanyaan ayahnya tersebut

"makan dulu yah, ini sudah dewi siapkan" timpal dewi

Pak Broto tampak memperhatikan ada gerak gerik yang aneh dari dewi malam ini yang tampak terlihat menyembunyikan sesuatu dari nya.

Suasana tampak jadi sedikit hening sesaat, yang terdengar hanya suara sendok yang beradu dengan piring saat makan malam itu. tanpa ada banyak kata yang keluar dari Pak Broto mau pun dari Dewi.

"Tambah lagi yah makan nya" suara dewi memcah keheningan

"iya dong, pasti kalo itu" jawab pak Broto

"sayur asam buatan mu ini mengingatkan ayah pada sayur asam buatan Almarhum Ibu mu dulu" kenang pak Broto

dewi pun tersenyum sambil berkata

"iya yah, kan ayah sering cerita sama dewi kalau ibu dulu sering membuat sayur asam spesial untuk ayah"

"jatuh cinta karena sayur asam, hahaha" jawab pak Broto sambil tertawa

tak terasa makanan pun sudah tersantap habis,pak broto pun berpindah tempat duduk lagi kembali ke depan televisi. sambil menonoton ditemani segelas kopi panas. sedangkan dewi lanjut membereskan dapur lanjut mencuci piring.

15 menit kemudian selesai semua nya, dewi pun bergegas duduk disebelah ayahnya sambil ikut nonton berita di televisi yang sedang memberitakan tentang kenaikan harga untuk beberapa bahan kebutuhan dapur.

"yah" panggil dewi pelan

"hmm,, ada apa" jawab pak broto

"sebenarnya ada yang mau dewi ceritain sama ayah"

"tapi belum sempat aja kemarin-kemarin"kata dewi memulai pembicaraan yang cukup serius malam itu

"apa itu dewi? benar berarti yang ayah pikirkan tadi"

"ada sesuatu yang kamu sembunyikan dari ayah ya?" tanya pak broto lagi

Dewi pun tampak bingung mau memulai dari mana cerita sama ayahnya ini. tapi akhirnya memberanikan diri juga untuk bercerita karena cepat atau lambat nanti ayahnya juga bakal tau.

"sebenarnya dalam beberapa bulan ini, dewi selepas pulang sekolah lanjut kerja yah" jawab dewi pelan ragu-ragu

pak Broto sedikit mengernyitkan dahi nya, tampak kaget dengan apa yang diceritakan dewi barusan.

"kamu kerja?"tanya pak Broto

"Dimana?" lanjutnya lagi

"Hmmm.. dewi bekerja sama Pak Ardi yah,, di toko pakaian miliknya" jawab dewi masih sedikit ragu-ragu sambil menunggu respon ayah nya

"Maaf ayah, dewi baru cerita sekarang, dan maaf juga ini dewi lakuin tanpa izin dari ayah" lanjutnya lagi

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status