Share

9. Kaulah senjaku

~Mendekatimu adalah karunia sejak dahulu. Memilikimu adalah keistimewaan yang aku idamkan sampai sekarang. Pelan-pelan kau akan memahamiku~

                                       ***

Sang Gadis pujaan, alangkah indah wajahmu...

Alangkah manis senyummu...

Berwarna warni sekian sikapmu...

Pelukismu agung menciptakan karyamu...

Siapa gerangan yang berhak bersanding denganmu?

Aku hanyalah Senja yang selalu takut mendekatimu...

Berharap ketika kau membenciku...

Pantaskah aku memperjuangkanmu?

Puisi sang Senja yang sedang merindu. Ia tulis di sebuah kertas dengan pena pemberian raja sewaktu ia mengikuti sayembara puisi untuk sang putri. Ia sangat dekat dengan raja tapi tidak tahu maksud kedekatan itu karena memiliki perasaan dengan sang putri. Sayembara itu hanyalah hadiah berupa uang bagi rakyat jelata sepertinya. Ibunya menjadi dayang. A

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status