Kemunculan Pedang Naga Emas tidak hanya menarik perhatian pendekar-pendekar dunia persilatan, namun juga menarik perhatian kultivator dari Dunia Atas yang sangat menginginkan pedang ini.
Kultivator ini yakin kalau Pedang Naga Emas dapat mempercepat kultivasi mereka hingga mencapai tingkat keabadian, bahkan tingkat Dewa Nirvana.
Energi Pedang Naga Emas yang muncul kembali sangat kuat hingga memancar ke Dunia atas.
Beberapa kultivator mulai berusaha memasuki Dunia Bawah baik lewat jalan dimensi maupun lewat reinkarnasi.
Selain itu, munculnya pedang Naga Emas yang memancarkan aura yang kuat membuat bangkitnya pedang kembaran dari Pedang Naga Emas yaitu Pedang Naga Iblis yang terpendam jauh di dasar samudra.
Pedang Naga Iblis dihuni oleh Naga Iblis yang sama saktinya dengan Naga Emas di Pedang Naga Emas.
Tapi untuk keabadian, masih belum jelas apakah Pedang Naga Iblis dapat membuat hidup pemiliknya menjadi abadi tanpa perlu berkultivasi.
Sama halnya dengan Pedang Naga Emas, siapapun yang memiliki Pedang Naga Iblis, akan langsung menguasai jurus-jurus Pedang Iblis yang kesaktiannya tidak jauh berbeda dengan Jurus Pedang Naga yang ada di Pedang Naga Emas.
Zhou Shen juga merasakan adanya aura gelap yang muncul, setelah dia menemukan Pedang Naga Emas. Tapi dia tidak tahu keberadaan aura gelap ini.
Bahkan sekilas Zhou Shen bisa melihat bentuk Pedang Naga Iblis ini yang bangkit dari terpendamnya pedang ini di dasar samudra. tapi berada dimana Pedangnaga Iblis ini tidak ada yang tahu, bahkan Zhou Shen sekalipun tidak akan mengetahuinya.
Zhou Shen yang semula kehidupannya biasa-biasa saja, kini harus menghadapi tantangan dan realita hidup yang lebih bervariasi, sejak dia menjadi pendekar sakti dan mempunyai banyak penggemar di seluruh kota Ming Yin maupun desa dan kota sekitarnya.
Bahaya baru terus berdatangan ke kota Ming Yin yang semula aman dan tentram ini, sejak munculnya Pedang Naga Emas.
Banyak yang menantang Zhou Shen untuk mendapatkan Pedang Naga Emas ini tapi semuanya gagal dan tidak berhasil mengalahkan Zhou Shen.
Sejak kehebatan Zhou Shen menyebar ke seluruh kota, banyak pendekar dari kota lain mendirikan perguruan silat di kota Ming Yin.
Penduduk kota Ming Yin yang awalnya sama sekali tidak menyukai bela diri atau silat ini, mulai tertarik mempelajarinya. Apalagi berbagai perguruan silat mulai menjamur di kota ini, membuat penduduk kota makin semangat untuk mempelajarinya, baik tua maupun muda.
Kota yang semula hanya berpusat di roda perekonomian ini lambat laun berubah menjadi kota kependekaran dengan tumbuh dan berkembangnya sekte dan perguruan yang didirikan di kota ini.
*****
"Pendekar Zhou ... terima kasih banyak sudah bersedia hadir untuk peresmian Perguruan Naga Sakti ini!' kata Walikota Mao yang mewakili pemilik perguruan ini yaitu Zhang Feng yang terkenal dengan Jurus Tapak Naganya.
"Aku juga berterima kasih kepada Pendekar Zhou yang telah mengembalikan kehidupan normal di Kota Ming Yin ini, sehingga aku bisa mewujudkan impianku membuka perguruan silat ini!" kata Zhang Feng sambil menghaturkan hormat.
"Aku hanya ingin kota Ming Yin menjadi kota yang besar di Propinsi Hui Shan ini! Terima kasih juga telah mengundangku!" kata Zhou Shen yang mengangkat cangkir minuman untuk toss dengan Zhang Feng dan Walikota Mao.
Zhou Shen memang menjadi legenda yang sangat dihormati di Kota Ming Yin. Semua penduduk sangat menghormati Zhou Shen yang telah menyelamatkan hidup mereka dari teror kabut putih misterius.
Pemuda yang semula miskin dan hanya tinggal di gubuk kecil di dekat pegunungan ini, kini tinggal di rumah yang cukup besar di pusat Kota Ming Yin.
Hanya saja banyak yang menyayangkan Zhou Shen tidak membuka perguruan silat ataupun sekte untuk penduduk kota Ming Yin mempelajari jurus-jurus yang dianggap bisa melenyapkan kabut putih misterius ini.
Sampai sekarang Zhou Shen juga tidak tahu penyebab hilangnya kabut putih misterius ini. "Biarlah penduduk kota MIng Yin menganggap aku yang melenyapkannya ... tidak ada salahnya buat diriku! Kemungkinan besar munculnya Pedang Naga Emas membuat kabut misterius ini tidak berani muncul lagi."
"Pendekar Zhou ... kenalkan ini Xin Yin, anakku yang sudah berumur 17 tahun!" kata Nyonya Mao, istri Walikota yang sangat menginginkan Zhou Shen menjadi menantunya.
Xin Yin tersenyum manis kepada Zhou Shen. Gadis ini juga jatuh cinta kepada Zhou Shen, sama dengan semua gadis di Kota Ming Yin.
Siapa yang tidak akan jatuh cinta dengan pemuda tampan, sakti, kaya, dan sangat terkenal di kota Ming Yin? Menikah dengan Zhou Shen akan menaikkan taraf hidup keluarga mereka di mata penduduk kota Ming Yin.
"Apa kabar Nyonya Mao?" kata Zhou Shen sekedar berbasa basi.
Xin Yin langsung menempel erat kemanapun Zhou Shen pergi, sementara Zhou Shen sendiri masih belum kepikiran untuk berumah tangga, bahkan sekedar punya pacar juga tidak.
Nyonya Mao terus memberi isyarat kepada Xin Yin untuk mengambil hati Zhou Shen yang terasa beku untuk perempuan.
Pemuda ini masih penasaran dengan pengaruh Pedang Naga Emas terhadapnya, terutama Naga Emas yang sangat dicurigainya menjadi dalang dari seluruh kejadian di kota Ming Yin dan kejadian terhadap dirinya.
Zhou Shen sangat ingin belajar ilmu bela diri yang berdasarkan kemampuannya, bukan seperti sekarang yang tubuhnya hanya dijadikan alat oleh Naga Emas untuk ilmu bela diri. Kalau Naga Emas atau Pedang Naga Emas ini hilang, dia bukanlah siapa-siapa karena seluruh ilmu bela diri yang melekat kepadanya juga hilang dalam sekejab.
Bahaya baru ini yang terus diwaspadai oleh Zhou Shen yang mulai berpikir untuk kelangsungan hidupnya.
Suatu saat Naga Emas ini akan bosan terhadapnya, dan mencari pemilik baru yang lebih kuat daripada dirinya. Kalau saat itu tiba, dia akan kembali menjadi pemuda miskin Zhou Shen yang tidak dikenal siapapun.
"Aku harus mencari akal untuk membuat kemampuanku ini tetap! Untuk itu aku harus mencari dan mempelajari jurus yang berasal dari diriku sendiri, bukan atas pengaruh Naga Emas."
Zhou Shen sudah curiga dari awal kalau kabut putih misterius ini adalah ulah dari Naga Emas yang mempunyai siasat meneror penduduk kota dahulu bertahun-tahun barulah mencari pemuda miskin untuk dijadikan budaknya membebaskan teror yang melanda penduduk kota Ming Yin.
"Bahaya sekali Naga Emas ini ... apalagi dia bisa keluar dan bertarung layaknya naga biasa. Aku harus lebih berhati-hati ke depannya," tegas Zhou Shen dalam hati.
Benarkah dugaan Zhou Shen kalau Naga Emas ini adalah naga yang jahat? Ataukah semua ini hanya prasangka buruk Zhou Shen saja terhadap Naga Emas yang telah memperbaiki hidupnya ini dari bukan siapa-siapa yang miskin menjadi legenda kota Ming Yin yang cukup kaya?
Sejak menemukan Pedang Naga Emas dan mulai berhasil melenyapkan Kabut Putih Misterius, banyak penduduk kota Ming Yin mengenal Zhou Shen sebagai Pendekar Zhou.Bagi mereka ,dengan adanya Pendekar Zhou yang melindungi kota Ming Yin maka tidak akan ada lagi kabut putih misterius ataupun penjahat-penjahat yang hendak merampok kota ini.Pendekar Zhou bahkan lebih terkenal dibandingkan walikota Mao yang mulai kalah pamor dengan pendekar ini.Bahkan banyak warga yang mengusulkan agar Pendekar Zhou menjadi walikota baru mereka menggantikan walikota Mao.Namun Zhou Shen tidak tertarik untuk mengurusi kota Ming Yin. Tujuannya adalah mengumpulkan harta yang lumayan agar dia bisa berpetualang nantinya tanpa khawatir kekurangan biaya.Juga dia berhutang budi kepada walikota Mao yang telah banyak membantunya sehingga dia bisa seperti sekarang ini."Pendekar Zhou ... kalau sempat mampir ya untuk pembukaan toko kami di pusat kota" pinta salah satu penduduk kota Ming Yin.Tiap ada pembukaan toko baru,
Setelah memastikan keadaan kota Ming Yin sudah aman dari segala macam bandit dan pendekar luar kota yang mencarinya, Zhou Shen mulai meninggalkan kota yang penuh kenangan baginya ini. Zhou Shen mendengar dari beberapa pendekar yang berdatangan ke kota Ming Yin kalau ada Naga di desa Wu Han yang terletak tidak jauh dari kota Ming Yin. "Aku harus ke sana untuk memastikan ada atau tidaknya naga yang disebutkan oleh pendekar asing ini. Mungkin saja hanya rumor, tapi lebih baik dipastikan saja." Walikota Mao mengantarkan Zhou Shen hingga ke gerbang kota Ming Yin. "Selamat jalan Pendekar Zhou! Semoga kamu menemukan apa yang hendak kamu capai ya!' kata walikota ini memberi semangat. "Semoga ya, walikota Mao! Kalau sudah beres, aku akan kembali kok ke kota ini, jadi jangan khawatir ya!" kata Zhou shen memberi semangat juga kepada walikota Mao. Bayangan Zhou Shen yang berjalan kaki dengan membawa Pedang Naga Emas perlahan-lahan menghilang dari pandangan walikota Mao. ***** Zhou Shen me
Desa Wu Han tidak seperti desa-desa lainnya yang penduduknya hidup dari pertanian dan nelayan.Penduduk Desa Wu Han kebanyakan adalah pandai besi yang menempa pedang dan perisai, serta sebagian lagi bekerja sebagai pengawal atau penjaga tempat hiburan di kota-kota sekitarnya.Jadi tidak heran kalau desa ini agak sepi. Hanya terdengar suara dentingan logam saat pandai besi membuat pedang untuk pesanan ataupun untuk dijual di toko-toko kecil mereka.Desa Wu Han juga terletak di kaki pegunungan, jadi udara sejuk akan menerpa begitu tiba di desa ini.Zhou Shen juga tanpa kesulitan berhasil tiba di Desa Wu Han.Tidak terlihat kalau di desa ini merupakan tempat bersarangnya naga yang disebut-sebut ada di desa ini.Keadaan Desa Wu Han yang terlalu ramai dengan suara-suara pandai besi menempa logam sangat tidak mungkin untuk ditinggali naga yang disebut-sebut ada di desa ini."Maaf paman .... aku mendengar rumor adanya naga di desa ini, apa itu benar paman?" tanya Zhou Shen kepada salah satu
Zhou Shen berhasil menemui Bao-yu, gadis yang banyak tahu mengenai sejarah naga yang ada terutama Naga Emas yang sangat diperlukan oleh Zhou Shen.Zhou Shen menuruti anjuran Bao-yu dengan menyimpan pedang naga emas di ruangan dalam toko peralatan ini, sementara Bao-yu mengajak Zhou Shen keluar dari dalam tokonya."Kita berbicara di sini saja!" kata Bao-yu sambil duduk di bawah pohon rindang yang agak jauh dari tokonya."Kamu tahu sejarahnya Naga Ema sini?" tanya Zhou shen."Kenapa kmau ingin sekali tahu mengenai sejarah naga jahat ini?" tanya Bao-yu."Aku sudah menjadi korbannya, dengan melukai hati gadis yang tidak bersalah!" ujar Zhou Shen."Naga Emas ini memang pandai mempengaruhi orang. Siapapun akan dibuatnya menjadi jahat apabila terus-terusan bergantung padanya. Kalau orangnya sudah jahat dari awal, akan bertambah jahat dengan pengaruh Naga Emas ini.""Aku tidak tahu awalnya kalau Naga Ema sini jahat! Aku kira dia itu naga yang baik hati yang memberiku segala-segalanya, tapi be
Zhou Shen banyak mendapat informasi mengenai Naga Emas dari Bao-yu, gadis penjaga toko pandai besi di desa Wu Han yang konon menjadi tempat naga bersembunyi. "Ada naga tidak sebenarnya di desa ini?" tanya Zhou Shen. "Konon menurut cerita yang aku dengar, ada naga yang sedang bersembunyi di pegunungan desa ini. Penduduk desa Wu Han membantu menyelamatkan naga ini dan mengobatinya hingga sembuh. Sebagai tanda terima kasih, naga ini akan menetap dan menjaga desa Wu Han ini dari segala ancaman yang akan membahayakan desa ini!" "Berarti ada ya naga di sini?" tanya Zhou Shen lagi. "Hahaha ... kamu obsesi banget sama naga!' kata Bao-yu yang mulai menyukai pemuda ini. "Aku kan harus tahu bagaimana kehidupan naga, barulah aku bisa menentukan bagaimana cara menghadapi naga nantinya!' elak Zhou Shen. "Tidak apa-apa juga sih kalau menyukai naga!" ujar Bao-yu. "Bagaimana dengan gadis ini, Zhou Shen?' ujar Naga Emas yang mulai mempengaruhinya lagi. "Jangan terus mempengaruhiku untuk melaku
Zhou Shen tidak menyadari kalau keputusannya untuk melakukan hubungan dengan Bao-yu ini nantinya akan membawanya menuju ke tingkatan pendekar yang lebih tinggi lagi daripada tingkatan Pedang Naga Emas.Sekarang Zhou Shen sedang bersiap-siap untuk menghadapi pendekar beraura tinggi yang sedang menuju desa Wu han."Pasti hendak berduel untuk mendapatkan Pedang Naga Emas lagi," pikir Zhou Shen.Bao-yu masih tertidur lelap saat Zhou Shen bangun dan mempersiapkan dirinya untuk Duel satu lawan satu dengan pendekar asing yang sebentar lagi tiba di desa Wu Han."Kamu sudah siap, Zhou Shen?" tanya naga Emas."Sudah ... Naga Emas!""Bagaimana semalam dengan gadis cantik penjaga toko?" tanya Naga Emas."Kamu kadang ada benarnya, Naga Emas! Maafkan aku yang telah membentakmu semalam!" kata Zhou Shen."Tidak masalah ... mari kita menangkan Duel satu lawan satu ini dengan Pedang naga Emas!' ujar Naga Emas.Zhou Shen sudah bersiap berangkat saat Bao-yu terbangun."Kamu mau kemana Zhou Shen?" tanya B
Zhou Shen sangat senang saat mengetahui Bao-yu akan mengajaknya ke pegunungan Wu Han untuk mencari tahu keberadaan naga yang menjadi rumor para pendekar selama ini. "Kamu benar-benar akan mengajakku ke sana?" tanya Zhou Shen lagi. "Biar tidak penasaran saat meninggalkan desa Wu Han!" jawab Bao-yu. "Kamu sudah pernah melihat naga yang dirumorkan tinggal di pegunungan ini?" tanya Zhou Shen. "Belum ... makanya aku juga penasaran! Mumpung kamu ada di desa ini, kita cari saja sekalian!" ujar Bao-yu. "Penduduk desa Wu Han tidak ada yang tertarik untukk menyelidiki naga ini ya? tanya Zhou Shen. "Mereka sibuk dengan pembuatan pedang dan perisai! Tidak ada yang suka berpetualang di daerah pegunungan!"ujar Bao-yu. "Kamu tinggal sendiri di desa ini? Orang tuamu mana?" tanya Zhou Shen yang heran juga hanya ada seorang gadis muda cantik di desa Wu Han. Selebihnya adalah para pekerja pandai besi. "Heran ya lihat keadaan desa Wu Han?" tanya Bao-yu. "Benar ... aku baru sadar kalau hanya kamu
Zhou Shen yang berlari kencang ternyata mudah disusul oleh Kalindra."Kamu yakin naga raksasa yang kamu cari ini ada di pegunungan Wu Han?" tanya Zhou Shen."Aku tidak terlalu yakin, tapi mau sembunyi di mana lagi naga sebesar itu kalau bukan di pegunungan Wu Han!" "Kenapa naga sebesar ini bisa kabur dari duniamu ke duniaku?" tanya Zhou Shen."Naga Dreston ini memang naga yang liar yang belum sempat dijinakkan oleh pelatih naga! Sepertinya naga ini menemukan jalan masuk ke duniamu ini," ujar Kalindra."Tapi kenapa naga ini menculik wanita dari desa Wu Han?""Aku tidak tahu sebabnya ... mudah-mudahan wanita yang diculiknya ini masih hidup!" ujar Kalindra."Seberapa besar sih naga Dreston ini?" tanya Zhou shen."Besarnya hampir dua kali besarnya naga pada umumnya," ujar Kalindra."Apa yang akan kamu lakukan kalau bertemu naga ini?" tanya Zhou Shen."Aku akan melumpuhkannya dan membawanya pulang!" ujar kalindra."Bagaimana caranya membawa naga sebesar itu untuk pulang?" tanya Zhou Shen.