Kedua belas siluman ular itu kemudian berubah menjadi seekor Naga Hitam yang sangat besar dan memiliki dua belas kepala.
“I-itu …?! Bukankah itu adalah siluman yang ada di dalam legenda.”
“Dia adalah Naga Api Neraka. Konon siluman itu tercipta dari api neraka. Semburan api dari mulutnya bisa langsung membuat sebuah besi menjadi abu,” ucap Miekato.
“Ternyata dia adalah siluman yang pernah menghancurkan sebagian besar daratan yang tersisa di Planet ini ratusan tahun yang lalu,” balas Isamu.
Semua awak kapal menjadi bergetar ketakutan karena siluman yang ada di hadapan mereka adalah siluman buas dalam sejarah yang pernah menghancurkan sebagian besar kerajaan yang ada di Planet ini.
Hanya Isamu dan Miekato yang tetap berdiri dengan gagah berani karena mereka berdua sangat yakin bahwa kemampuan yang mereka miliki akan mampu menghadapi Naga ini.
“Sepertinya aku membutuhkan bantuan kekuatan sihirmu untuk melawan Naga ini,” ucap Isamu melirik Miekato.
“Kapanpun aku siap! Katakan saja apa yang harus aku lakukan,” jawab Miekato.
Sebenarnya, Miekato juga sangat ingin membunuh Naga ini sejak lama. Bahkan tanpa diketahui oleh siapapun, secara diam-diam Miekato mencari jejak tentang Naga ini di perpustakaan tempat dia belajar ilmu sihir karena jantung dari Naga ini akan mampu membuat kekuatan sihir miliknya meningkat dengan sangat tajam dalam waktu singkat.
“Kalau begitu kau lindungi aku dengan kekuatan sihirmu selama aku menyerang Naga itu. Dan pastikan bahwa kau memperlambat pergerakan dari masing-masing kepala dari Naga itu,” seru Isamu.
“Baik.”
Miekato segera menggambar sebuah formasi sihir di tangan kirinya lalu melemparkan formasi sihir itu tepat di atas permukaan tanah yang ada di bawah kaki Naga itu.
“Sihir Ruang - Formasi Magnet Bintang.”
Formasi itu langsung membesar hingga ketika Miekato selesai membacakan mantra sihir untuk mengaktifkan formasi sihir itu.
Cahaya berwarna biru yang memancar dari formasi sihir itu langsung menyinari seluruh bagian tubuh Naga ini dengan tekanan gaya gravitasi yang sangat kuat.
Naga Raksasa itu menjadi kesulitan untuk bergerak dan semakin membungkukkan tubuhnya akibat kuatnya gaya gravitasi yang ada di dalam formasi sihir ini. Tubuhnya serasa diikat oleh sebuah rantai yang memikul berat ratusan ribu ton.
“Sekarang ... !! ” teriak Miekato memberi isyarat pada Isamu untuk mulai melakukan penyerangan.
Isamu segera mengeluarkan pedang miliknya dan dengan secepat kilat dia berlari menuju ke tempat Naga itu berdiri. Bagian bilah pedang yang ada di tangan Isamu menjadi semakin tajam dan kuat karena telah diperkuat oleh kekuatan sihir petir milik Miekato.
“Slash …”
Satu persatu kepala dari Naga itu berhasil dipenggal dengan mudah oleh Isamu. Dan Naga itu sama sekali tidak dapat melakukan perlawanan. Kekuatan dari formasi sihir ruang milik Miekato telah membuat Naga itu terdiam bak sebuah patung berukuran raksasa.
Hanya dalam waktu sepuluh menit, Isamu telah berhasil memotong sebelas dari kedua belas kepala Naga yang ada. Sekarang hanya tersisa satu kepala Naga saja yang merupakan pusat dari kecerdasan dan kekuatan Naga ini.
“Kenapa kau berhenti manusia? Apakah hanya sebatas itu kemampuan yang kau miliki. Jika kau tidak mampu untuk memenggal kepalaku, maka aku yang sebentar lagi akan membunuhmu,” ancam Naga Api Neraka menyeringai.
Miekato juga sedikit kebingungan saat melihat Isamu tiba-tiba menghentikan serangannya. Padahal kekuatan dari formasi sihir ruang yang dia gunakan sebentar lagi akan habis.
“Kapten!! Cepat penggal kepala terakhir Naga Api Neraka itu. Aku sudah tidak kuat lagi untuk mempertahankan formasi ini,” seru Miekato dengan suara yang terdengar sangat kekalahan karena untuk mempertahankan formasi ini, dia telah menghabiskan hampir tujuh puluh persen energi yang ada di dalam tubuhnya.
“Bukannya aku tidak mau memenggal kepala Naga ini. Tapi, pedang milikku tidak mampu untuk menggores permukaan kulit kepala terakhir dari Naga ini,” jawab Isamu.
Miekato akhirnya ingat bahwa Naga Api Neraka hanya akan melindungi satu kepalanya saja dari kedua belas kepala yang dia miliki. Dan kepala itu adalah kepala yang merupakan pusat dari kecerdasan dan kekuatan yang dia miliki.
Naga Api Neraka akan menggunakan sebuah sihir khusus yang dapat merubah permukaan kulit yang ada di kepala itu menjadi lebih keras dari baja.
“Seranglah setiap bagian dari leher Naga itu secara terus menerus karena pasti ada bagian dari kepala itu yang tidak dilindungi oleh kekuatan sihir,” balas Miekato
Isamu menganggukkan kepala dan memegang Pedang miliknya dengan kedua tangannya agar kekuatan dari jurusnya menjadi berlipat ganda. Dia kemudian melompat ke arah kepala terakhir dari Naga Api Neraka sambil mengayunkan pedangnya.
“Teknik Pedang Angin — Hembusan Pedang.”
Hembusan angin yang setajam pedang langsung menghantam leher Naga Api Neraka itu dari arah depan.
“Clang …”
Serangan dari Isamu langsung terpental saat menyentuh permukaan kulit Naga itu. Sama sekali tidak ada luka di permukaan kulit Naga itu, sementara cahaya yang ada di formasi sihir buatan Miekato sudah semakin meredup.
Isamu segera berlari ke samping dan menggunakan jurus kedua.
“Teknik Pedang Air — Semburan Pedang.”
Semburan air yang sangat kuat langsung keluar dari pedang Isamu. Samburan air ini bagaimana ratusan tombak air yang melesat dengan kecepatan tinggi ke arah leher bagian atas Naga itu.
Naga Api Neraka sedikit mengernyitkan keningnya saat melihat sarangan Isamu mulai mendekati tubuhnya. Naga Api Neraka lalu menggunakan kekuatan api miliknya untuk membuat aura energi api berwarna hitam yang melindungi seluruh bagian leher Naga itu.
Seketika, serangan teknik pedang air milik Isamu langsung berubah menjadi uap saat menyentuh aura Naga Api Neraka itu.
“Jika ada aura yang sepanas itu, aku akan menjadi semakin kesulitan untuk menyerang bagian lehernya. Sebab, hawa panas dari aura itu sepanas hawa api neraka. Tapi, ada yang aneh. Kenapa baru sekarang dia menggunakan kekuatannya untuk melindungi lehernya,” gumam Isamu dalam hati.
Isamu akhirnya menyadari bahwa kelemahan dari Naga Api Neraka itu berada di sekitar leher bagian atas karena hanya saat akan menyerang area itu, Naga Api Neraka baru menggunakan kekuatan untuk bertahan.
Isamu lalu menyeringai dan berseru pada Miekato. “Miekato, apakah kau bisa membuat hujan disekitar sini?”
“Aku masih memiliki cukup kekuatan untuk membuat hujan yang sangat lebat. Tapi, aku hanya bisa membuatnya sekali saja karena energiku sudah hampir terkuras habis,” jawab Miekato.
“Baik, Cepat lakukan. Aku juga akan menggunakan semua kekuatanku pada serangan terakhir ini,” ucap Isamu.
Miekato lalu mengangkat tangan kirinya menghadap ke langit sambil membaca sebuah mantra. Dan hujan yang sangat lebat langsung turun dari langit.
Isamu tidak menyia-nyiakan kesempatan ini. Dia segera melompat dan menyerang Naga Api Neraka dengan jurus andalannya.
“Teknik Pedang Pemusnah — Badai Pedang.”
Ayunan pedang Isamu ini menciptakan bayangan puluhan pedang yang mengarah lurus ke arah leher naga raksasa itu bagaikan sebuah badai yang siap meluluhlantakkan sebuah pulau. Setiap bayangan pedang dari jurus milik Isamu ini mengandung kekuatan sihir angin yang sangat kuat. “Crash …” Kepala terakhir dari Naga Api Neraka akhirnya berhasil dipotong oleh Isamu dan akhirnya terjatuh ke dasar lautan. Miekato lalu menggunakan kekuatan dari badai yang telah dia ciptakan untuk melemparkan tubuh Naga Api Neraka ke dataran es yang ada di dekat mereka. Dia sepertinya menginginkan sesuatu pada tubuh naga ini karena itu dia tidak membiarkan tubuh Naga Api Neraka ini tenggelam. Setelah berhasil memindahkan tubuh Naga Api Neraka, Miekato langsung menatap Isamu dengan senyum kemenangan. “Anda akhirnya berhasil mengalahkan Siluman Naga yang menjaga Samudra Hitam ini, Kapten.”
Di depan mata semua orang, Naga Api Neraka itu akhirnya menelan hidup-hidup tubuh Miekato yang sudah dipenuhi dengan luka akibat serangan yang dilancarkan secara memb*bi buta oleh Naga ini.Tak satupun dari mereka yang bisa bergerak untuk menolong Miekato. Sebab, kejadian itu berlangsung sangat cepat.Terlebih lagi, saat ini tubuh mereka semua berada di dalam pengaruh tekanan aura kegelapan yang dipancarkan oleh Naga Api Neraka.Tekanan dari aura ini sangat menindas bagaikan sebuah gunung yang berada di atas tubuh mereka dan membuat seluruh otot yang ada di tubuh mereka menjadi membeku.Mereka semua juga sangat terkejut, namun di antara mereka semua tidak tahu harus bertanya pada siapa. Jelas-jelas bahwa Naga Api Neraka itu seharusnya sudah mati karena kehilangan semua kepalanya.Akan tetapi, siapa yang bisa memprediksi jika Naga ini akan bisa bangkit dari kematian dan menjadi le
Isamu langsung menatap ke depan setelah kesadarannya kembali dengan sempurna.Di hadapannya, dia bisa melihat sosok Miekato yang berdiri dengan menyimpulkan kedua tangannya di depan dadanya sambil menatap tajam ke arahnya. Namun, dia menjadi terkejut saat memperhatikan wujud Miekato dengan lebih teliti lagi.“Apakah mau benar-benar Miekato yang aku kenal?” Isamu berusaha menyentuh tubuh Miekato, tapi tangannya gagal melakukan hal itu dan langsung menembus tubuh Miekato yang seperti sebuah bayangan.Miekato segera membuka kedua tangannya sambil tersenyum tersenyum lalu balik bertanya. “Ini memang aku, Kapten. Apakah kau sudah tidak mengenali anak buahmu lagi?”Isamu memperhatikan tubuh Miekato lebih teliti lagi sebelum menjawab. Dia baru menjawab pertanyaan yang dilontarkan Miekato setelah dia sangat yakin dengan apa yang dia lihat bahwa yang ada di depannya saat ini bukanlah s
“Jenis kekuatan seperti apa yang kau inginkan agar kau bisa melawan Naga Api Neraka itu? Perlu kau ketahui bahwa kau hanya memiliki satu kali kesempatan untuk menentukan pilihan. Dan setelah menentukan pilihan itu, maka hal itu tidak akan bisa dirubah untuk selamanya.”Tatapan yang setajam pedang dan aura yang sangat menindas memancar dari tubuh tubuh Naga Emas saat dia meminta Isamu untuk segera menentukan pilihan. Tentu saja penindasan yang aura yang sangat kuat ini membuat tubuh Isamu sedikit bergetar dan konsentrasinya hampir runtuh. Namun, dia harus berusaha keras untuk melawannya karena kesempatan seperti ini tidak akan terjadi dua kali.“Kenapa aku harus memilih jika kau memang benar-benar ingin membantuku? Atau jangan-jangan sebenarnya kau sama sekali tidak berniat untuk membantuku.” Isamu akhirnya bisa menjernihkan pikirannya, tapi dia tidak segera memberikan jawaban karena dia merasakan ada kesulitan keaneha
Seketika tekanan kekuatan dari Naga Emas yang berada di sekitar tempat Naga Api Neraka dan Isamu berada, langsung menghilang saat roh dari Naga Emas secara perlahan mulai menjauh dari tempat itu.Setelah tersadar, Naga Api Neraka segera melirik ke kiri dan ke kanan memperhatikan area sekeliling tempat dia berada dengan sangat teliti. Dia ingin mencari tahu makhluk seperti apa yang bisa mengeluarkan tekanan sekuat itu, tekanan yang bahkan mampu untuk membuat makhluk yang berasal dari ras naga menjadi membeku dan tak dapat melakukan perlawanan apapun. Bahkan, untuk mengedipkan mata saja rasanya sangat sulit seperti ada sebongkah batu besar di masing-masing kelopak matanya.Namun, Naga Api Neraka harus kecewa karena dia sama sekali tidak menemukan ada makhluk lain selain Isamu di sekitar tempat ini. Padahal Naga Api Neraka sudah menggunakan kemampuan sihir pembuka tabir gaib di setiap matanya ketika tubuhnya masih dalam keadaan membeku.
Dengan kekuatan barunya yang sangat mendominasi, Isamu dengan mudah menghalau serangan dari beberapa kepala Naga Api Neraka yang mengarah lurus ke arahnya.Isamu menggunakan kekuatan kedua tangannya yang telah berubah menjadi cakar seekor naga berwarna emas dengan sangat terampil. Tangan kanan menahan serangan, sedangkan tangan kiri langsung mencengkram setiap kepala Naga Api Neraka yang mengarah ke arahnya hingga hancur dan terpisah dari tubuh utamanya lalu berubah kembali ke bentuk asalnya yaitu seekor ular biasa berwarna hitam pekat.Hanya dalam waktu sepuluh menit, Isamu telah berhasil menghancurkan sebelas dari dua belas kepala Naga Api Neraka dan hanya menyisakan satu kepala yang merupakan sumber kekuatan serta pikiran dari Naga Api Neraka. Kepala inilah yang memegang kendali penuh dari kesebelasan kepala yang lain.Naga Api Neraka bukannya merasa takut setelah melihat kesebelasan kepalanya dihancurkan dengan mudah
Setelah berhasil membunuh Naga Api Neraka, aura naga emas yang memancar dari tubuh Isamu secara perlahan mulai meredup dan akhirnya sepenuhnya menghilang saat sebuah manik-manik yang memancar aura yang sangat agung keluar dari tubuhnya.Manik-manik berbentuk bulat dan terlihat sangat istimewa karena memiliki warna yang sebening kristal serta terdapat sebuah miniatur berbentuk naga emas di dalamnya.Manik-manik ini adalah perwujudan dari inti kekuatan yang diberikan oleh Naga Emas kepada Isamu beberapa saat yang lalu.Sisik-sisik naga berwarna emas yang berada di sekujur tubuh Isamu bak sebuah selimut yang terbuat dari baja juga mulai menghilang. Setelah kurang lebih lima menit, tubuh Isamu akhirnya kembali ke wujud manusia bukan lagi seekor Waredragon.Dia lalu mengulurkan tangan kanannya untuk mengambil manik-manik milik naga emas yang terbang di depannya.Isamu sangat yakin bah
Sesosok naga berwarna hitam pekat kemudian turun dari langit dan terbang di atas tubuh Naga Api Neraka.Naga Hitam itu terus terbang mengelilingi tubuh Naga Api Neraka sambil memancarkan aura energi kegelapan yang sangat kuat.Perubahan warna langit yang tiba-tiba menjadi gelap gulita bagaikan malam tak berbintang, ternyata berasal dari aura yang dipancarkan oleh Naga Hitam ini. Selain kuat, aura dari Naga Hitam ini juga mengandung energi kegelapan yang sepuluh kali lipat lebih kuat dari aura energi kegelapan milik Naga Api Neraka.Isamu sama sekali tidak terkejut dengan kehadiran naga ini. Sebab, dia sudah pernah melihat naga hitam ini sebelumnya.Akan tetapi, tubuh Isamu merasakan respon yang tidak begitu menyenangkan saat aura dari Naga Hitam ini menyentuh permukaan kulitnya. Seluruh tubuh Isamu menjadi bergetar karena merasakan sensasi ketidak nyamanan yang sangat luar biasa. Aura berwarna hitam