YUK YANG SUKA CERITA INI KASIH VOTE YANG GENCAR YA ^.^
Yang Mulya Seika menempati istana Zubair, yang merupakan istana utama untuk istri senior dan tempat kepemimpinan Tuan Husain. Selama masa berkabung tiga bulan istana masih ditutup dan pemerintahan di wakilkan pada sang adik. Tuan Jalal Husain akan memegang wewenang kakaknya sampai nanti masa berkabung usai dan Serkan diangkat resmi untuk mengantikan kedudukan sang ayah. Andai tidak ada Serkan pasti kekuasan Tuan Jalal akan lebih melenggang bebas.Kepergian Tuan Husain belum ada satu bulan berlalu, peristiwa mengejutkan itu masih menimbulkan kepiluan bagi Yang Mulya Seika dan kali ini dia malah sudah kembali dikejutkan dengan berita pernikahan putranya. Hanya Serkan satu-satunya harapan yang tersisa setelah putra pertamanya mengalami kecelakaan. Serkan butuh bantuan dari pamannya untuk menghadapi Tuan Jalal yang bisa sangat licik. Ibu manapun bisa jadi tidak sehat jika terus menghadapi masalah pelik seperti ini.Yang Mulya Seika benar-benar ingin marah dengan tindakan putranya, begitu m
Malam itu juga Serkan langsung pulang ke kediamannya, Serkan tidak mau menginap meski ibunya sudah berusaha membujuk. Hari sudah cukup larut malam dan butuh perjalanan sekitar satu jam untuk sampai kembali ke tempat tinggal Sekan sendiri karena dia mengunakan mobil bukan helicopter."Apa Tuan Muda ingin singgah di Hotel?" tanya Omar yang baru membukakan pintu mobil untuk tuannya."Tidak, aku ingin langsung pulang.""Baik Tuanku."Omar yang kemudian memberi perintah pada sopir. Omar tahu suasana hati Pangeran Serkan sedang tidak bersahabat. Selama ini hanya Omar yang paling dekat dengan sang pangeran dan akan ikut kemanapun Pangeran Serkan pergi.Serkan duduk di kursi belakang ditemani oleh Omar sementara para pengawal yang lain mengiringi mereka di mobil yang lain. Ada sekitar empat mobil berkaca gelap dengan bodi tebal siaga beriringan menjaga mobil anti serangan mortir yang membawa Pangeran Serkan.Pangeran Serkan selalu mendapatkan pengawal tingkat tinggi karena siapapun bisa bernia
"Pangeran serkan sedang tidak ada." Hulya menghentikan dua pengawal yang ingin menjemput Anelies."Ini perintah Yang Mulya Seika."Dua orang pengawal bertubuh tinggi besar itu tetap masuk dan Hulya tidak bisa menghentikan mereka."Kami diutus Yang Mulya Seika untuk menjemput Anda." Salah seorang pengawal maju ke hadapan Anelies yang sebenarnya juga sudah menunggu dengan pakaian tertutup dan bercadar."Ya." Anelies segera berdiri kemudian berjalan mengikuti mereka dengan langkah anggun yang diajarkan padanya.Anelies benar-benar tidak tahu tujuan Yang Mulya Seika mengundangnya ke istana, tapi Anelies juga tidak bisa menolak. Yang perlu Anelies lakukan adalah menjaga diri agar tidak ceroboh dengan salah bicara atau bertingkah memalukan. Anelies dibawa pergi menggunakan helikopter jadi cuma perlu beberapa puluh menit untuk sampai di istana Zubair.Anelies melihat sebuah komplek istana yang sangat megah dan luas dari atas udara sebelum helikopter yang dia tumpangi mendarat di salah satu he
Anelies dibawa masuk ke dalam ruang spa bersama dua orang pelayan khusus yang akan menemaninya. Kedua pelayan itu masih cukup muda, sekitar awal tiga puluhan. Salah satu dari mereka membawakan jubah handuk ganti untuk Anelies. "Biar kami bantu melepas pakaian Anda." "Terima kasih, aku bisa melakukanya sendiri." Anelies menolak untuk ditelanjangi meski mereka sama-sama wanita dan berada di ruang tertutup khusus. Ruangannya cukup luas serta nyaman. Ada sebuah bak berukuran besar yang terus beruap hangat dan harum. Anelies pikir mungkin dia akan dimandikan atau disuruh berendam. Anelies buru-buru berganti pakaian dengan cepat. Ketika Anelies kembali keluar dari bilik ruang ganti, dua orang pelayan wanita itu sudah menunggunya. "Duduklah ke mari, Nona Muda." Anelies dipanggil mendekat agar duduk ke sofa di depan mereka. Bentuk sofanya agak aneh, seperti ada celah di tengahnya. Anelies melihat sebuah cawan tembaga berasap harum yang di dalamnya mungkin terdapat sebuah dupa. Aromanya b
"Hmm ..."Tidur Anelies mulai gelisah menjelang tengah malam."Oh ..." sebuah lenguhan lembut terlepas dari bibirnya dengan kelopak mata yang masih terpejam.Sepertinya Anelies memang tidak akan mudah untuk melupakan pelajaran kotor dari ke dua pelayan di istana Zubair. Anelies ingat bagaiman Maika mengajarkan cara untuk meremas gumpalan buah dadanya sendiri. Anelies tidak mau melakukanya bukan cuma karena canggung dan malu, tapi lebih karena memang tidak nyaman menyentuh tubuhnya sendiri dengan cara demikian.Sesuatu yang tidak menyenangkan akan selalu mendatangkan trauma bagi Anelies tak ubahnya kematian George dan Dominic Rodriguez yang masih tidak berani dia pikirkan sampai sekarang. Anelies masih takut, sangat takut untuk melihat berbagai kilasan yang bercampur dan terus berkelebat di kepalanya, karena itu Anelies jadi cenderung menghindar.Anelies masih sering melihat George yang terakhir tersenyum menolehnya dari kaca samping helikopter sebelum tubuhnya hancur menjadi abu. Kadan
Tiba-tiba kakak laki-laki dari Yang Mulya Seika datang dengan mengejutkan, padahal tidak biasanya Tuan Abdul Hasyim datang sendiri ke istana Zubair dengan mendadak seperti ini. Tuan Abdul Hasyim adalah pemimpin salah satu negara terkaya di kawasan teluk. Pria besar yang sangat sibuk dan tidak akan mungkin sampai bersikeras datang sendiri jika bukan karena urusan penting."Kudengar putramu menikahi seorang wanita yang dia pungut dari panti asuhan?""Bukan pernikahan resmi istana, Kalifa masih memiliki kesempatan untuk menjadi istri senior. Jangan cemas aku akan mengaturnya.""Aku benar-benar menghawatirkan posisi putramu.""Serkan masih terlalu muda, mungkin dia cuma butuh sedikit kesenangan dulu dalam hidupnya.""Jadi, kau juga merestui pernikahannya?" heran Tuan Abdul Hasyim."Serkan bukan anak-anak lagi yang bisa asal kupaksa dengan peraturan keras. Dia pria dewasa, sangat wajar jika menginginkan wanita yang suci untuk menemaninya. Akan percuma kutentang karena dia juga bisa menyelin
Putri Kalifa mengucapkan salam pada Pangeran Serkan yang baru mengajak istrinya masuk dari pintu utama. "Aku tidak tahu jika kau sedang berkunjung." Serkan juga sangat terkejut melihat keberadaan sepupunya karena Yang Mulya Seika tidak mengatakan apa-apa jika akan ada Putri Kalifa di istana Zubair. "Ibu sangat senang Kalifa datang, dia akan menemani ibu selama masa berkabung." Yang Mulya Seika menyela bicara. Tiba-tiba Serkan merasa sedang dijebak oleh ibunya sendiri, karena masa berkabung artinya tiga bulan. Kalifa akan tinggal di istana Zubair selam tiga bulan. Pangeran Serkan juga baru akan menerima kekuasaan dari ayahnya setelah masa berkabung usai. Artinya waktu tiga bulan itu pasti akan Yang Mulya Seika manfaatkan semaksimal mungkin untuk membuat putranya mau menikahi Putri Kalifa agar bisa jadi istri senior. Anelies diperkenalkan pada Putri Kalifa yang ternyata sangat cantik jelita. Anelies sudah tahu jika Putri Kalifa dan Pangeran Serkan sudah dijodohkan. Aneh jika menu
Sejak dulu Tuan Jalal memang berambisi untuk mengambil alih kekuasaan kakaknya. Selepas Tuan Husain meninggal dia yang sekarang menggantikan kekuasaannya untuk sementara sampai nanti Serkan dinobatkan. Dia menganggap Serkan belum layak karena masih terlalu muda dan masih lajang.Sebenarnya Serkan bisa langsung dinobatkan setelah masa berkabung ayahnya usai. Tapi Tuan Jalal bersikeras jika Serkan harus sudah memiliki istri senior jika ingin memimpin, dengan dalih jika mereka harus bisa memastikan pemimpin keluarga mereka akan memberi keturunan. Artinya Serkan harus menikah dulu jika ingin mendapatkan kekuasaannya.Sebenarnya syarat pernikahan itu juga merupakan siasat Tuan Jalal agar Serkan tidak bisa mendapatkan kekuasaannya segera karena dia tahu Serkan tidak setuju dengan perjodohannya dengan Putri Kalifa. Tuan Jalal akan melakukan apapun untuk menghalangi pernikahan Serkan dengan putri dari kakak laki-laki Yang Mulya Seika. Karena jika sampai Serkan mendapatkan dukungan dari pamanny