Share

Part 14

Pak Haji Imran mempercepat langkah menuju ke tempat parkir di area rumah sakit. Dia merasakan kekhawatiran yang mendalam dengan keberadaan anak semata wayangnya itu. Apalagi, ketika dia menelepon kembali Farrel berkali-kali, namun tidak mendapatkan jawaban.

Lelaki paruh baya itu pun melajukan motornya dengan kecepatan cukup tinggi, untuk mencapai tempat di mana tadi dia menyuruh Farrel menunggu.

Namun, sesampainya di sana, dia sudah tidak menemukan keberadaan sang anak. Kemudian, dia kembali melajukan motornya menuju ke Desa Sendang di mana tempat Farrel akan melatih silat anak-anak didiknya.

"Lihat Farrel, Dik?" tanyanya begitu tiba pada sekelompok remaja yang sudah mengenakan seragam silatnya.

"Belum datang, Pak," jawabnya yang diangguki oleh yang lain. Pak Haji Imran mendengus kasar karena Farrel sama sekali tidak bisa dihubungi.

Laki-laki berjaket hitam itu mendongak, menatap langit malam yang cukup terang dengan sinar rembulan yang telah membulat sempurna. "Di mana kamu Le, lind
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Yeni Rosdiani
aduh.. Saha siah nu rek dijadikeun tumbal. urang curigan si farrel atawa si Hasan eunk...
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status