Share

CHAPTER 5

Ahirnya key kebawah sambil memakai apron yang sudah dibawah dari ruangan orang tuanya. Keyla pergi ke dapur dulu sebelum kedepan. Sampil menyapa paryawan yang ada disana. Mereka sudah sangat akrab. Karena hampir setiap hari keyla selalu datang kerstaurant papanya. 

“Malam mbak key”  sapa salah satu karyawannya. 

“Halo mas bim” jawab keyla.

“Halo mbak key” sapa satunya lagi.

“Halo juga mbak rena” jawabku lagi.

“Gimana mbak rena kabarmu” tanyaku pada  mbak rena

“Baik mbak” jawabnya.

“Ohh yaudah aku keluar dulu yaa, sepertinya ramai diluar” pamitku pada mbak rena. 

Saat sudah diluar aku mengambil buku menu buat orang orang yang mau pesan makanan. Yaa memang aku lebih suka di bagian depan menulis pesanan orang dari pada duduk di kursi kasir.  Hari ini suasana di restaurant cukup ramai.

Banyak orang orang keluar masuk restaurant. 

“Silahkan mau pesan apa pak?” tanyaku sambil mengasihkan buku menunya. 

“Mau ini mbak satu sama ini satu ini satu dan ini satu ya” jawabnya.

“Baik pak saya ulangin ya, ini satu ini satu ini satu” jawab key sambil membaca apa yang sudah ditulis .

“Iya mbak” jawabnya lagi. 

“Baik pak mohon ditunggu sebentar, permisi” kata key sopan. 

Setelah kian lama ramai sudah agak malam dan pembeli sudah banyak yang pergi giliran key yang istirahat tapi tetep didepan sambil melihat lihat barang kali ada yang mau pesan lagi. Sambil duduk key mengobrol dengan tania. Dari sekian banyak karyawan orang tuanya, memang tania paling dekat dengan keyla. 

“Tan tadi siang ramai kah?” tanya key pada tania 

“Ya lumayan seperti biasa mbak key!” jawabnya

“Tapi tadi aku waktu sampai sini ada orang yang aneh disebrang jalan sana, hampir sejam disana” kata tania sambil bisik bisik. 

“Ada yang gak beres memang tan, tadi waktu gue sampai sini juga mama nangis” jawab gue sedih. 

“Eh itu ada orang gue kesana dulu” kata key. 

“Sini aku aja kamu duduk aja disini gapapa” balas tania.

“Sudah aku aja gapapa” kataku sambil berdiri dan menghampiri orang yang baru saja datang di restaurant. 

“Selamat malam , silahkan mau pesan apa?” tanyaku sopan.

“Nasi goreng seafood satu, capucino panas satu” jawabnya dengan judes.

“Baik pak saya akan ulangi lagi ya” kataku.

“Nasi goreng seafood satu sama capucino panas satu” tanyaku.

Orang itu hanya menganggukkan kepala saja 

“Baik pak silahkan ditunggu sebentar” pamitku dengan sopan.

Setelah itu key kenyerahkan pesanannya ke meja pemesanan langsung kembali duduk sama tania lagi. Sambil ngobrol hinggal restaurantnya tutup. 

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status