Share

Chapter 15

Rasanya begitu gila. Ternyata aku masih suka sama Jessen. Aku memukul lagi kepalaku kemudian mencubit pipiku kasar.

Val sadar!!!

"Eh bego, kau kenapa?" Kata Jessen.

Aku menghentikan tingkah lakuku.

"Kalau kau pukul terus kepalamu, kau jadi tambah bego." Hina nya.

Aku melihat Jessen sambil tersenyum. "Eng... Gak apa."

Kami pun berjalan bersama.

***

Di parkiran.

Kak Rio melajukan kereta nya. Ke arahku dan berhenti tepat di sebelahku. Dia membuka penutup helmnya dan mengarahkan pandangan ke arahku. "Naik Val." Ucap kak Rio sambil tersenyum.

Aku mengangguk dan hendak naik.

Jessen menarik kerah belakang bajuku. "Jangan naik." Jessen lirik tajam Kak Rio.

Aku melepaskan tangan Jessen. "Apaan sih Jes, cuma naik kereta doang." Aku kembali naik ke kereta kak Rio. Setelah aku naik Jessen juga ikutan naik.

Aku sedikit memutarkan badanku ke belakang melihat Jessen. "Apa sih? Kita udah kaya cabe-cabean tau

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status