Dia hanya ingin mengantar Quinn pulang untuk menjenguk kakek dan neneknya, bukan untuk menceraikannya! Namun, Yovan tetap tidak menyukai Quinn.Quinn tenang kembali, jantungnya terasa perih dan sesak. Saat ingin menjelaskan, dia melihat Yovan sudah memejamkan mata, jadi dia tidak berani berbicara lagi karena takut mengganggu pria itu.Tubuhnya tidak bergerak, sehingga sedikit kaku dan hampir mati rasa. Quinn memikirkan banyak hal dan tetap terjaga sampai tengah malam.Ketika dia bangun keesokan paginya, Yovan sudah pergi. Quinn bangun dan duduk di depan meja rias. Matanya merah dan bengkak seperti yang diduga.Setelah berbenah dan merias tipis wajahnya, Quinn turun ke bawah. Sopir sudah menunggu di ruang tamu."Bu Quinn, Pak Yovan menyuruhku menunggumu di sini. Setelah Bu Quinn sarapan, aku akan mengantar Bu Quinn pulang."Pulang?Hehe, bahkan sopir pun tidak berpikir bahwa ini adalah rumahnya, sopir ingin mengantarnya kembali ke rumahnya di pedesaan.Quinn tahu bahwa sopir itu tidak b
Quinn tidak bermalam di Desa Hulu.Dia baru saja makan siang, lalu Chandro yang menghilang sepanjang pagi pun kembali dan mendesaknya untuk pulang. Sebelumnya, Chandro mengikuti instruksi Yovan untuk mengantarnya pulang ke desa. Sekarang Chandro mengikuti perintah untuk mengantarnya kembali ke Keluarga Larkspire.Bagaimanapun, Quinn tidak berhak memutuskan apa pun.Quinn enggan pergi, tapi dia tetap masuk ke dalam mobil."Quinn, toh kamu sudah menikah dengan Yovan, jalani hidup yang baik bersamanya, jangan keras kepala, jagalah keluargamu dengan baik, jangan pulang lagi!" Nenek menangis dan berteriak sambil mengikuti mobil.Kakek tidak banyak bicara, tapi dia selalu menemani nenek."Wanita tua, apa yang kamu katakan! Itu cucumu, keponakanku. Walaupun sudah menikah, dia juga dibesarkan oleh Keluarga James. Kenapa dia nggak boleh pulang!"Daud tidak senang dan memarahi nenek. Kakek pun berbalik, melepas sepatunya dan melemparkannya ke arahnya, "Begini caranya kamu berbicara dengan ibumu!
Adegan di depan mata membuat pandangan Quinn menjadi kabur. Pemandangan itu menyengat matanya dan melukai hatinya yang kesepian.Suaminya dan selingkuhan itu berada di kamarnya dan di ranjangnya, mereka sedang melakukan hal-hal yang paling disukai antara pria dan wanita.Apakah Yovan bersikeras menyuruh Chandro mengantarnya menemui neneknya hari ini hanya untuk membawa pulang wanita ini?Hanya untuk bermesraan dengan aktris bernama Linda ini?Bagaimana dengan Quinn? Siapa dia?Karena akta itu, dia tinggal di rumah kosong ini selama tiga tahun. Dia selalu berharap bisa mengesankan Yovan dan menjadi istri Yovan yang sesungguhnya.Namun, Quinn tidak pernah membayangkan hal ini akan terjadi setelah dia bertahan sampai akhir.Dia duduk di sofa dengan kecewa, sedangkan suara terengah-engah dari lantai atas terus berlanjut, suara ini membuatnya bimbang dan panik. Quinn tersandung keluar dari pintu, tidak tahu harus pergi ke mana.Dia sudah tinggal di vila ini selama tiga tahun, menjaga sikapn
Yovan sedang dalam suasana hati yang buruk kemarin jadi dia minum agak banyak. Dia tidak ingat apa yang terjadi tadi malam. Namun, melihat ekspresi Bibi Nani, dia menduga istrinya kabur dari rumah karena dia.Akan tetapi, dalam ingatannya, wanita itu sangat patuh. Setiap kali Bibi Nani melapor padanya, selalu mengatakan bahwa dia sangat bijaksana. Kenapa hari ini dia mendadak membangkang?"Pak, apa perlu mencari Bu Quinn?" tanya Bibi Nani hati-hati."Nggak perlu, dia sudah dewasa dan punya pemikiran sendiri. Kalau dia pulang, hubungi aku." Biarpun menurutnya agak sulit dipercaya, Yovan tidak menindaklanjuti.Yovan sudah menikahi Quinn, maka dia akan memberi wanita itu kehidupan yang mewah. Dia juga tidak pernah membatasi kebebasan Quinn, jadi tidak ada yang akan melarangnya untuk keluar rumah.Istri Yovan hanyalah sebuah status, tidak sampai pada kondisi di mana Yovan harus peduli padanya.Dia melihat ke atas. Dia harus mengurus wanita di kamar itu.Hal pertama yang dilakukan Quinn set
Quinn menahan emosinya dan melangkah mendekat.Dia mendengar pemimpin proyek menjelaskan dengan suara kecil, "Nona Linda, Pak Yosua datang tepat waktu dan riasannya sudah selesai, tapi Nona Linda .... Bagian Pak Yosua sudah difilmkan. Setelah menunggu Nona Linda setengah jam, dia pergi duluan. Dia bilang kalau Nona Linda datang, syuting dulu bagian Nona, dia akan datang lagi nanti untuk syuting bagian kolaboratif. Apa boleh kita rias wajah dulu?"Di luar dugaan, Linda seolah tidak mendengarnya dan terus mencari masalah."Barang apa ini? Kelihatannya seperti kotoran dan membuatku muak. Apa bisa dimakan?""Melihatnya saja membuatku ingin muntah. Mau rias apa? Mana bisa mengambil foto?"Setelah selesai berbicara, Linda menendang produk baru tersebut dengan kakinya, seolah-olah dia sama sekali tidak menyukainya.Sudah seminggu sejak dia bergabung dengan perusahaan, Quinn juga mengetahui produk perusahaan tersebut. Bentuknya memang sedikit lucu, tapi jelas bukan sesuatu yang pantas diremehk
Linda berbalik dan melihat seorang wanita dengan rambut sepinggang berdiri di belakangnya sambil menatapnya dengan dingin, dia berwajah cantik dan bertemperamen lembut.Hal pertama yang menarik perhatian Linda adalah rambut hitam legamnya yang sehalus sutra dan belum menjalani perawatan penataan apa pun.Linda samar-samar merasa wajah ini tampak familier."Siapa kamu?"Kata-kata ini membuat Quinn tertawa.Siapa dia?Tampaknya Linda sama sekali tidak peduli dengan "istri Yovan" pada malam itu. Mungkin pria itu juga tidak peduli padanya. Kalau tidak, dia sudah kabur selama seminggu lebih, tapi pria itu bahkan tidak mencarinya."Memang siapa kamu, beraninya bersikap sombong di sini?"Quinn memendam rasa kecewa di hatinya lalu menghadapi wanita itu tanpa rasa takut. Ternyata Yovan menyukai wanita seperti ini, yang sombong dan arogan!Linda terprovokasi oleh sikap Quinn, dia hendak menampar lagi, tapi kali ini dia tidak berhasil memukul orang karena Quinn menangkap tangannya dan menamparnya
Quinn memiringkan kepalanya dan menoleh.Quinn tidak bisa melihat jelas ekspresi Yovan saat memandang Linda, tapi Linda sudah bersandar ke pelukan Yovan. Bahkan Quinn sebagai istri Yovan saja belum pernah memeluknya seperti ini di luar rumah, tapi Linda melakukannya!Melihat adegan mesra ini lagi, Quinn mencubit telapak tangannya dengan kuat, rasa sakit itu membuatnya sadar tapi hatinya tetap sakit.Namun, segalanya tidak berkembang seperti yang dipikirkan Quinn. Yovan sedikit mengernyit lalu mendorong Linda menjauh.Terakhir kali dia mabuk, dia dipapah kembali ke Vila Puspasari oleh Linda, itu bukan keinginannya.Alhasil, istrinya marah dan belum pulang ke rumah.Awalnya Yovan tidak menganggapnya serius. Namun, hari demi hari berlalu, Quinn masih belum pulang, dia juga tidak pulang ke rumah kakek dan neneknya. Yovan mulai mencari dia. Begitu mengetahui bahwa Quinn ada di lokasi syuting, Yovan segera datang.Dia benar-benar ingin bertanya apa saja yang dilihat istrinya malam itu, kenap
Di sisi lain.Quinn baru saja kembali ke kantor untuk melaporkan perkembangannya kepada manajernya ketika ponselnya berdering."Paman." Quinn memegang ponsel sambil mencari tempat sepi untuk menjawab panggilan itu."Dasar gadis sialan, kenapa nggak tinggal di vila, ke mana kamu?" Daud mulai mengumpat begitu mendengar suara Quinn di ujung telepon.Baru-baru ini, semua uang yang dia ambil dari Yovan sudah habis karena kalah judi dan dia berutang banyak. Untungnya, semua orang tahu bahwa keponakannya menikah dengan pria kaya jadi mereka tidak memaksanya, yang penting dia pergi mengambil uang.Dia tidak menyangka bahwa uang yang selalu dia dapatkan dengan lancar saat datang ke sini, ternyata kali ini ada masalah.Hanya karena Yovan mengatakan bahwa Quinn kabur dan menghilang!Daud tiba-tiba menjadi cemas. Dia bisa mendapatkan uang dari Yovan karena Quinn. Setelah Quinn kabur, Yovan tentu saja tidak akan memberinya uang. Lalu, apa yang harus dia lakukan?Daud bahkan tidak memikirkannya, dia