Share

14. Amarah Jasen

"Maaf, siapa Anda dan mengapa menampar seenaknya?" tanya Gendis sambil mendekap tubuhku.

"Apa pedulimu, wanita dalam dekapan kamu itu masih istri sahku secara hukum negara. Jadi aku berhak atas tubuhnya!" kata Mas Jasen dengan mata menatap tajam.

"Apa jika Bapak berhak atas tubuh wanita ini, lalu juga berhak membuatnya malu? Ini wilayah umum, dihadapan semua orang, Anda sudah turun drajat sebagai seorang suami!" ucap Gendis dengan berani, tangannya mengenggam erat jemariku

Tubuhku bergetar dalam pelukan Gendis, tetapi gadis itu masih berani menatap nyalang pada Mas Jasen. Mantan suamiku itu hanya diam membisu. Bibirnya bergetar hebat, sepertinya dia sedang menahan amarah yang mulai merasuki jiwa.

"Siapa kamu, berani sekali ikut campur dalam urusan keluarga kami?" tanya Mas Jasen masih dengan emosi yang tertahan.

"Jika tidak ada urusan lagi, segeralah Bapak Jasen terhormat keluar dari warung ini!" hentak Gendis yang begitu berani.

Aku hanya membisu membiarkan Gendis menguasai keadaan,
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (3)
goodnovel comment avatar
Maleakhi Melky
ceritanya ga mendidik, dimana zaman skrg perempuan ada se tolol ANN? ini Khan terlalu meremehkan manusia
goodnovel comment avatar
Hersa Hersa
sok peduli lagi kamu perempuan bodohhh !!! hebat kamu ya thor menjadikan perempuan objek tolol dan bodohhh
goodnovel comment avatar
Yati Syahira
lagian jgn so peduli an ,ingat kamu hanya di anggap sampah nggak si peduli makanya jansen semena"sama gundiknya karena bodoh ,tunggu ancurnya jansen
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status