Levi memberanikan diri untuk mampir ke teras rumah Tuan Baron Lee. Sudah berjam-jam dia berpikir, tapi hanya ini satu-satunya cara yang bisa dia ambil. Tempat dimana dia bisa meminjam uang agar bisa membebaskan Bunda Reyha dari tangan para preman tersebut.
“Selamat siang Pak, apakah ada yang bisa saya bantu?” tanya seorang tenaga keamanan yang bertugas menjaga pintu gerbang rumah mewah itu.
“Saya ingin bertemu dengan Tuan Baron Lee,” jawab Levi kepadanya.
“Apakah Bapak sudah pernah membuat janji sebelumnya dengan Tuan Baron Lee?”
“Mmmh tidak, tapi Tuan Baron Lee pasti mengenal saya, saya pernah bertemu dengannya satu kali di rumah sakit. Tolong panggil beliau Pak dan katakan kalau saya Levi ingin bertemu secara pribadi dengannya.”
“Maaf Pak Levi, tapi kalau Bapak belum pernah membuat janji sebelumnya, Tuan Baron Lee pasti tidak akan mau menemui Bapak. Tuan Baron sangat sibuk, jadi saya minta Bapak sebaiknya kembali saja dan membuat janji temu terlebih dahulu.”
“Tapi Pak, tolong saya benar-benar membutuhkan bantuan Tuan Baron Lee hari ini juga, saya tidak punya waktu lagi untuk bertemu dengan beliau. Tolong beri tahu Tuan Baron Lee kalau saya benar-benar membutuhkan pertolongannya sekarang juga.”
“Aduh Pak Levi maaf, tapi saya juga bekerja disini, jadi jangan persulit saya lagi. Saya tidak bisa membantu Bapak.”
Saat Levi terlihat sedang berbicara dengan penjaga pintu gerbang, ada sebuah mobil sedan mewah berwarna hitam meluncur mendekat ke arah pintu gerbang kediaman Tuan Baron Lee. Mobil itu dikendarai oleh seorang pria berbadan tegap berumur 50 tahunan.
Pria itu membuka kaca pintu mobilnya dan melihat ke arah Levi.
“Pak Levi? Apakah itu benar Bapak?” tanya pria itu kepada Levi dengan suara sedikit parau.
“Pak Carlos?” balasnya terkejut. Levi mengingat pernah bertemu dengan pria tua berbadan tegap ini. Dia adalah pengawal pribadi kepercayaan Tuan Baron Lee.
“Ya saya Carlos. Kita pernah bertemu di rumah sakit waktu itu, tapi apakah ada masalah sampai Pak Levi datang sendiri ke tempat ini?”
“Ya Pak Carlos, sebenarnya saya membutuhkan bantuan dari Tuan Baron Lee, saya ingin bertemu dengan beliau, tolong Pak bantu saya pertemukan dengannya.”
“Saya mengerti, tapi mengapa mendadak seperti ini? Saya rasa Tuan Baron tidak suka bertemu dengan orang yang belum membuat janji temu lebih dulu dengannya. Apakah ini benar-benar sangat penting? Apakah harus hari ini juga?”
“Ya Pak Carlos ini sangat penting, kalau tidak terpaksa, saya tidak akan datang memohon bantuan seperti ini. Saya benar-benar membutuhkan bantuan dari beliau, tolong saya Pak.”
“Baiklah saya akan bertemu lebih dahulu dengan Tuan Baron Lee, tapi saya tidak berjanji bisa membantu, saya hanya akan mencobanya, bagaimana?”
“Ya saya mohon Pak,” pinta Levi kepadanya.
*****
Sudah beberapa menit Levi menunggu di sebuah ruang tamu yang terlihat sangat mewah. Di sekitar ruangan itu, seluruh perabotannya dilapisi dengan emas murni.
Levi melihat ada sebuah patung singa yang tergeletak begitu saja di tengah meja tamu dengan ukuran sekitar 20 x 10 cm. Tidak percaya kalau seluruh bagian patung itu terbuat dari emas murni dia mencoba untuk memegangnya
Setelah mengangkat dan menelitinya lebih seksama Levi sadar kalau seluruh bagian dari patung singa itu memang terbuat dari emas murni. Berapa kira-kira nilai jual patung emas ini pikirnya. Patung ini pasti sanggup memberi makan anak-anak yatim untuk beberapa puluh tahun pikirnya.
Melihat rumah yang serba mewah ini Levi merasa dunia yang dinikmati oleh orang-orang yang sangat kaya raya tentu sangat berbeda jauh dengan dirinya yang tidak punya banyak uang.
Kemudian Levi melirik ke atas, ke arah jam dinding di ruangan itu. Sekarang jam disana sudah menunjukan pukul 2 siang. Apakah Tuan Baron Lee mau menemuinya? Apakah dia bisa mendapatkan pinjaman uang setelah sebelumnya pernah menolak dengan keras segala kebaikan yang telah ditawarkan?
Praaanggggg
Terdengar suara sebuah piring pecah di ruangan lain yang tak jauh dari tempat dimana dia sedang berada saat ini.
“Putri Gita tolong jangan seperti ini, piring-piring ini adalah peninggalan dari nenek moyang Putri Gita, kalau Tuan Baron Lee tahu nanti Tuan pasti akan marah besar,” ucap suara seorang Ibu berusia 50 tahunan memohon kepada gadis itu untuk tidak memecahkan lagi piring-piring yang ada di rak ruang makan keluarga.
“Biar saja, pokoknya kalau Kakek melarang saya keluar dari rumah ini, saya akan pecahkan semua barang yang ada di rumah ini. Minggir!!” teriak gadis muda berperangai keras kepala itu memberontak terhadap kebijakan yang sudah diterapkan kepadanya di rumah ini.
Gita? Bukankah itu adalah nama cucu dari Tuan Baron Lee?
Levi sedikit teringat dengan nama seorang gadis muda yang pernah menabraknya dulu, tapi sampai saat ini dia tidak pernah melihat secara langsung bagaimana rupa dan watak gadis itu dari dekat.
Mendengar nama itu, Levi segera beranjak pergi dari ruang tamu pribadi Tuan Baron Lee menuju ke arah suara dimana gadis itu berada.
*****
Sekarang Levi bisa melihat dengan jelas bagaimana rupa dan watak dari Gita Indah Mutiara yang pernah menabraknya beberapa hari yang lalu dengan mobil sport putih kesayangannya.
Walau masih merasa sedikit kesal kepadanya, Levi mau tak mau harus mengakui kalau gadis ini memang terlihat sangat cantik. Tidak pernah dia melihat ada gadis yang memiliki penampilan fisik sesempurna ini dalam hidupnya.
Gita memang terkenal sangat cantik bahkan kecantikannya sudah melebihi beberapa artis papan atas yang ada di negara ini. Banyak pria muda menyukainya, bahkan pria-pria kaya dewasa ‘Om-Om’ yang merupakan teman bisnis dari Tuan Baron Lee sudah beberapa kali hendak melamarnya.
Bola matanya besar, bulu matanya lentik, rambutnya panjang sedikit bergelombang, kulitnya putih seperti salju, dan lekuk tubuhnya sintal seperti gitar spanyol.
Bagian paling menonjol dari Gita yang membuat banyak pria dewasa tergila-gila kepadanya adalah bagian pinggulnya yang bahenol dan bulatan padat berisi pada bagian dadanya yang berukuran cup D. Gita memang sangat rajin dalam urusan merawat diri, dia rutin berolah raga setiap hari di beberapa tempat kebugaran.
Tapi berbeda dengan beberapa pria dewasa pada umumnya, yang membuat Levi jatuh hati kepadanya adalah bibir manis Gita yang berwarna merah delima.
Melihat bibir Gita membuat Levi tak tahan ingin mencumbunya dengan mesra.
Hentikan lamunan ini pikirnya. Mengapa dia bisa berpikir buruk seperti itu, setan apa yang sudah membuatnya berani berlaku seperti ini. Apakah Gita menggunakan pelet hingga matanya tak bisa berhenti menelanjangi tubuhnya.
Gadis ini adalah cucu dari Tuan Baron Lee, orang yang ingin dia mintai pertolongan, bagaimana mungkin dia bisa punya niat seperti itu bahkan dengan gadis yang memiliki usia sangat jauh di bawahnya.
Selama ini Levi tidak pernah tertarik untuk menikah, tidak ada kata-kata seperti itu di dalam kamus hidupnya. Dia tidak punya banyak waktu untuk menikmati kemewahan dari sebuah pernikahan. Baginya yang terpenting adalah bisa melindungi Bunda Reyha bersama seluruh anak yatim yang sudah menjadi seperti keluarganya.
Sekarang di ruang makan keluarga, Levi melihat Gita sudah menjadi semakin tidak terkendali. Berbeda jauh dengan kecantikannya, watak gadis ini sangat buruk, dia sangat mudah marah, kasar, dan tidak ragu untuk menyakiti orang-orang yang ada di sekitarnya.
Dia sekarang terlihat melemparkan beberapa piring mewah peninggalan nenek moyangnya ke segala arah.
Prangg Prangg Pranggggg
Terdengar suara piring-piring pecah saat mengenai permukaan yang padat. Para pembantu yang berada di sekitarnya berteriak-teriak ketakutan.
Salah satu piring yang dilemparkan Gita bahkan terbang melayang ke arah salah satu pembantu yang masih berusia belia. Piring itu hendak mengenai mukanya.
“Awassss Bella,” teriak pembantu lain yang berusia lebih tua memperingatkan.
“Kyaaaaaa,” teriak gadis itu ketakutan setelah milihat ada piring yang sedang terbang cepat ke arahnya.Tapi dia tidak bisa melakukan apapun lagi, sekarang dia hanya bisa menutup kedua matanya dengan pasrah, berharap piring itu tidak melukai dirinya terlalu parah.Sudah sejak tadi dia menutup mata, tapi tidak ada apapun yang terjadi kepadanya.Dia tidak merasakan rasa sakit sama sekali. Apakah piring itu tidak berhasil mengenai mukanya?Sekarang dia mencoba untuk membuka matanya.Semua orang yang ada di ruangan itu terdiam, mereka terkejut ketika melihat ada seorang pria berbadan tegap yang saat ini sudah memegangi piring itu dengan tangan kanannya.Kegagahan dan ketampanan pria itu mempesona beberapa gadis yang ada di ruangan itu. Bahkan Bella yang sebelumnya hampir terkena pecahan piring tidak bisa menjauhkan pandangan matanya dari wajah sempurn
“Aaaaahhhh, aaaahhhh, aaaahhhh …”“Hei hentikan, jangan melakukan hal seperti itu sekarang di tempat ini, nanti bau amisnya bisa tercium.”“Tenanglah kawan, ini kan hanya sekedar pemanasan, biarkan kami menikmati gadis-gadis itu terlebih dahulu sebelum hidangan utama yang kita tunggu datang hari ini. Oh iyah kapan si gadis montok dan bahenol itu datang? Apa kamu sudah menghubungi dia untuk datang kemari?”“Ya, ya saya sudah mengubunginya, tapi kalian serius mau menggarap gadis itu di tempat seperti ini? Bagaimana kalau seandainya kakek dia tahu kita berempat sudah melakukan hal yang buruk pada cucunya? Dia itu cucu dari Tuan Baron Lee.”“Tenanglah kawan serahkan saja semuanya pada saya, Arya si pejantan tangguh dari gua kenikmatan hahahaha. Kamu nanti cukup duduk manis dan lihat saja langsung bagaimana saya menggerayangi tubuh
“Nona, boleh saya minta waktunya sebentar?” sapa Levi kepada seorang wanita muda berumur 30 an yang terlihat berasal dari golongan orang-orang kaya.“Siapa dia?” tanya salah satu teman wanita seumuran yang sedang berjalan bersamanya.“Haha saya juga tidak tahu Mona, tapi kalau pria setampan dia meminta waktu, saya tidak akan menolaknya,” ucap wanita muda itu sambil tersenyum melihat ke arah pria tampan itu.Dia memegang dada bidang dari pria itu sambil membayangkan apa yang bisa dia nikmati bersamanya.Levi merasa sedikit risih dengan belaian tangan nona muda itu pada bagian dadanya, tapi dia juga tidak bisa menolak, saat ini dia membutuhkan bantuan dari wanita itu.“Maaf tapi bisakah saya ikut bersama kalian berdua masuk ke dalam kelab malam itu?” tanya Levi sambil berusaha menjaga belaian tangan wanita muda itu untuk tidak bergera
Mendengar suara teriakan, kedua penjaga yang ada di dekat pintu ikut membantu Irvan dan Bima untuk mengamankan Danish yang terus-menerus berteriak membuat keributan.Sementara itu, dua penjaga lain yang berada dekat dengan Levi ikut melihat ke arah belakang untuk mengamati keributan yang baru saja terjadi.“Hei menurut kamu apa yang sebenarnya baru saja terjadi di dalam sana,” tanya salah satu penjaga berkumis tebal kepada teman di sebelahnya yang berkepala botak.“Haha mungkin itu ulah Tuan Arya lagi, sudah banyak kok pria muda seperti dia yang berteriak-teriak seperti itu saat mereka tahu teman perempuannya akan diperawani oleh Tuan Arya,” terang pria berkepala botak itu sambil mempraktekan salah satu gerakan maksiat andalannya.“Menurut kamu apa kita berdua juga nanti bisa ikut mencicipi gadis-gadis muda itu?”“Hmm entahlah, tidak semu
Jemari tangan Arya sudah menggerayangi seluruh tubuh Gita yang bertubuh sintal. Arya bisa merasakan kedua buah dada gadis itu sangat menggairahkan.Saat Arya meraba-raba tubuhnya, Gita terdengar mendesah beberapa kali menahan rasa nikmat yang diberikan oleh lelaki bertubuh besar itu.Tangan Arya yang kasar berbanding terbalik dengan tubuh Gita yang mulus.“Aahhh … Ahhh,” desah lembut gadis angkuh itu beberapa kali saat Arya kembali mengerayangi seluruh tubuhnya.Tangan Arya sekarang sudah menjelajah ke bagian bawah rok menuju penutup akhir yang melindungi bagian paling intim gadis itu.Arya tersenyum puas ketika melihat bagian intim gadis angkuh itu sekarang sudah sangat basah. Sebelum membuka penutupnya Arya menciumi bagian intim gadis itu dari luar.Gita memegang kepala Arya dengan kedua tangan, mengarahkan pria itu untuk menciumi tubuhny
“Gita cepat hentikan sekarang juga, apa yang kamu lakukan, aahhh, astaga apa yang sudah dilakukan gadis laknat ini.”Gita tidak menghiraukan kata-kata yang telah diteriakan pria itu berulang kali kepadanya. Dia hanya ingin menikmati apa yang sudah ada di dalam genggaman tangannya saat ini.Levi sulit untuk berkonsentrasi, setiap kali Gita menggoyang-goyangkan tangannya, terasa kejutan listrik yang mengalir dari ujung kaki sampai ke atas. Berbeda dengan teriakan, makian dan permintaan untuk berhenti dari ucapannya, batang yang dipegang oleh Gita terlihat sangat menikmati jalan permainan jari jemari tangan gadis itu.“Astagaaa Gita jangan lakukan hal seperti itu di sini, kita di tengah jalan tol.”Levi coba untuk melepaskan genggaman tangan Gita, tapi perlawanan dari gadis itu sangat kuat, dia tidak ingin menyerahkan sedikit pun mainan yang sedang asik dinikmatinya. Sekarang gad
Ekspresi wajah Gita mendadak berubah menjadi kesal, dia ingat pernah mendengar nama itu pada saat dia harus menjalani kehidupan di penjara selama beberapa hari. Pria ini adalah orang yang melompat ke arah mobilnya dan menyebabkan dia harus mengalami penghinaan besar selama masa hidupnya.Tidak mungkin Gita mau menerima pria itu sebagai guru dan pengawas pribadinya. Apakah Kakek lupa siapa pria ini, atau pria ini telah menyembunyikan identitas dirinya?Selain itu Gita juga ingat sepertinya pria ini adalah orang asing yang pernah mengganggu dia sewaktu merasa kesal di ruang makan keluarga dan dia sempat melemparkan beberapa piring ke arah pria ini namun tidak berhasil melukainya.“Tidaaakkkk,” teriak Gita nyaring. “Saya tidak terima pria ini jadi pengawas saya, memangnya Kakek tidak ingat siapa pria ini? Pria ini adalah orang yang membuat Gita dipenjara selama 1 minggu di kantor polisi. Kenapa Kakek mener
“Perkenalkan mereka berempat adalah Tim L yang nanti akan berada di bawah kepengawasan langsung Pak Levi.” Carlos menunjuk empat orang penjaga yang terlihat masih cukup muda.“Perkenalkan nama saya Billy, umur 25 tahun, sebelumnya saya sudah bekerja di tempat ini selama 1 tahun bersama Tim C, Bapak bisa mengandalkan saya untuk beberapa masalah terkait sistem keamanan.”“Perkenalkan kalau saya Tommy, walau baru bergabung di tim ini dua bulan yang lalu, saya yakin bisa diandalkan dalam hal pengintaian, saya berumur 23 tahun ini.”“Kenalkan nama saya Willy, saya baru bergabung 1 minggu yang lalu, tapi sebelum bekerja disini saya sudah menjalani pelatihan militer selama 4 tahun. Pak Carlos sudah merekrut saya secara khusus untuk bekerja disini karena memiliki keahlian dalam pertarungan jarak dekat ataupun menggunakan senjata api. Saya berumur 26 tahun.”&ld